1. Video Klip dan Film 1. 3. Kekerasan 1. 3. 1. Pengertian Kekerasan

dalam beberapa menit dengan peluncuran film untuk menemani lagu tersebut, sebagai pengganti berlangsungnya berbagai jenis program video seperti konser, pendokumentasian, rekapitulasi penampilan film atau televisi Toward, http:www.shsu.edu~lis_fwhbookother_notable_genresVideo20Clips2.htm diakses 4 Febuari 2010, 14:15 WIB. 2. 1. 2. Video Klip dan Film Dalam wawancara yang dilakukan oleh Christina Tilmann dan telah dipublikasikan dalam harian ’Tagespiegel’ tanggal 19 April 2006, Apakah sejatinya ada ’seni video’? Apa bedanya seni video dengan film pendek atau klip musik, dengan film televisi atau film dokumenter? Bagi kami tidak ada definisi yang sempit, tapi bidang yang luas, hingga Beckett atau Bob Wilson ada dalam edisi kami. Bruce Naumann dan Catherin David misalnya sangat tertarik pada karya Beckett. Pada proses pembuatannya tidak ada yang bilang itu karya seni video atau seni televisi. Tapi pengaruhnya sangat besar. Ada banyak hubungannya dengan televisi, misalnya permainan televisi atau film. Membiarkan kamera secara pelan merekam berbagai kenyataan seperti yang ditunjukkan Corinna Schnitt, adalah seni video, tapi karya ini juga diikutsertakan pada ajang pekan film pendek di Oberhausen. Dimana batasannya? Kami lebih suka melampaui batasannya. http:www.goethe.deinsidlpprjartksdmedid2062514.htm diakses 4 Februari 2010, 14:25 WIB. Film adalah potret dari masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan memproyeksikannya ke dalam layar. Tapi Turner menolak perpektif yang melihat film sebagai refleksi masyarakat. Makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat, bagi Turner, berbeda dengan film sekedar sebagai refleksi dari realitas. Sebagai refleksi dari realitas, film sekedar memindah realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara itu, sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konvensi- konvensi, dan ideologi dari kebudayaannya Irawanto dalam Sobur, 2004 : 127- 128. 2. 1. 3. Kekerasan 2. 1. 3. 1. Pengertian Kekerasan Saat ini semakin banyak kekerasan yang dimunculkan dalam berbagai media, seperti halnya kekerasan naratif, agresivitas, kekerasan virtual, pornografi, kekerasan simbolik, dan kekerasan lembut yang manipulatif. Kekerasan memiliki berbagai macam definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Menurut P. Lardellier, kekerasan didefinisikan sebagai tindakan yang mendasarkan diri pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan P. Lardellier, 2003 : 18. Sedangkan menurut S. Jehel : ”Dalam kekerasan terkandung unsur dominasi pihak lain dalam berbagai bentuknya : fisik, verbal, moral, psikologis atau melalui gambar. Penggunaan kekuatan, manipulasi, fitnah, pemberitaan yang tidak benar, pengkondisian yang merugikan, kata-kata yang memojokkan, dan penghinaan merupakan ungkapan nyata kekerasan. Logika kekerasan merupakan logika kematian karena bisa melukai tubuh, melukai secara psikologis, merugikan, dan bisa menjadi ancaman terhadap integritas pribadi”. S. Jehel, 2003 : 123 Definisi lain kekerasan menurut Francois Chirpaz : ”Kekerasan adalah kekuatan yang sedekimian rupa dan tanpa aturan yang memukul dan melukai bagi jiwa maupun badan, kekerasan juga mematikan entah dengan memisahkan orang dari kehidupannya atau dengan menghancurkan dasar kehidupannya. Melalui penderitaan atau kesengsaraan yang diakibatkannya, kekerasan tampak sebagai representasi kejahatan yang diderita manusia, tetapi bisa juga ia lakukan kepada orang lain”. Francois Chirpaz, 2000 : 226 Sedangkan Robert Baron dalam Koswara, 1988 menyatakan bahwa kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Definisi dari Baron ini mencakup empat faktor tingkah laku, yaitu : tujuan untuk melukai atau mencelakakan, individu yang menjadi pelaku, individu yang menjadi korban dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku. Menurut Johan Galtung, kekerasan terjadi apabila manusia dipengaruhi sedemikian rupa sehingga jasmani dan mental aktualnya berada di bawah realisasi potensialnya. Kata-kata kunci yang perlu diterangkan yaitu aktual nyata dan potensial mungkin, dibiarkan serta dibatasi tanpa disingkirkan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kekerasan diartikan sebagai sifat atau hal yang keras, kekuatan dan paksaan. Sedangkan paksaan berarti tekanan, desakan yang keras. Jadi kekerasan berarti membawa kekuatan, paksaan dan tekanan Poerwadarminta, 1999 : 102. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, kekerasan violence berarti sebagai suatu seranganinvasi fisik maupun integritas mental psikologis seseorang Englander dalam Saraswati, 2006 : 13. Ada dua jenis kekerasan menurut Kompas 1993 dalam penelitian Paul Joseph I. R 1996 : 37 yaitu kekerasan verbal dan non verbal. Kekerasan verbal adalah kekerasan yang berbentuk kata-kata, kategori kekerasan verbal meliputi umpatan, olok-olok, hinaan dan segala perkataan yang menyebabkan lawan bicara tersinggung, emosi dan marah. Sedangkan, kekerasan non verbal adalah kekerasan melalui bahasa tubuh, tindakan, intonasi dan kecepatan suara. 2. 1. 3. 2. Jenis-Jenis Kekerasan

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI HUBUNGAN AYAH ANAK DALAM VIDEO KLIP(Analisis Semiotik Video Klip Lagu ‘Tatkala Letih Menunggu‘dari Ebiet G. Ade)

1 54 2

VIDEO KLIP SEBAGAI INTERPRETASI LIRIK LAGU (Analisis Semiotik Video Klip Lagu ‘My Facebook’ oleh GIGI)

3 32 56

REPRESENTASI KUASA LAKI-LAKI DALAM LIRIK LAGU TARLING CIREBONAN

1 29 8

REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN PRODUKPERAWATAN TUBUH UNTUK LAKI-LAKI REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN PRODUK PERAWATAN TUBUH UNTUK LAKI-LAKI.

0 2 15

PENGGAMBARAN LAKILAKI DALAM LIRIK LAGU “SELIR HATI” ( Studi Semiotik Tentang Penggambaran Laki-laki Dalam Lirik Lagu “Selir Hati” yang dipopulerkan oleh grup band TRIAD Dalam Album TRIAD).

5 38 114

REPRESENTASI SENSUALITAS DALAM VIDEO KLIP (Studi Semiologi Tentang Representasi Sesualitas dalam Video Klip ”Cinta Satu Malam” Yang dipopulerkan Oleh Melinda).

9 25 81

REPRESENTASI STEREOTIP LAKI-LAKI PADA IKLAN TELEVISI. (Studi Semiotik Representasi Stereotip Laki-laki pada Iklan Nescafe Classic rasa Lebih Hitam di Televisi).

0 3 86

KATA PENGANTAR - REPRESENTASI STEREOTIP LAKI-LAKI PADA IKLAN TELEVISI. (Studi Semiotik Representasi Stereotip Laki-laki pada Iklan Nescafe Classic rasa Lebih Hitam di Televisi)

0 0 18

REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP LAKI-LAKI DALAM VIDEO KLIP LAGU “JANJI JANJI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Terhadap Laki-Laki Dalam Video Klip Lagu “Janji Janji” Dipopulerkan oleh Agnes Monica)

0 0 24

PENGGAMBARAN LAKILAKI DALAM LIRIK LAGU “SELIR HATI” ( Studi Semiotik Tentang Penggambaran Laki-laki Dalam Lirik Lagu “Selir Hati” yang dipopulerkan oleh grup band TRIAD Dalam Album TRIAD).

0 0 20