BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Kualitas
1
Kualitas sebagai suatu hal yang berhubungan dengan satu atau lebih karakteristik yang harus dimiliki pada produk atau jasa. Kualitas telah menjadi
salah satu faktor keputusan konsumen yang paling penting dalam persaingan pemilihan antara produk dan jasa. Fenomena ini meluas, terlepas dari apakah
konsumen itu individu, organisasi industri, toko ritel, lembaga bank atau keuangan, atau program pertahanan militer. Akibatnya, pemahaman yang baik pada kualitas
merupakan faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan bisnis, pertumbuhan, dan meningkatkan daya saing. Ada keuntungan yang besar atas investasi dari
peningkatan kualitas dan berhasil menggunakan kualitas sebagai bagian integral dari strategi bisnis secara keseluruhan.
3.2. Pengendalian Kualitas
2
Pengendalian kualitas adalah kombinasi semua alat dan teknik yang digunakan untuk mengontrol kualitas suatu produk dengan biaya seekonomis
mungkin dan memenuhi syarat pemesan. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas
1
Douglas C. Montgomery. 2009. Introduction to Statistical Quality Control 6
th
edition. USA: John Wily Sons, Inc h. 4
2
Rosnani Ginting. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.h. 304-320.
Universitas Sumatera Utara
produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang
sebenarnya dan yang standar. Dalam mengendalikan proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat
apabila terjadi gangguan proses dan tindakan pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai dengan standard produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengendalian kualitas antara lain: 1. Dari segi operator
: keterampilan dan keahlian dari manusia yang menangani produk.
2. Dari segi bahan baku : bahan baku yang dipasok oleh penjual.
3. Dari segi mesin : jenis mesin dan elemen-elemen mesin yang
digunakan dalam proses produksi. Pengendalian kualitas statistik statistical quality control secara garis besar
digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik statistical process control dan rencana penerimaan sampel produk acception sampling.
Pengendalian proses statistik statistical process control merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis,
pengelola dan memperbaiki proses menggunakan metode-metode statistik. Pengendalian proses statistik merupakan penerapan metode-metode statistik untuk
pengukuran dan analisis variasi proses. Dengan pengendalian proses statistik maka dapat dilakukan analisis dan meminimalkan penyimpangan dan kesalahan,
mengkuantifikasikan kemampuan proses dan memuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk mengadakan perbaikan proses.
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan dalam pengendalian proses statistik sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni sistem pengukuran, sistem pelatihan yang tepat, dan komitmen
manajemen. Alasan utama mengadakan pengendalian proses statistik adalah untuk dapat mencapai kepuasan pelanggan
Secara umum pengendalian kualitas atau quality control dapat diartikan sebagai suatu sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan, pemeliharaan
dan upaya perbaikan kualitas berbagai kelompok dalam sebuah organisasi agar perekayasaan, produksi dan jasa, serta pemasaran dapat berada pada tingkatan yang
paling ekonomis sehingga konsumen mendapat kepuasan penuh. Jadi pengendalian kualitas berarti:
1. Menggunakan pengawasan kualitas sebagai dasar setiap kegiatan . 2. Pengendalian biaya, harga dan laba secara terintegrasi.
3. Pengendalian jumlah, meliputi jumlah produksi, penjualan dan persediaan serta waktu pengiriman kepada pelanggan.
3.3. DMAIC