Dewan Kehormatan Prinsip Kemandirian Notaris Dalam Pembuatan Akta Otentik

83 lingkup kewenangannya berbeda berdasarkan bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris. Maka Dewan Kehormatan bertugas untuk melakukan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan telah merugikan klien atau masyarakat, maka Majelis Pengawas Notaris yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan. Namun demikian, Dewan Kehormatan tetap bertugas untuk membantu Majelis pengawas Notaris dalam hal pemeriksaan pelanggaran kode etik dan jabatan Notaris. Mengenai Ikatan Notaris Indonesia yang merupakan organisasi Notaris, tidak terlepas dari pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan pelanggaran kode etik dan jabatan Notaris. Hal ini dikarenakan Dewan Kehormatan merupakan alat perlengkapan organisasi dan dalam keanggotaan majelis pengawas Notaris terdapat unsur organisasi Notaris, sehingga peran organisasi Notaris ini terlihat baik dalam pengawasan secara internal, maupun dalam pengawas dan pemeriksaan pelanggaran kode etik dan jabatan Notaris yang berkaitan langsung dengan masyarakat diluar lingkup internal organisasi.

1. Dewan Kehormatan

Dewan kehormatan merupakan salah satu alat perlengkapan organisasi Notaris Indonesia dan terdiri dari tiga tingkat yaitu ditingkat pusat, wilayah dan daerah. Anggota Dewan Kehormatan disetiap tingkat tersebut berjumlah tiga sampai dengan lima orang yang dipilih dalam rapat anggota berupa kongres ditingkat pusat, konfrensi wilayah ditingkat propinsi dan konfrensi daerah ditingkat kota atau kabupaten. Keberadaan lembaga Dewan Kehormatan diatur dalam anggaran dasar Ikatan Notaris Indonesia. Selanjutnya mengenai tugas dari Dewan Kehormatan Universitas Sumatera Utara 84 sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 ayat 3 anggaran dasar Ikatan Notaris Indonesia adalah : Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pembenahan anggota dalam menjunjung tinggi kode etik, Memeriksa dan mengambil keputusann atas dugaan pelanggaran ketentuan kode etik yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai kaitan dengan kepentingan masyarakat langsung: Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran kode etik jabatan Notaris. 89 Dewan Kehormatan merupakan alat perlengkapan perkumpulan atau lembaga yang bersifat otonom dalam arti bebas atau mandiri di dalam mengambil keputusann, yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk memeberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan semua peraturan kode etik oleh anggota perkumpulan. Tugas dan kewajiban untuk melakukan pembinaan bimbingan dan pembenahan anggota perkumpulan dalam hal ini Notaris tidak diberikan kepada Majelis Pengawas, tetapi menjadi kewenangan dewan kehormatan. Tugas lain dari dewan kehormatan ialah memberikan dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran kode etik yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai kaitan dengan kepentingan masyarakat secara langsung. 89 Ibid.hal.263. Universitas Sumatera Utara 85 Kode etik yang diatur dalam pasal 13 Anggaran Dasar Ikatan Notaris Indonesia merupakan perintah dari pasal 83 ayat 1 UUJN. 90

2. Majelis Pengawas Notaris