Cause and Effect Diagram Scatter Diagram

5.2.3.2. Cause and Effect Diagram

Sebelum dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka terlebih dahulu harus dianalisa penyebab kecacatan produk pakan ternak ayam crumble dengan menggunakan diagram sebab akibat. Diagram sebab akibat untuk produk pakan ternak ayam crumble yang cacat dapat dilihat pada Gambar 5.5. dan Gambar 5.6. berikut : Universitas Sumatera Utara Butiran Hancur MATERIAL MANUSIA METODE MESIN Operator tidak tanggap dalam mengoperasikan mesin Pencampuran bahan pakan kurang sesuai aturan Kurangnya pelatihan secara berkala Operator mengalami kelelahan Tekstur bahan baku kurang bagus Kadar air bahan baku terlalu tinggi Slide pada bin masuk material tidak normal Jadwal produksi terlalu padat Salah destinasi bin raw material Operator kurang teliti Mesin penyaringan tidak bekerja optimal Ukuran produk yang tidak tepat sesuai Proses penggilingan tidak halus Kejat target Gambar 5.5. Diagram Sebab-akibat Kecacatan Produk Pakan Ternak Ayam Crumble Butiran Hancur Universitas Sumatera Utara Butiran Belang MATERIAL MANUSIA METODE MESIN Operator tidak tanggap dalam mengoperasikan mesin Pencampuran bahan pakan kurang sesuai aturan Operator mengalami kelelahan Tekstur bahan baku kurang bagus Kadar air bahan baku terlalu tinggi Slide pada bin masuk material tidak normal Steam uap tidak stabil Terkendala banyak ration dadakan yang mengganggu proses produksi Salah destinasi bin raw material Operator kurang teliti Computer comco sering error menghambat proses produksi Sistem program PLC rusak Kurangnya pelatihan manusia secara berkala Gambar 5.6. Diagram Sebab-akibat Kecacatan Produk Pakan Ternak Ayam Crumble Butiran Belang Universitas Sumatera Utara

5.2.3.3. Scatter Diagram

Scatter Diagram dibuat untuk mengidentifikasi korelasi yang mungkin ada antara karakteristik kualitas dan faktor yang mungkin mempengaruhinya. Berdasarkan pareto diagram dapat dilihat bahwa karakteristik kualitas yang paling banyak cacat adalah butiran hancur dan butiran belang. Gambar scatter diagram dapat dilihat pada Gambar 5.7. berikut ini: Gambar 5.7. Scatter Diagram Butiran Hancur vs Jumlah Cacat Perhitungan korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecacatan butiran hancur dengan jumlah cacat. Adapun perhitungan korelasi dapat ditunjukkan pada Tabel 5.9. 50 100 150 200 250 20 40 60 80 100 Butiran Hancur X vs Jumlah Cacat Y Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Perhitungan Korelasi Antara Butiran Hancur dan Jumlah Cacat No. Butiran Hancur X Jumlah Cacat Y X 2 Y 2 XY 1 59 212 3481 44944 12508 2 94 223 8836 49729 20962 3 48 200 2304 40000 9600 4 82 188 6724 35344 15416 5 54 138 2916 19044 7452 6 32 189 1024 35721 6048 7 64 182 4096 33124 11648 8 75 191 5625 36481 14325 9 71 235 5041 55225 16685 10 92 215 8464 46225 19780 11 62 161 3844 25921 9982 12 71 185 5041 34225 13135 Total 804 2319 57396 455983 157541 Perhitungan korelasi pada Tabel 5.9. dapat ditunjukkan sebagai berikut Nilai korelasi yang diperoleh adalah positif lemah yang berarti terdapat hubungan antara butiran hancur dengan jumlah cacat pada produk pakan ternak ayam crumble.                             4123 , 2319 455983 12 804 57396 12 2319 804 157541 12 2 2 2 2 2 2                 r r y y n x x n y x xy n r Universitas Sumatera Utara Gambar scatter diagram antara kecacatan butiran belang dan jumlah kecacatan dapat dilihat pada Gambar 5.8. berikut ini. Gambar 5.8. Scatter Diagram Butiran Belang vs Jumlah Cacat Perhitungan korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecacatan butiran belang dengan jumlah cacat. Adapun perhitungan korelasi dapat ditunjukkan pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Perhitungan Korelasi Antara Butiran Belang dan Jumlah Cacat No. Butiran Belang X Jumlah Cacat Y X 2 Y 2 XY 1 53 212 2809 44944 11236 2 64 223 4096 49729 14272 3 53 200 2809 40000 10600 4 63 188 3969 35344 11844 5 51 138 2601 19044 7038 6 65 189 4225 35721 12285 7 72 182 5184 33124 13104 50 100 150 200 250 20 40 60 80 100 120 Butiran Belang X vs Jumlah Cacat Y Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Perhitungan Korelasi Antara Butiran Belang dan Jumlah Cacat Lanjutan No. Butiran Belang X Jumlah Cacat Y X 2 Y 2 XY 8 50 191 2500 36481 9550 9 78 235 6084 55225 18330 10 97 215 9409 46225 20855 11 70 161 4900 25921 11270 12 79 185 6241 34225 14615 Total 795 2319 54827 455983 154999 Perhitungan korelasi pada Tabel 5.10. dapat ditunjukkan sebagai berikut Nilai korelasi yang diperoleh adalah positif lemah yang berarti terdapat hubungan antara butiran belang dengan jumlah cacat pada produk pakan ternak ayam crumble.                             332 , 2319 455983 12 795 54827 12 2319 795 154999 12 2 2 2 2 2 2                 r r y y n x x n y x xy n r Universitas Sumatera Utara

5.2.3.4. Failure Mode and Effect Analysis FMEA