20
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen makin kecil
3. Rencana perluasan usaha.
Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan terhadap perusahaan.
Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. Dengan pertimbangan: apabila dibiayai dengan penjualan
saham baru ini akan melemahkan kontrol dari kelompok pemegang saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang.
2.1.5 Debt to Equity Ratio
Leverage atau utang perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting
dikaji untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Suatu perusahaan dalam memenuhi aktivitas operasionalnya memerlukan modal yang cukup besar. Dan hutang
menjadi salah satu sumber pendanaan yang penting bagi perusahaan. Namun jika suatu perusahaan memiliki hutang yang cukup besar dan memiliki kesulitan dalam
membayar kewajiban tersebut justru akan menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Oleh karena itu, seorang investor perlu memperhatikan nilai Debt to
Equity Ratio suatu perusahaan.
Syahyunan 2004 : 84 menyebutkan bahwa Debt to Equity Ratio
merupakan rasio perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini berguna untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
21
perbandingan jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengukur sampai sejauh
mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin besar hutang, semakin besar risiko yang ditanggung perusahaan.
Oleh sebab itu perusahaan yang tetap mengambil hutang sangat tergantung pada biaya relatif. Biaya hutang lebih kecil daripada dana ekuitas. Dengan
menambahkan hutang ke dalam neracanya, perusahaan secara umum dapat meningkatkan profitabilitasnya, yang kemudian menaikkan harga sahamnya,
sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Sebaliknya biaya hutang lebih besar
daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, justru akan menurunkan profitabilitas perusahaan Walsh, 2004.
2.1.6 Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio adalah persentase dari pendapatan yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham sebagai “cash dividend”. Dividend payout ratio
merupakan perbandingan antara dividend per share dengan earning per share
pada periode yang bersangkutan. Di dalam komponen dividend per share terkandung unsur dividen, sehingga jika semakin besar. dividend yang dibagikan
maka semakin besar pula dividend payout rationya. Pembagian dividen yang besar bukanya tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika dividend payout ratio
lebih besar dari 25 dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
22
Banyak perusahaan berusaha untuk mempertahankan dividend payout ratio
, pendapatan yang diinginkan untuk suatu periode yang panjang, artinya terdapat target dividend payout ratio untuk jangka panjang atau mempertahankan
pendapatan. Hasilnya, dividen biasanya dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikkan hanya jika manajer yakin bahwa relatif mudah untuk mempertahankan
kenaikan pembayaran tersebut di masa depan.
2.1.7 Price to Book Value