75 5 Berdasarkan sasaranobjek yang akan diukur, tes dibedakan
enam macam tes yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes inteligensi, tes sikap, tes minat, dan tes prestasi.
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test berupa tes objektif pilihan ganda dengan jumlah butir soal
sebanyak 20 butir. Pre-test merupakan salah satu bentuk tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran, sedangkan post-test
merupakan salah satu bentuk tes yang dilaksanakan setelah kegiatan inti pembelajaran selesai.
2 Non-tes Penilaian atau evaluasi hasil belajar dapat diukur dengan
menggunakan teknik tes, ada juga yang dilakukan tanpa tes. Penilaian yang termasuk non-tes adalah observasi, wawancara,
skala sikap, angket, check list, dan rating scale. Penelitian ini juga menggunakan evaluasi hasil belajar berupa
non-tes. Non-tes yang dilakukan berupa lembar observasi ranah afektif dan lembar unjuk kerja ranah psikomotor.
g. Prosedur Penilaian Evaluasi Hasil Belajar
Hasil belajar dalam proses pembelajaran dikelas agar dapat dilaksanakan oleh seorang guru, maka terdapat beberapa tahapan
atau langkah yang perlu dilaksanakan. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 208 mengemukakan bahwa tahapan prosedur penilaian atau
evaluasi dalam menentukan hasil belajar yang dilakukan oleh seorang guru, meliputi: persiapan, penyusunan instrumen, pelaksanaan
76 pengukuran, pengolahan hasil penilaian, penafsiran hasil penilaian,
dan pelaporan serta penggunaan hasil evaluasi. Berdasarkan
penjelasan diatas
hasil belajar
dalam pembelajaran dikelas dilakukan suatu evaluasi atau penilaian. Tahap
prosedur penilaian tersebut adalah persiapan, penyusunan instrumen, pelaksanaan penilaian, mengolah hasil data, menyimpulkan hasil
data, dan membuat laporan.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah : a. Hasil penelitian dari Sri Ani Astuti 2009 dengan judul
“Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Jajar Genjang,
Belah Ketupat, Layang-Layang, Dan Trapesium Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran
melalui model pembelajaran Jigsaw menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode
konvensional. b. Hasil penelitian dari Dini Herguhtya Pratiwi 2009 dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Batang Tahun Ajaran
20082009”. Penelitian ini menggunakan hasil uji perbedaan dua rata- rata
satu pihak
uji pihak
kanan diperoleh
= =2,070
=1,73 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 85,40 dengan
selisih antara nilai pretest dan post-test sebesar 14,50. Hasil ini lebih