luar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai prestasi belajar. Dalam hal ini, keinginan untuk berprestasi
tinggi dimulai dari dalam diri seseorang yaitu dengan tumbuhnya motivasi yang positif. Apabila di dalam dirinya terdapat semangat motivasi ingin
lebih baik lagi dari apa yang sekarang sudah diperoleh, maka prestasi belajar yang didapat pun akan menjadi tinggi karena seseorang tersebut
ingin selalu menjadi yang terbaik.
b. Fungsi Motivasi
Motivasi sangat berperan penting dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Apabila kita memiliki motivasi yang kuat, maka kita akan
terdorong untuk melakukan apa yang menjadi tujuan kita dengan baik dengan harapan akan mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini sejalan
dengan beberapa pendapat ahli yang menyebutkan fungsi atau peran dari motivasi.
Menurut Ngalim Purwanto 2006: 70-71, guna atau fungsi dari motivasi yaitu:
1. Motivasi mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak yang memberikan kekuatan pada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motivasi dapat menentukan arah perbuatan seseorang menuju
kearah perwujudan suatu tugas atau cita-cita. Dalam hal ini motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus
ditempuh untuk mencapai cita-cita tersebut.
3. Motivasi menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan
perbuatan-perbuatan mana yang harus kita lakukan, untuk mencapai tujuan atau cita-cita dengan mengesampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat. Pendapat lain dikemukakan oleh Nana Syaodih Sukma Dinata
2005, menyatakan bahwa motivasi memiliki dua fungsi yaitu, pertama, motivasi mengarahkan kegiatan directional function, artinya motivasi
berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai, dan kedua, motivasi mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan
activating and energizing function. Motivasi dianggap penting dalam dalam upaya belajar dan
pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilai atau manfaatnya. Dari beberapa uraian sebelumnya menunjukkan bahwa motivasi mendorong
timbulnya tingkah laku mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. Berikut fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik 2008: 108:
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. 2.
Motivasi berfungsi sebagai bengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan
tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dapat menimbulkan suatu perbuatan atau tindakan. Jika
motivasi tersebut bersifat positif, maka perbuatan atau tindakan yang di lakuakn bersifat positif seperti: berbuat baik, belajar dengan tekun dan lain
sebagainya. Hal tersebut kemudian dapat berpengaruh dengan prestasi belajarnya. Jika motivasi positif itu timbul dari dalam diri seseorang maka
prestasi belajar yang dicapai akan baik. Namun apabila motivasi tersebut negatif maka perbuatan atau tindakan yang dilakukan bersifat negative
pula seperti mencontek, ingin menang sendiri dan lain sebagainya, maka prestasi belajar pun akan menurun.
Selain itu motivasi berfungsi sebagai pengarah. Dalam hal ini motivasi membimbing kita untuk mencapai suatu tujuan yang kita
inginkan yaitu prestasi belajar yang tinggi. Dan yang selanjutnya motivasi berfungsi sebagai penggerak. Dalam hal ini motivasi menggerakkan
tingkah laku seseorang untuk melakuakan suatu pekerjaan. Apabila motivasi yang ada di dalam diri seseorang tersebut positif maka sebuah
pekerjaan yang sedang dikerjakan akan segera diselesaikan. Namun apabila motivasi dalam diri seseorang itu lemah maka suatu pekerjaan
yang dikerjakan akan selesai dalam waktu yang lama karena tidak adanya motivasi dalam dirinya.
Menurut Sardiman A.M 2010: 85 fungsi motivasi ada tiga yaitu: 1.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang tidak
bermanfaat bagi tujuan yersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan lulus, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan. Di samping motivasi yang telah disebutkan di atas, ada juga
fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang akan melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Menurut Sardiman A.M 2010 : 73 Seseorang mempunyai
keinginan untuk mendapatkan sesuatu, dia akan melakuakn apapun untuk
mendapatkan hal tersebut. Banyak hal yang menyebabkan dia ingin melakukannya dan termotivasi untuk melakukannya. Motivasi dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau tidak mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari
luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Menurut pendapat di atas motivasi dapat saja dirangsang dari luar
agar tumbuh pada diri seseorang, tetapi sebenarnya motivasi lebih cenderung muncul dari dalam diri seseorang, dengan kata lain motivasi
tersebut bersifat internal. Motivasi belajar merupakan psikis yang bersifat non-intelektual. Tetapi tanpa motivasi, sulit bagi peserta didik untuk
belajar dengan penuh semangat dan vitalitas. Bahkan dapat saja terjadi peserta didik yang tingkat intelektual atau kecerdasan yang tinggi gagal
studinya karena tidak mempunyai motivasi belajar.
c. Teori Motivasi