Nilai Aktiva Bersih Risiko Reksadana

Ri :return sekuritas ke-i R f R :return aktiva bebas risiko m β :return portofolio pasar i Indeks pasar yang dapat dipilih untuk pasar BEI adalah IHSG, maka return pasar dapat dihitung dengan rumus: :beta sekuritas ke-i R mt 1 1 − − − t t t IHSG IHSG IHSG = 2.3Teori tentang Reksadana 2.3.1 Pengertian Reksadana Menurut Tandeilin 2010:48 reksadana dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor. Menurut UU Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1, Ayat 27, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi Harianto et.al. 1998:114. Secara mendasar, reksadana adalah “wadah” yang berisi uang dan instrumen efek saham, obligasi, pasar uang, umumnya wadah tersebut ditempatkan dan diadministrasikan pada Bank Kustodian Rudiyanto, 2013:10

2.3.2 Nilai Aktiva Bersih

Universitas Sumatera Utara Tandeilin 2010:50 menyatakan investor membeli reksadana dari sebuah perusahaan investasi pada harga per saham atau per unit penyertaan yang nilainya tergantung pada besarnya nilai aktiva bersih NAB per unit. NABunit merupakan harga beli per unit penyertaan yang harus dibeli oleh investor jika ingin berinvestasi dengan membeli unit penyertaan reksadana, NAB juga merupakan harga jual per unit penyertaan jika ingin mencairkan investasi dengan menjual unit penyertaan reksadana yang dimiliki oleh investor Pratomo dan Nugraha, 2009:52. NAB per unit ini ditentukan setiap hari dan dihitung dari nilai pasar aktiva reksadana sekuritas, kas, dan seluruh pendapatan dikurangi kewajiban. NAB per unit dihitung sebagai berikut Tandeilin, 2010:51: NAB per unit = NABjumlah saham atau unit beredar Perubahan NABunit memberikan indikator kinerja investasi suatu reksadana Pratomo dan Nugraha, 2009:53. Nilai aktiva bersih dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai masing-masing efek yang dimilikinya, berdasarkan harga pasar penutupan efek yang bersangkutan, kemudian menguranginya dengan kewajiban-kewajiban reksadana, seperti biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, dan biaya lainnya.

2.3.3 Risiko Reksadana

Menurut pratomo dan Nugraha 2009 : 94, risiko reksadana terdiri atas 2 jenis : 1. Risiko berkurangnya nilai aktiva bersih per unit penyertaan NABunit. Turunnya harga NABunit disebabkan turunnya nilai atau harga efek-efek yang dimiliki reksadana. Penyebab utamanya adalah : Universitas Sumatera Utara a. Perubahan kondisi ekonomi, politik, termasuk kondisi sosial dan keamanan di dalam dan di luar negeri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. b. Terjadi wanprestasi default dari emiten, penerbit surat berharga atau pihak yang terlibat dalam transaksi dan pengelolaan investasi dalam memenuhi kewajibannya. 2. Risiko likuiditas adalah risiko yang berkaitan dengan cepat-lambatnya investor dapat mencairkan investasinya dengan melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya.

2.3.4 Jenis-Jenis Reksadana