Silabus Kajian Teori 1. Pembelajaran

47 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip desain dibagi menjadi enam macam yaitu harmoni, proporsi, keseimbangan, irama, aksen, dan kesatuan. Dalam penelitian ini prinsip desain yang digunakan adalah keseimbangan. Keseimbangan merupakan prinsip yang digunakan untuk memberikan perasaan tenang dan stabil. Keseimbangan dibagi menjadi dua macam, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris. Keseimbangan simetris merupakan keseimbangan dimana bagian kanan dan kiri sama sedangkan keseimbangan asimetris merupakan keseimbangan yang diperoleh apabila unsur bagian kanan dan kiri tidak sama dan jarak dari garis pusat atau tengah berbeda.

c. Keseimbangan Simetris dan Asimetris

Dalam menggambar suatu rancangan busana ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip desain merupakan suatu cara untuk menyusun unsur-unsur disain sehingga tercapai perpaduan dengan memberikan efek tertentu. Prinsip desain meliputi harmoni, proporsi, keseimbangan, irama, dan pusat perhatian. Salah satu penerapan prinsip desain yang memiliki peranan penting dan berpengaruh dalam menggambar desain adalah keseimbangan. Menurut Sri Widarwati 1993: 17 keseimbangan pada suatu desain digunakan untuk memberikan perasaan kesenangan dan kestabilan. Keseimbangan balance antar bagian dalam suatu desain sangat diperlukan untuk menghasilkan susunan yang menarik 48 Afif Ghurub Bestari, 2011: 17. Menurut Ernawati, 2008: 212 berpendapat bahwa keseimbangan atau balance adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik. Keseimbangan merupakan susunan dari 2 unsur atau lebih yang memberi kesan atau dapat dirasakan adanya keseimbangan atau stabil. Keseimbangan balance memiliki hubungan antar bagian per bagian dalam suatu desain. Susunan garis, bidang, maupun warna antara satu dengan yang lain diperhitungkan ketika menggambar agar menghasilkan susunan yang menarik. Pengaruh ketenangan dan kestabilan ini dapat dilihat dari pengelompokan warna, garis dan bidang pada bagian kiri dan bagian kanan dari titik pusat yang dapat menimbulkan perhatian pada dua bagian tersebut.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR DASAR KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK PAB 2 T.A 2016/2017.

0 3 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTIKAN KELAS XI TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 25

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN SEJARAH Pengelolaan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Situs di SMA Batik 1 Surakarta).

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD N PROGOWATI PADA MATA PELAJARAN PKN.

0 0 325

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR – DASAR KELISTRIKAN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 9 227