14
tersebut. Oleh karena itu hukum menjadi pengarah manusia pada nilai-nilai moral yang rasional, maka ia harus adil. Keadilan hukum identik dengan keadilan umum.
Keadilan ditandai oleh hubungan yang baik antara satu dengan yang lain, tidak mengutamakan diri sendiri, tapi juga tidak mengutamakan pihak lain serta adanya
kesamaan.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi
dan realitas.
9
Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional.
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai.
Konsep merupakan “alat yang dipakai oleh hukum disamping yang lain-lain, seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsep
merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan pentingnya dalam hukum. Konsep adalah suatu konstruksi mental, yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang
berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analitis.
10
Dalam kerangka konsepsional
diungkapkan beberapa
konsepsi atau
pengertian yang
akan dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum.
11
9
Herlin Budiono II, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, 2007, hal.364
10
Satuujipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.
11
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Pustaka Singkat, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1995, hal.7.
Universitas Sumatera Utara
15
Suatu konsep atau suatu kerangka konsepsionil pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoritis yang
belaka, kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan definisi- definisi operasional yang akan dapat pegangan konkrit di dalam proses penelitian.
12
Selanjutnya konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, kalau masalahnya dan kerangka konsep teoritisnya sudah jelas, bisanya
sudah diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep sebenarnya adalah definisi dari apa yang perlu diamati, konsep
menentukan antara variabel-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan empiris.
13
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefenisikan bebrapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi untuk dapat
menjawab permasalahan penelitian yaitu sebagai berikut : Kerangka konsepsi sehubungan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Notaris adalah
pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh
peraturan perundang-undangan
dan atau
yang dikehendaki
oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal
12
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986.hal.133
13
Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Edisi Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal.21
Universitas Sumatera Utara
16
pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta.
14
b. Jabatan adalah kedudukan seseorang didalam menjalankan suatu profesi yang
sesuai dengan keahliannya. Dalam tesis ini jabatan dimaksudkan dalam kedudukan seorang Notaris yang memiliki wewenang dan keahliannya dalam
membuat akta otentik c.
Akta Otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang
berkuasa untuk itu di tempat dimana akta dibuatnya.
15
d. Kemandirian adalah kedudukan yang netral dan tidak memihak, yang dalam hal
ini Notaris berada di luar para pihak yang melakukan hubungan hukum tersebut dan bukan salah satu pihak dalam hubungan hukum itu.
16
e. Perbuatan adalah sesuatu yang diperbuat dilakukan atau tingkah laku.
17
Perbuatan dalam tesis ini diartikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh Notaris yang menyalahgunakan kemandiriannya dalam pembuatan akta otentik.
f. Penyalahgunaan adalah cara atau perbuatan menyalahgunakan.
g. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB adalah pajak yang
dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan.
14
Undang-undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Nasional, Pasal 1
15
Undang-Undang KUHPerdata Pasal 1868
16
Sjaifurrachman danHabib Adjie,Op.cit.,hal.59
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3, Jakarta, Balai Pustaka, 2001, hal.430
Universitas Sumatera Utara
17
G. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian
Untuk mendapatkan suatu karya ilmiah yang baik dan diinginkan sudah tentu akan memerlukan persyaratan yang cukup kompleks dalam penyusunannya, serta
membutuhkan informasi yang cukup untuk melengkapi terciptanya karya ilmiah tersebut.
Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Dimana metode penelitian yuridis normatif adalah
metode meneliti pasal-pasal yang ada ataupun meneliti segala hal-hal yang berhubungan tentang norma-norma yang ada dalam peraturan perundang-undangan.
Alasan penelitian yuridis normatif ini digunakan, karena hendak meneliti norma- norma hukum tentang “Prinsip kemandirian Notaris Dalam Pembuatan Akta
Otentik”.
2. Sifat Penelitian