Entitas anak – PERJANJIAN DAN

PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN TIDAK DIAUDIT 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan Periode Tiga Bulan yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNAUDITED March 31, 2014 and December 31, 2013 and Three Months Period ended March 31, 2014 and 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 98

40. PERJANJIAN DAN

KOMITMEN PENTING lanjutan 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS continued d. Entitas anak – TMU

d. Subsidiary –

TMU i. Pada tanggal 24 Agustus 2011 TMU menandatangai kontrak dengan PT Surya Teknik Anugerah STA untuk jangka waktu empat tahun sehubungan dengan pekerjaan pemindahan lapisan tanah penutup dan pengangkutan batubara i. On August 24, 2011 TMU signed a contract with PT Surya Teknik Anugerah STA in relation with overburden removal and coal hauling for four years. ii. Pada tanggal 1 Agustus 2013 TMU menandatangani kontrak dengan PT Bina Sarana Sukses BSS untuk jangka waktu tiga tahun sehubungan dengan pekerjaan pemindahan lapisan tanah penutup dan pengangkutan batubara. ii. On August 1, 2013 TMU signed a contract with PT Bina Sarana Sukses BSS in relation with overburden removal and coal hauling for three years. 41. INFORMASI PENTING LAINNYA 41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION a. Royalti dan Iuran tetap a. Royalty and Dead rent Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang pendapatan Negara non-pajak dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 2012 tentang tarif pendapatan Negara non-pajak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral “KESDM”, entitas anak diharuskan untuk membayar royalti dari penjualan hasil produksi batubara dan diwajibkan untuk membayar iuran tetap per hektar atas hak pertambangan yang dieksplorasi, dikembangkan dan diekstrasi yang dibayarkan kepada KESDM. Jumlah royalti produksi didasarkan pada jenis mineral dan kuantitas batubara yang dijual. Based on Act No. 20 Year 1997 regarding state non-tax revenue and based on the Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 9 Year 2012 regarding the rate of state non-tax revenue for the Ministry of Energy and Mineral Resources “KESDM”, the subsidiares are required to pay royalty for the sales of coal production and to pay dead rent fees per hectare of mining rights explored, developed and extracted which are payable to the KESDM. The amount of production royalty is based on the type of mineral and the quantity of coal sold. Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah dihitung berdasarkan kalori yang terkandung di dalam batubara dengan tarif 5 dan 7, kuantitas yang terjual dikalikan dengan basis harga dan tarif royalti tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 tahun 2010 mengenai tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral dan batubara, basis harga adalah yang lebih tinggi antara harga patokan batubara atau harga jual batubara. Royalty paid to the Government was calculated based on the calories contained in the coal with rates of 5 and 7, the quantity sold was multiplied by the base price and the royalty rate. Based on the regulation from the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 17 year 2010 regarding procedures for stipulating benchmark prices of mineral and coal sales, the base price is the higher of the coal benchmark price or coal sales price. Iuran tetap yang ditagih dihitung dengan dasar tarif AS4hektar,- dikalikan dengan luasan konsesi yang dimiliki ABN, IM dan TMU. Dead rent charged was calculated at a rate of US4hectare multiplied by the total concession area owned by ABN, IM and TMU. PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN TIDAK DIAUDIT 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan Periode Tiga Bulan yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNAUDITED March 31, 2014 and December 31, 2013 and Three Months Period ended March 31, 2014 and 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 99 41. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION continued b. Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri

b. Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

Dalam bulan Desember 2009, KESDM mengeluarkan Permen 34 2009 yang antara lain mewajibkan perusahaan pertambangan batubara “Badan usaha” untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada Pemakai batubara dalam negeri “Domestic Market Obligation” atau “DMO”. Badan usaha yang tidak dapat mematuhi ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis paling banyak 3 kali dan pemotongan produksi batubara paling banyak 50 dari produksi tahun berikutnya. In December 2009, the KESDM issued Permen 342009, which requires coal mining companies “Entities” to sell a portion of their productions to domestic coal users “Domestic Market Obligation” or “DMO”. Entites which do not fulfill such requirement will be given written notice maximum 3 times of and reduction of the production in the next year up to 50. Sesuai dengan ketentuan dalam Permen 342009 tersebut, badan usaha yang penjualan dalam negeri melebihi kewajiban DMO-nya dapat mengalihkan kelebihan penjualan DMO- nya kepada badan usaha yang tidak dapat memenuhi kewajiban DMO-nya. Under the provision of the Permen 342009, entities - that have domestic sales in excess of their DMO requirement, may transfer the excess to entities which cannot fulfill their DMO requirement. Kelebihan DMO yang dialihkan tersebut dianggap sebagai pemenuhan kewajiban DMO suatu badan usaha, dengan syarat pengalihan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri. The transferring of excess DMO will be deemed as the fulfillment of an entity’s DMO, p rovided such transfer were approved by the Ministry. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 2934.K30MEM2012 tanggal 8 Oktober 2012, persentase minimal penjualan batubara dalam negeri untuk tahun 2013 adalah sebesar 20,30 dari perkiraan produksi batubara pada tahun 2013, sehingga kewajiban DMO ABN untuk tahun 2013 adalah sebesar 688.053 ton. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, ABN sudah merealisasikan DMO tersebut dengan melakukan pengalihan DMO setara dengan 121.940 ton batubara. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mengakui akrual atas pengalihan DMO dengan nilai AS622.724 yang akan dilakukan ABN dari badan usaha lain Catatan 16. Based on Minister of MEMR Decree No. 2934.K30MEM2012 dated October 8, 2012, the minimum DMO requirement is 20.30 of the estimated coal production for 2013, whereby the DMO obligation for ABN in 2013 is 688,053 ton. Until December 31, 2013, ABN has realized its DMO by transferring DMO equivalent to 121,940 tons. Accordingly, as of December 31, 2013, the Group has recognized an accrual for DMO transfer amounting to US622,724 by ABN from other entities Note 16.