tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka +1. Di samping itu, juga
akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut positif atau negatif. Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x
menyebab-kan pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan menyebabkan pengurangan faktor y.
Tujuan penggunaan Scatter Diagram 1. Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel,
2 Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif dan
tidak ada hubungan
3.3.4. Tahap Improve
10
Dalam tahapan measure dan analyze, tim difokuskan untuk memutuskan KPIVs dan KPOVs dalam penelitian, data apa yang dikumpulkan, bagaimana
menganalisis dan menampilkan data, mengidentifikasi potensi sumber variabilitas, dan menentukan bagaimana menafsirkan data yang diperoleh. Dalam tahapan
improve, mereka beralih ke pemikiran kreatif tentang perubahan tertentu yang dapat dibuat dalam proses dan hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk memiliki
dampak yang diinginkan pada kinerja proses. berbagai alat dapat digunakan dalam tahapan improve. Merancang ulang proses untuk meningkatkan alur kerja dan
mengurangi bottleneck dan work-in-process akan membuat ekstensif menggunakan flow chart dan atau peta value stream.
10
Douglas C. Montgomery. Ibid, hal 53-54
Universitas Sumatera Utara
11
Pada tahap improve, dilakukan pemecahan masalah dengan cara memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang terjadi, mengevaluasi,
menyeleksi, dan mengoptimisasi solusi terbaik untuk pemecahan masalah, serta mengembangkan solusi terbaik yang dipilih agar mendapatkan hasil perbaikan
yang sesuai dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.3.5. Tahap Control
Tujuan dari tahapan control untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang tersisa pada proyek dan menyerahkan proses improve kepada pemilik proses
dengan rencana melakukan pengendalian proses dan prosedur lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa keuntungan dari proyek tersebut akan dilembagakan.
Artinya, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa keuntungan yang membantu dalam proses dan jika mungkin, perbaikan akan dilaksanakan dalam proses serupa
lainnya dalam bisnis. Pemilik proses harus dilengkapi dengan sebelum dan setelah data pada metrik proses kunci, operasi dan dokumen pelatihan, dan diperbarui peta
proses saat ini. Rencana pengendalian proses harus menjadi sistem untuk memantau solusi yang telah dilaksanakan, termasuk metode dan metrik untuk audit
berkala. Control chart adalah alat statistik yang penting yang digunakan dalam langkah pengendalian DMAIC; banyak rencana pengendalian proses melibatkan
diagram kontrol pada kritis metrik proses.
11
Michael L. George, Op. Cit. hal 15
Universitas Sumatera Utara
3.4. FMEA
Failure Mode and Effect Analysis
12
FMEA merupakan suatu metode yang sistematik dalam mengidentifikasi dan mencegah masalah yang terjadi pada produk dan proses. Penggunaan efektif
FMEA dapat menghasilkan pengurangan dalam hal berikut : 1. Meningkatkan reliabilitas dan kualitas produkproses.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Cepat dalam mengidentifikasi dan mengurangi kecacatan yang terjadi pada
produkproses. 4. Memprioritaskan pada kekurangan produkproses.
5. Mendapatkan perekayasaan atau pembelajaran keorganisasian. 6. Menekankan pada pencegahan terjadinya masalah.
7. Mempunyai sistem pengulangan jenis kecacatan komponen yang sistematik untuk meyakinkan bahwa beberapa kegagalan minimal menghasilkan kerugian
bagi produk dan proses. 8. Mengetahui efek-efek dari kegagalan pada produk atau proses yang diteliti dan
fungsi-fungsinya. 9. Menetapkan komponen-komponen dari produk atau proses yang gagal akan
memiliki efek kritis pada produk atau proses dan kecacatan-kecacatan tersebut akan menghasilkan efek merugikan.
Tujuan dari penerapan FMEA adalah mencegah masalah terjadi pada proses dan produk. Jika digunakan dalam desain dan proses manufaktur, FMEA dapat
mengurangi atau menekan biaya dengan mengidentifikasi dan memperbaiki produk
12
Robin E. McDermot, Dkk. 2009. The Basic of FMEA. Edisi 2. USA : CRC Press. h. 1, 23
Universitas Sumatera Utara