Peran Perpustakaan Sekolah Menunjang Kegiatan Belajar Penelitian Terdahulu

31 menyediakan koleksi fiksi yang sesuai dan baik bagi para pemakainya. Buku- buku fiksi tersebut dapat memberikan hiburan, ketentraman fikiran, serta ketenangan bagi setiap pembacanya.

D. Peran Perpustakaan Sekolah Menunjang Kegiatan Belajar

Perpustakaan sekolah sebagai satu unit yang terdapat di sekolah menjadi unsur pendamping dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu pusat sumber belajar. Menurut James Thompson perpustakaan memiliki peran yang sangat besar dalam membantu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan menjadi suatu hal yang mutlak keberadaannya di suatu sekolah karena peranannya yang sangat vital sebagai pusat informasi dan sumber belajar. Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat berinteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran. Joseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat penting dan diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa: 1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah. 2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. 3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran. 32 4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas pemikiran peserta didik untuk membaca, menulis, berfikir dan komunikasi. 26 Berdasarkan uraian di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pula.

E. Penelitian Terdahulu

Rizky Adi Swestry Pertiwi telah melakukan penelitian mengenai persepsi dan sikap siswa SMA terhadap perpustakaan sekolah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tahun 2004. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk hasil kepercayaan responden terhadap atribut perpustakaan sekolah adalah positif. Karena responden memiliki kepercayaan beliefe bahwa kelengkapan koleksi buku, kenyamanan, kebersihan, kecepatan layanan dan keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut-atribut yang penting bagi sebuah perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap evaluasi responden terhadap perpustakaan sekolah menunjukkan bahwa atribut mengenai keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut yang dirasa paling bagus kinerjanya dan mendapatkan penilaian paling positif oleh 26 Joseph Mbulu, “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar” Majalah Pendidikan, Vol. XIV, No. 27, Edisi Juli 1992, h. 17 33 responden. Hasil akhir untuk sikap responden terhadap perpustakaan sekolah adalah 158,95 berada pada skala interval positif yaitu 143,0 – 209,0 yang berarti posotif. 27 Ending Suryaningsih telah melakukan penelitian mengenai sikap murid sekolah dasar terhadap layanan perpustakaan keliling pemerintah Kota Depok: Studi kasus di Kecamatan Cimanggis pada tahun 2009. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya sikap murid cenderung positif terhadap layanan perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap yang cenderung positif terhadap waktu dan tempat layanan, koleksi dan jenis layanan, sedangkan sikap murid terhadap petugas adalah positif 28 . 27 Rizky Adi Swestry Pertiwi, Persepsi dan Sikap Siswa SMA Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Pencarian Infornasi studi kasus pada SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005 28 Endang Suryaningsih, Sikap Murid Sekolah Dasar Terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok: Studi kasus di Kecamatan Cimanggis, Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, Depok: Universitas Indonesia, 2009 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMPSMA ISLAM AL-AZHAR 1

KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Singkat Al-Azhar

Al-Azhar adalah sebuah nama yang sagat dikenal oleh kalangan pendidik dan orang tua murid sebagai lembaga pendidikan islami yang favorit dan prestisius. Sejarah Al-Azhar berawal pada tanggal 7 April 1952 dengan dibentukny suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam YPI. Sepak terjang YPI dimlai dari pembangunan Masjid Agung pada tahun 1953 hingga 1958. Masjid yang diberi nama Al-Azhar oleh Imam Masjid Al- Azhar dari Mesir kala berkunjung ke Indonesia itu berdiri diatas lahan seluas 43.755 m² yang berlokasi di Blok K-I, Persil No.2 Kelurahan Selong Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta 1 . Setelah berhasil membangun Masjid Agung, YPI AL-Azhar bergerak pada ranah pendidikan dengan didirikannya TK Islam Al-Azhar dan SD Islam Al-Azhar pada 1 Agustus 1964 serta SLTP dan SMU Islam Al-Azhar pada 3 Januari 1976. 1 Badruzzaman Busyairi, Setengah Abad Al-Azhar 1952 – 7 April 2002, Jakarta : YPI Al- Azhar, 2002