39
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garisdiagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidakmemenuhi
asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui
Shapiro Wilk . Uji Shapiro Wilk diperuntukkan untuk penelitian
yang memiliki jumlah sampel yang kurang dari 50 sampel dan dilakukan dengan membuat hipotesis:
H =
Data residual terdistribusi normal Ha
= Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Saphiro Wilk adalah sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara
statistik maka H ditolak, yang berarti data terdistibusi tidak
normal. b.
Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka H
diterima, yang berarti data terdistibusi normal.
3.6.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006 : 105. Cara
Universitas Sumatera Utara
40
memprediksi ada tidaknya heteroskedastis pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Adapun dasar
analisisnya adalah sebagai berikut : a.
Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.1.3 Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali 2009 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.Masalah ini timbul
karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika d dL maka terdapat autokorelasi positif,
2. Jika d dU maka tidakterdapat autokorelasi positif
Universitas Sumatera Utara
41
3. Jika dL d dU maka pengujian tidak meyakinkan atau
tidak dapat disimpulkan.
3.6.1.4 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna mendekati sempurna antara beberapa atau semua
variabel bebas Kuncoro, 2001. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Ghozali, 2001. Cara
mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan mengamati nilai Variance Inflation Factor VIF dan tolerance. Batas VIF
adalah 10 dan nilai dari tolerance adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi
multikolinearitas. Bila ada variabel independen yang terkena multikolinearitas maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari
model penelitian Ghozali, 2001.
3.6.2 Analisis Regresi
Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi untuk mendapat gambaran yangmenyeluruh mengenai
hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.Variabel dependen analisis ini adalah returnsaham dan variabelindependennyaDebt
to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio, dengan Price to Book Value
sebagai variabel moderatingnya.
Universitas Sumatera Utara