Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner Angket Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 151 “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan menurut Sugiyono 2010; 199 “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, digunakan angket langsung dan tertutup, yaitu angket yang menghendaki jawaban tentang diri responden dan jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih. Kuesionerangket digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat keaktifan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dan tingkat motivasi belajar mahasiswa. 2. Dokumentasi Suharsimi Arikunto 2006: 158 mengemukakan bahwa, “dokumentasi berasal dari fakta dokumen, yang artinya barang barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen nilai, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah berupa data mengenai IPK dan jumlah mahasiswa Pendidikan IPS yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Data IPK diperoleh dari Siakad UNY dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan admin jurusan Pendidikan IPS dalam memperoleh data tersebut sedangkan untuk data jumlah mahasiswa Pendidikan IPS yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan peneliti memperoleh dari pengurus bidang AKAMA Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa HIMA DIPSOS UNY 2015.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2010: 119, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun untuk mengukur fenomena sosial yang di amati secara spesifik. Semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket. Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilihnya. Dalam penelitian kuantitatif, data dalam penelitian ini harus diubah menjadi angka-angka yaitu dengan pengskoran. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2010: 86 bahwa: “ Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”. Variasi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi, skala motivasi belajar, dan prestasi belajar sebagai berikut: 1. Skala Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan Skala keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi disusun mengacu pada keterlibatan aktif mahasiswa pada kegiatan organisasi. Keaktifan berorganisasi disusun berdasarkan sikap yang ditunjukkan mahasiswa sebagai berikut: a. Jumlah organisasi yang diikuti Dapat diketahui berapa jumlah organisasi kemahasiswaan yang diikuti oleh mahasiswa. b. Kedudukan dalam organisasi Kedudukan dalam organisasi adalah jabatan yang dipegang oleh mahasiswa dalam suatu organisasi kemahasiswaan yang ia ikuti. c. Curahan jam dalam mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan Untuk mengetahui seberapa banyak curahan jam yang dugunakan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan. d. Persensi Kehadiran Dapat diketahui dari frekuensi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di organisasi e. Mengeluarkan pendapat Dapat diketahui dari sikap yang ditunjukkan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat, saran, serta ide-ide dalam kegiatan keorganisasian. f. Mendengarkan pendapat Dapat diketahui dari sikap yang ditunjukkan mahasiswa dalam mendengarkan pendapat, saran, serta ide-ide orang lain dalam kegiatan keorganisasian. g. Memecahkan masalah Dapat diketahui dari sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa ketika menghadapi masalah-masalah di organisasi serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. h. Pengambilan keputusan Dapat diketahui dari sikap yang ditunjukkan mahasiswa padam saat mengambil keputusan dalam kegiatan organisasi. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran indikator dari masing masing variabel, maka dapat dirumuskan kisi-kisi keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. 2. Skala Motivasi Belajar Skala motivasi belajar dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam. Motivasi intrinsik disusun berdasarkan sikap yang ditunjukkan oleh individu sebagai berikut : a. Kemauan belajar Kemauan belajar dapat diketahui dari sikap individu dalam belajar b. Ketekunan dan keuletan dalam belajar Ketekunan dan keuletan dalam belajar dapat diketahui melalui sikap tekun dan ulet yang ditunjukkan mahasiswa dalam belajar c. Rasa percaya terhadap diri sendiri Rasa percaya terhadap diri sendiri dapat diketahui dari sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa mengenai kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki. d. Keberanian menyampaikan pendapat Keberanian menyampaikan pendapat dapat diketahui melalui dikap mahasiswa dalam berpendapat di dalam kelas. e. Keberanian dalam mengambil resiko Keberanian dalam mengambil resiko dapat diketahui melalui dikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal yang baru. f. Keinginan berprestasi Keinginan berprestasi dapat diketahui melalui sikap yang ditunjukkan mahasiswa dalam berprestasi. g. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain Kerelaan meninggalkan kawajiban atau tugas lain dapat diketahui melalui sikap mahasiswa dalam memilih kewajiban dalam belajar atau tugas yang lain. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar. Motivasi ekstrinsik disusun berdasarkan sikap yang ditunjukan mahasiswa sebagaiberikut : a. Kondisi lingkungan non sosial Kondisi lingkungan non sosial dapat diketahui dari keadaan lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang mempengaruhi sikap mahasiswa tersebut dalam belajar. b. Dukungan dari lingkungan sosial Dukungan dari lingkunagan sosial sapat diketahui dari sikap- sikap yang ditunjukkan oleh orang tua, saudara, guru dan teman dalam mendukung individu untuk belajar. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran indikator dari masing- masing variabel, maka dapat dirumuskan kisi-kisi motivasi belajar. 3. Prestasi Belajar Variabel prestasi belajar dapat dilihat dengan teknik dokumentasi yaitu dengan melihat IPK mahasiswa yang terdapat dalam DHS. IPK mahasiswa tersebut sebagai sumber data yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah indeks prestasi mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2013 hingga semester 4, sedangkan pada mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2014 adalah indeks prestasi hingga semester 2. Indeks prestasi tersebut diperoleh dari data DHS yang diperoleh dari admin Jurusan Pendidikan IPS UNY. Secara lebih jelas mengenai kisi-kisi pengembangan instrumen dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi Kemahasiswaan No Variabel Indikator Nomor Item Jumlah Item + - 1 Keaktifan Mahasiswa Dalam Organisasi Pernyataan terbuka A. Jumlah organisasi kemahasiswaan yang diikuti 1 1 B. Jabatan dalam organisasi kemahasiswaan 2 1 C. Curahan waktu yang digunakan untuk mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan 3 1 Pernyataan tertutup A. Persensi Kehadiran 1,2,3 4,5 5 B. Mengeluarkan Pendapat 6,7,8 9,10 5 C. Mendengarkan Pendapat 11,12 13 ,14 4 D.Memecahkan Masalah 15, 16 17, 18 4 E. Pengambilan Keputusan 19, 20 21 3 Total Jumlah Item 12 9 21 Tabel 4. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Motivasi Belajar No Variabel Indikator Nomor Item Jumlah Item + - 1 Motivasi Belajar Pernyataan terbuka 1. Curahan waktu yang digunakan untuk belajar 4 1 Pernyataan tertutup A. Motivasi Intrinsik 1. Kemauan Belajar 1,2 3,4 4 2. Ketekunan Dan Keuletan Dalam Belajar 5,6 2 3. Rasa Percaya Pada Diri Sendiri 7,9 8 3 4. Keberanian Menyampaikan Pendapat 10 1 5. Keberanian Dalam Mengambil Resiko 11,12 2 6. Keinginan Berprestasi 13, 14 15, 16 4 7. Kerelaan Meninggalkan Kewajiban Atau Tugas Lain 17, 18 19, 20, 21 5 B. Motivasi Ekstrinsik 1. Kondisi Dari Lingkungan Non Sosial Individu 22,23,24 25 4 2. Dukungan Dari Lingkungan Sosial 26,27 2 Total Jumlah Item 16 11 27 Pengembangan instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa lembar angket yang berisi butir-butir pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilihnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana data dalam penelitian ini harus diubah menjadi angka-angka yaitu dengan pengskoran. Skala pengukuran yang digunaan adalah skala likert. Hal ini sesuai dangan pendapat Sugiono 2010: 86 bahwa dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sanggat negatif dapat berupa kata-kata antara lain: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Skor alternatif jawaban yang diberikan oleh responden pada pertanyaan positif + dan pernyataan negatif - adalah sebagai berikut: Tabel 5. Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif + Pernyataan Negatif - Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor Selalu 4 Selalu 1 Sering 3 Sering 2 Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3 Tidak pernah 1 Tidak pernah 4 Sumber : Sugiono 2010: 86 Kriteria yang digunakan dalam menentukan jawaban adalah sebagai berikut : a. Responden memilih jawaban “Selalu” jika keadaan responden sesuai dengan pernyataan sebesar 76-100. b. Responden memilih jawaban “Sering” jika keadaan responden sesuai dengan pernyataan sebesar 51-75. c. Responden memilih jawaban “Kadang-kadang” jika keadaan responden sesuai dengan pernyataan sebesar 26-50. d. Responden memilih jawaban “Tidak pernah” jika keadaan responden sesuai dengan pernyataan sebesar 0-25.

H. Uji Coba Instrumen