26 kelas tinggi, yaitu 1 dapat berpikir reversibel atau bolak-balik, 2 dapat
mengelompokkan dan menentukan urutan, dan 3 mampu melakukan operasi logis tetapi pengalaman yang dimiliki masih terbatas.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik yang dimiliki oleh siswa kelas tinggi antara, yaitu 1 mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi, 2 muncul minat khusus pada hal-hal atau mata pelajaran khusus, 3 gemar membentuk kelompok sebaya, 4 membutuhkan benda-benda konkret
dalam pembelajaran, 5 rasa egoisnya masih tinggi, 6 berada pada taraf kognitif operasional konkret, 7 dapat mengelompokkan dan menentukan urutan, 8
mampu melakukan operasi logis tetapi pengalaman yang dimiliki masih terbatas, 9 dapat berpikir reversibel, 10 adanya minat terhadap suatu hal, serta 11 anak
memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat dan sebaik-baiknya untuk mengukur prestasi di sekolah. Dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik dapat memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran yang tepat. Selain itu, pengetahuan ini juga dapat memudahkan guru memilih pendekatan,
metode, strategi dalam pembelajaran, dan memberikan rasa nyaman bagi siswa.
C. Tinjauan tentang Sikap Ilmiah
1. Hakikat Sikap Ilmiah
Penanaman sikap ilmiah siswa adalah salah satu fokus dalam pembelajaran IPA. Sikap ilmiah, sikap sains, atau sikap IPA scientific attitudes perlu
dibedakan dengan sikap terhadap IPA attitudes towards science. Sikap terhadap IPA sebatas fokus pada sikap suka atau tidak suka siswa terhadap pembelajaran
27 sains, misalnya persepsi siswa bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang
dianggap sukar dipelajari, kurang menarik, membosankan, atau sebaliknya Bundu, 2006: 13. Sikap positif terhadap pembelajaran IPA tentunya
memberikan kontribusi dalam pembentukan sikap ilmiah siswa tetapi masih ada faktor-faktor lain yang turut menyumbangkan kontribusi.
Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, misalnya objektif terhadap fakta, hati-hati,
bertanggung jawab, keterbukaan, semangat untuk selalu meneliti, dan sebagainya Bundu, 2006: 13. Pendapat ini diperkuat oleh Hamdani 2011: 108 yang
menjelaskan bahwa sikap ilmiah adalah sikap yang harus ditunjukkan oleh ilmuwan dalam upaya mencapai suatu pengetahuan ilmiah sebagai suatu
kebenaran bersifat objektif dari suatu permasalahan. Tini Gantini Hamdani, 2011: 150 menyebutkan delapan ciri dari sikap
ilmiah, yaitu a mempunyai rasa ingin tahu yang mendorong untuk meneliti fakta-fakta baru, b tidak berat sebelah adil dan berpandangan luas terhadap
kebenaran, c terdapat kesesuaian antara apa yang diobservasi dengan laporannya, d keras hati dan rajin mencari kebenaran, e mempunyai sifat ragu
sehingga terus mendorong upaya pencarian kebenaran atau tidak pesimis, f rendah hati dan toleran terhadap hal yang diketahui dan tidak diketahui, g
kurang mempunyai ketakutan, serta h berpikiran terbuka terhadap kebenaran- kebenaran baru.
Sikap ilmiah meliputi beberapa aspek, yaitu a rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar, rasa ingin tahu lebih
28 lanjut mengenai apa, bagaimana, dan mengapa peristiwa atau gejala tersebut
terjadi; b tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti, setiap pendapat atau gagasan harus disertai data dan cara data tersebut diperoleh sehingga dapat
diverifikasi atau dicek kembali; c jujur, hasil pengamatan harus secara objektif; d terbuka, mau menerima gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima atau
menolak gagasan tersebut; e toleran, mau menerima gagasan orang lain setelah diuji kebenarannya; f skeptis, bersikap hati-hati dan menyelidiki bukti-bukti
yang melatarbelakangi suatu kesimpulan; g optimis, selalu beranggapan baik akan kebenaran suatu teori; h pemberani, berani melawan ketidakbenaran
berdasarkan fakta-fakta; serta i kreatif dan swadaya, mengembangkan ketidaksempurnaan hasil teori yang telah diperolehnya dalam belajar Ribkahwati
dkk, 2012: 9. Olasehinde Olatoye 2014: 446 mengungkapkan bahwa,
“to be scientific mean that one has such attitudes as curiosity, rationality, willingness to suspend
judgment, open-mindedness, critical mindedness, objectivity, honesty, and humility
”. Sikap ilmiah yang harus dimiliki seseorang yaitu rasa ingin tahu, rasionalitas, kesediaan untuk menangguhkan keputusan, berpikir terbuka, berpikir
kritis, objektif, kejujuran, dan rendah hati. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap
ilmiah adalah sikap-sikap yang harus ditunjukkan oleh individu sebagai ilmuwan dalam mencapai atau mengembangkan pengetahuan ilmiah dengan senantiasa
berlandaskan pada rasa ingin tahu, objektivitas, jujur, pemberani, optimis, rendah hati, skeptis, respek terhadap data, tanggung jawab, keterbukaan, berpikir kritis,
29 toleran, menghormati etika, kreatif dan swadaya, serta semangat untuk meneliti.
Sikap ilmiah berbeda dengan sikap terhadap IPA yang memiliki kecenderungan terhadap minat terhadap IPA.
2. Sikap Ilmiah Siswa SD