Pengembangan Sikap Ilmiah PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN TRIWIDADI.

31 Tabel 1. Sintesis Peneliti terkait Sikap Ilmiah Siswa SD Harlen 1989 Gega 1977 de Boo 2006 Sintesis Peneliti Sikap ingin tahu Rasa ingin tahu - Sikap ingin tahu Sikap refleksi kritis Pemikiran kritis - Sikap berpikir kritis Sikap kerja sama dengan siswa lain - Sikap kerja sama Sikap kerja sama Sikap ketekunan Sikap tekun Sikap tekun Sikap tekun Sikap kreatif dan penemuan Sikap penemuan yang baru Sikap kreativitas dan penemuan Sikap kreatif dan penemuan Sikap respek terhadap data - Sikap respek terhadap bukti Sikap respek terhadap data Sikap keinginan menerima ketidakpastian - Sikap berpikir terbuka Sikap berpikiran terbuka Sikap berpikiran terbuka Sikap sensitif terhadap lingkungan - Sikap respek terhadap makhluk hidup Sikap peka terhadap lingkungan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah yang harus dikuasai oleh siswa SD, meliputi sikap ingin tahu, sikap berpikir kritis, sikap kerja sama, sikap tekun, sikap kreatif dan penemuan, sikap respek terhadap data, sikap berpikiran terbuka, serta sikap peka terhadap lingkungan.

3. Pengembangan Sikap Ilmiah

Sikap berkembang dari interaksi antarindividu dengan lingkungan masa lalu dan masa kini Cassio Gibson; Bundu, 2006: 138. Melalui proses kognisi dari integrasi dan konsistensi sikap dibentuk menjadi komponen kognisi, emosi, dan kecenderungan bertindak. Setelah sikap terbentuk akan mempengaruhi perubahan lingkungan yang ada dan perubahan-perubahan yang terjadi menuntun pada perubahan sikap yang dimiliki. 32 Sikap ilmiah menunjukkan bahwa arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang hendak menumbuhkan sikap ilmiah dirinya dan tidak ada seorang pun dilahirkan dengan memiliki sikap ilmiah Jasin, 2010: 54. Sikap ilmiah adalah aspek tingkah laku yang tidak dapat diajarkan melalui satuan pembelajaran tertentu, tetapi merupakan tingkah laku behavior yang ditangkap melalui contoh-contoh positif yang harus didukung, dipupuk, dan dikembangkan, sehingga dapat dikuasai oleh siswa. Salah satu tujuan pengembangan sikap ilmiah adalah untuk mencegah munculnya sikap negatif dalam diri siswa Bundu, 2006: 42. Made Slamet Sugiartana, Dewa Nyoman Sudana, dan Ni Wayan Arini, 2012 Samatowa, 2010: 56 mengemukakan bahwa penanaman sikap ilmiah pada siswa melalui pembelajaran IPA di sekolah dasar secara tidak langsung akan berpengaruh positif terhadap motivasi belajarnya serta meningkatkan kesadaran siswa untuk menjadi pribadi yang berbudi pekerti baik. Pemikiran tentang pembelajaran sains melalui pengembangan sikap ilmiah merupakan alternatif yang sangat tepat berkenaan dengan kondisi negara saat ini Samatowa, 2010: 96 – 97. Sikap ilmiah secara langsung berpengaruh pada budi pekerti individu yang bersangkutan karena sikap ilmiah meliputi sifat jujur, terbuka, luwes, tekun, logis, kritis, dan kreatif adalah wajib untuk ditunjukkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sikap-sikap ini adalah cerminan seseorang yang berbudi pekerti luhur. Dengan demikian, sikap ilmiah perlu dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan karakteristik pembelajaran sains di SD. 33 Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah dapat dipupuk, didukung, dan dikembangkan, sehingga siswa dapat menguasai sikap ilmiah. Pembelajaran IPA harus mampu mengakomodasi aktivitas langsung kegiatan belajar untuk mengkaji fenomena-fenomena alam di lingkungan siswa karena sikap berkembang dari interaksi antarindividu dengan lingkungannya. Oleh karena itu, pembelajaran IPA menjadi wahana yang cocok dalam pembentukan dan pengembangan sikap ilmiah.

4. Pengukuran Sikap Ilmiah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 101765 BANDAR SETIA T.A 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 091473 PLUS TIGABALATA.

0 2 27

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Tohuda

0 1 11

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM

1 2 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN JUMO.

0 0 249

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI SALAMAN 1.

0 3 221

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA IMPLEMENTATION GUIDED DISCOVERY MODEL AND GUIDED INQUIRY MODEL TOWARD COGNITIVE

1 1 12

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI SDN 3 KERTAYASA - repository perpustakaan

0 0 16