Teori Motivasi Ciri-ciri Motivasi Belajar

mendapatkan hal tersebut. Banyak hal yang menyebabkan dia ingin melakukannya dan termotivasi untuk melakukannya. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau tidak mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Menurut pendapat di atas motivasi dapat saja dirangsang dari luar agar tumbuh pada diri seseorang, tetapi sebenarnya motivasi lebih cenderung muncul dari dalam diri seseorang, dengan kata lain motivasi tersebut bersifat internal. Motivasi belajar merupakan psikis yang bersifat non-intelektual. Tetapi tanpa motivasi, sulit bagi peserta didik untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas. Bahkan dapat saja terjadi peserta didik yang tingkat intelektual atau kecerdasan yang tinggi gagal studinya karena tidak mempunyai motivasi belajar.

c. Teori Motivasi

Teori Motivasi Proses Teori proses memusatkan perhatiannya pada bagaimana motivasi terjadi. Ada tiga teori motivasi proses yang lazim dikenal, yaitu: a. Teori harapan expectacy theory Teori ini menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang bekerja giat dalam melaksanakan pekerjaannya bergantung pada hubungan timbal balik antara apa yang ia inginkan dengan kebutuhan dari hasil pekerjaan itu. Bila keyakinan yang diharapkan cukup besar untuk memperoleh kepuasannya, ia akan bekerja keras pula dan sebaliknya. Teori harapan didasarkan atas: harapan, nilai, dan peraturan. b. Teori Keadilan equity theory Menekankan bahwa ego manusia selalu mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatif sama. Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat seseorang. Pemberian kompensasi atau hukuman harus berdasarkan penilaian yang objektif dan adil. c. Teori pengukuhan reinforcement theory Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat perilaku dengan memberikan kompensasi. Misalnya seseorang siswa dapat naik kelas apabila nilai rapotnya bagus. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis yaitu pengukuhan positif dan pengukuhan negatif. Jadi, prinsipnya pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh stimulus yang bersyarat. Demikian juga prinsip hukuman selalu berhubungan dengan berkurangnya frekuensi respons.

d. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Selanjutnya untuk melengkapi uraian sebelumnya perlu dikemukakan adanya beberapa cirri motivasi belajar. Motivasi belajar yang ada pada diri seseorang menutut Sardiman A.M memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai. 2. Ulet menghadapi kesulitan tidak putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah dicapainya. 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa misalnya masalah agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap sikap kriminal, amoral, dan lain sebagainya. 4. Lebih sering bekerja sendiri. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7. Senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal. Jadi kesimpulan dari ciri-ciri motivasi di atas, yaitu apabila seseorang memiliki ciri-ciri seprti di atas, berarti seseorang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil dengan baik apabila siswa tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri. Sehingga diharapkan nantinya siswa tersebut mendapat sebuah apresiasi yaitu mendapatkan prestasi belajar yang baik. Pendapat lain mengenai ciri-ciri atau indikator motivasi belajar adalah menurut Hamzah B. Uno 2008: 23 yang meliputi : 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 harapan dan cita-cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar, 5 adanya keinginan yang menarik dalam kegiatan belajar, dan 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif. H.Djaali menyebutkan bahwa individu yang memililki motivasi belajar yang tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atau hasil-hasilnya dan bukan atas daasar untung- untungan, nasib atau kebetulan. 2. Memilih tujuan yang realistis tapi menentang dari tujuan yang terlalu mudah mencapai atau terlalu besar resikkonya. 3. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan batu dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil atau pekerjaannya. 4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. 5. Mampu menggunakan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keunggulannya ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambing prestasi suatu ukuran keberhasilan. 2009: 109-110 Motivasi belajar merupakan daya penggerak belajar yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau melakukan aktivitas penguatan bahan ajar. Tinggi rendahnya motivasi belajar mahasiswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang ia tempuh selama proses belajar di perkuliahan. Indikator motivasi belajar adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami materi yang diberikan dan selalu berprestasi sebaik mungkin. Dengan begitu motivasi belajar di sini dapat dikatakan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.

e. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar