Hakikat Sikap Ilmiah PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN TRIWIDADI.

26 kelas tinggi, yaitu 1 dapat berpikir reversibel atau bolak-balik, 2 dapat mengelompokkan dan menentukan urutan, dan 3 mampu melakukan operasi logis tetapi pengalaman yang dimiliki masih terbatas. Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik yang dimiliki oleh siswa kelas tinggi antara, yaitu 1 mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, 2 muncul minat khusus pada hal-hal atau mata pelajaran khusus, 3 gemar membentuk kelompok sebaya, 4 membutuhkan benda-benda konkret dalam pembelajaran, 5 rasa egoisnya masih tinggi, 6 berada pada taraf kognitif operasional konkret, 7 dapat mengelompokkan dan menentukan urutan, 8 mampu melakukan operasi logis tetapi pengalaman yang dimiliki masih terbatas, 9 dapat berpikir reversibel, 10 adanya minat terhadap suatu hal, serta 11 anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat dan sebaik-baiknya untuk mengukur prestasi di sekolah. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dapat memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran yang tepat. Selain itu, pengetahuan ini juga dapat memudahkan guru memilih pendekatan, metode, strategi dalam pembelajaran, dan memberikan rasa nyaman bagi siswa.

C. Tinjauan tentang Sikap Ilmiah

1. Hakikat Sikap Ilmiah

Penanaman sikap ilmiah siswa adalah salah satu fokus dalam pembelajaran IPA. Sikap ilmiah, sikap sains, atau sikap IPA scientific attitudes perlu dibedakan dengan sikap terhadap IPA attitudes towards science. Sikap terhadap IPA sebatas fokus pada sikap suka atau tidak suka siswa terhadap pembelajaran 27 sains, misalnya persepsi siswa bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang dianggap sukar dipelajari, kurang menarik, membosankan, atau sebaliknya Bundu, 2006: 13. Sikap positif terhadap pembelajaran IPA tentunya memberikan kontribusi dalam pembentukan sikap ilmiah siswa tetapi masih ada faktor-faktor lain yang turut menyumbangkan kontribusi. Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, misalnya objektif terhadap fakta, hati-hati, bertanggung jawab, keterbukaan, semangat untuk selalu meneliti, dan sebagainya Bundu, 2006: 13. Pendapat ini diperkuat oleh Hamdani 2011: 108 yang menjelaskan bahwa sikap ilmiah adalah sikap yang harus ditunjukkan oleh ilmuwan dalam upaya mencapai suatu pengetahuan ilmiah sebagai suatu kebenaran bersifat objektif dari suatu permasalahan. Tini Gantini Hamdani, 2011: 150 menyebutkan delapan ciri dari sikap ilmiah, yaitu a mempunyai rasa ingin tahu yang mendorong untuk meneliti fakta-fakta baru, b tidak berat sebelah adil dan berpandangan luas terhadap kebenaran, c terdapat kesesuaian antara apa yang diobservasi dengan laporannya, d keras hati dan rajin mencari kebenaran, e mempunyai sifat ragu sehingga terus mendorong upaya pencarian kebenaran atau tidak pesimis, f rendah hati dan toleran terhadap hal yang diketahui dan tidak diketahui, g kurang mempunyai ketakutan, serta h berpikiran terbuka terhadap kebenaran- kebenaran baru. Sikap ilmiah meliputi beberapa aspek, yaitu a rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar, rasa ingin tahu lebih 28 lanjut mengenai apa, bagaimana, dan mengapa peristiwa atau gejala tersebut terjadi; b tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti, setiap pendapat atau gagasan harus disertai data dan cara data tersebut diperoleh sehingga dapat diverifikasi atau dicek kembali; c jujur, hasil pengamatan harus secara objektif; d terbuka, mau menerima gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima atau menolak gagasan tersebut; e toleran, mau menerima gagasan orang lain setelah diuji kebenarannya; f skeptis, bersikap hati-hati dan menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan; g optimis, selalu beranggapan baik akan kebenaran suatu teori; h pemberani, berani melawan ketidakbenaran berdasarkan fakta-fakta; serta i kreatif dan swadaya, mengembangkan ketidaksempurnaan hasil teori yang telah diperolehnya dalam belajar Ribkahwati dkk, 2012: 9. Olasehinde Olatoye 2014: 446 mengungkapkan bahwa, “to be scientific mean that one has such attitudes as curiosity, rationality, willingness to suspend judgment, open-mindedness, critical mindedness, objectivity, honesty, and humility ”. Sikap ilmiah yang harus dimiliki seseorang yaitu rasa ingin tahu, rasionalitas, kesediaan untuk menangguhkan keputusan, berpikir terbuka, berpikir kritis, objektif, kejujuran, dan rendah hati. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah adalah sikap-sikap yang harus ditunjukkan oleh individu sebagai ilmuwan dalam mencapai atau mengembangkan pengetahuan ilmiah dengan senantiasa berlandaskan pada rasa ingin tahu, objektivitas, jujur, pemberani, optimis, rendah hati, skeptis, respek terhadap data, tanggung jawab, keterbukaan, berpikir kritis, 29 toleran, menghormati etika, kreatif dan swadaya, serta semangat untuk meneliti. Sikap ilmiah berbeda dengan sikap terhadap IPA yang memiliki kecenderungan terhadap minat terhadap IPA.

2. Sikap Ilmiah Siswa SD

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 101765 BANDAR SETIA T.A 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 091473 PLUS TIGABALATA.

0 2 27

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Tohuda

0 1 11

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM

1 2 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN JUMO.

0 0 249

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI SALAMAN 1.

0 3 221

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA IMPLEMENTATION GUIDED DISCOVERY MODEL AND GUIDED INQUIRY MODEL TOWARD COGNITIVE

1 1 12

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI SDN 3 KERTAYASA - repository perpustakaan

0 0 16