BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Tahap
Define
Pada penelitian ini fokus penelitian hanya pada jenis pakan ternak ayam crumble butiran dikarenakan banyak dilakukan aktivitas rework untuk produk ini.
Dari hasil wawancara, dokumentasi perusahaan dan pengumpulan data langsung dengan menggunakan kuesioner terbuka dapat diketahui terdapat 3 jenis CTQ
Critical To Quality yaitu butiran belang, butiran basah dan butiran hancur.
6.1.2. Analisis Tahap Measure
6.1.2.1.Analisis DPMO Defect Per Million Oppurtinities dan Nilai Sigma
Adapun hasil perhitungan nilai DPMO dan nilai six sigma dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Hasil Perhitungan Nilai DPMO dan Nilai Sigma
No. Bulan
Nilai DPMO
Nilai Sigma
1 Agustus 2014
7.542 3,93
2 September 2014
6.299 3,99
3 Oktober 2014
7.899 3,91
4 November 2014
5.994 4,01
5 Desember 2014
4.990 4,08
6 Januari 2015
7.167 3,95
7 Februari 2015
6.18 4,00
8 Maret 2015
8.489 3,89
9 April 2015
8.468 3,89
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1. Hasil Perhitungan Nilai DPMO dan Nilai Sigma Lanjutan No.
Bulan Nilai
DPMO Nilai
Sigma
10 Mei 2015
5.436 4,05
11 Juni 2015
5.465 4,04
12 Juli 2015
6.092 4,01
Proses 6.668
3,98
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai DPMO sebesar 6.668 dan nilai sigma
sebesar 3,98 dengan persentase produk tidak cacat sebesar 99,3790 . Hal ini masih jauh dengan standar yang telah ditentukan oleh six sigma. Pada gambar 6.1.
dan 6.2. di bawah ini akan ditampilkan grafik nilai DPMO dan nilai sigma untuk setiap periodenya.
Gambar 6.1. Grafik Nilai DPMO Periode Bulan Agustus 2014 – Juli 2015
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000
Nilai DPMO
Nilai DPMO
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2. Grafik Nilai Sigma Periode Bulan Agustus 2014 – Juli 2015
Dari grafik diatas diperoleh hubungan bahwa semakin tinggi nilai DPMO maka semakin rendah nilai sigma, begitu juga sebaliknya. Apabila nilai sigma
semakin tinggi menunjukkan bahwa proses pada perusahaan semakin membaik karena mampu menghasilkan produk yang tidak cacat semakin tinggi.
6.1.2.2.Analisis Peta Kontrol Atribut Peta P
Peta p menggambarkan bagian yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Grafik hasil perhitungan dengan menggunakan peta
kontrol atribut peta p dapat dilihat pada gambar 6.2.
3,75 3,8
3,85 3,9
3,95 4
4,05 4,1
Nilai Sigma
Nilai Sigma
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Peta Kontrol Atribut Peta P
Dari grafik diatas diperoleh bahwa jumlah produk cacat pakan ternak ayam crumble masih berada dalam batas kendali yang artinya bahwa banyaknya cacat yang
terjadi masih dapat dikendalikan sehingga nantinya tidak akan merugikan perusahaan.
6.1.3. Analisis Tahap Analyze