Signified Petanda :
Adanya kekerasan psikis dalam leksia ini digambarkan dan ditonjolkan pada kalimat “Yeah..The hell it is” Kalimat umpatan yang mengandung makna
ambigu.
Level Denotasi :
Pada level denotasi ini menjelaskan sebuah pernyataan dari perempuan dalam video klip tersebut yang menunjukkan adanya kekerasan psikis berupa umpatan
dengan intonasi suara yang meninggi yang mengakibatkan lawan bicara tersinggung, marah, emosi, takut dan tidak mampu bertindak apa-apa ditandai
dengan helaan nafas dan makian dari laki-laki.
Level Konotasi :
Kekerasan psikis timbul karena adanya tindakan yang dilakukan oleh perempuan yang memberikan umpatan karena laki-laki ketahuan berbohong dan berselingkuh
dengan perempuan lain. Reaksi kemarahan dalam kalimat “Yeah..The hell it is” Kalimat umpatan yang mengandung makna ambigu mengandung sebuah makna
ketidakpedulian dari perempuan atas segala pembelaan atau jawaban yang diucapkan laki-laki.
4. 2. 2. Pada Level Representasi
Level representasi yang akan diteliti dalam penelitian ini, meliputi kode- kode dari teknik kerja kamera yang terdiri dari Long Shot, Medium Shot, Close
Up, dan pencahayaan yang ditonjolkan oleh pembuat film yang akan dicontohkan oleh scene yang menggambarkan teknik kamera dan pencahayaan.
4. 2. 2. 1. Teknik Kamera
Teknik kamera yang digunakan pembuat film dapat digunakan untuk membantu penonton mendeskripsikan cerita, perilaku, setting, action, dan lain-
lain. Ada tiga jenis shot gambar yang paling mendasar yaitu meliputi :
1. Long Shot LS
Shot gambar yang jika objeknya adalah manusia maka dapat diukur antara lutut kaki hingga sedikit ruang di atas kepala. Pengambilan gambar long shot
ini menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerak cara
berjalan, dan sebagainya dari ujung rambut hingga kaki yang kemudian mengarah pada karakter serta situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada
adegan itu. Contohnya :
Gambar 4. 4 Laki-laki yang terjatuh ke lantai
Shot pada gambar diatas menunjukkan adegan saat laki-laki terjatuh akibat dorongan dan pemukulan paksa dari perempuan. Laki-laki dalam gambar ini
adalah seorang laki-laki yang memiliki sifat maskulinitas. Terlihat dari postur fisiknya yang besar, tinggi, kekar, tegap, dan jantan.
Dengan pengambilan gambar long shot memfokuskan agar keseluruhan objek dalam gambar tersebut dapat terlihat dengan jelas dan menunjukkan
bagaimana seorang laki-laki maskulin dengan segala atributnya mampu menjadi korban kekerasan dari seorang perempuan. Kekerasan yang tergambar dalam shot
ini berupa dorongan dan pemukulan paksa yang dilakukan perempuan hingga laki-laki jatuh tersungkur ke lantai. Hal tersebut sesuai dengan pengertian
kekerasan yang tercantum dalam kamus bahasa Indonesia yang mengartikan kekerasan sebagai sifat atau hal yang keras, kekuatan dan paksaan. Sedangkan
paksaan berarti tekanan, desakan yang keras. Jadi kekerasan berarti membawa kekuatan, paksaan dan tekanan Poerwadarminta, 1999 : 102.
Kekerasan pada laki-laki seperti dalam video klip yang digambarkan dalam beberapa scene diatas boleh saja terjadi mengingat dalam video klip ini
perempuan melakukan kekerasan karena ada motif yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi. Video klip ini merepresentasikan bahwa laki-laki tidak selalu
mendominasi kaum perempuan, adanya kesetaraan gender mengakibatkan laki- laki dan perempuan ditempatkan pada posisi yang sama dan keduanya memiliki
potensi untuk saling mendominasi. Sehingga anggapan masyarakat tentang keharusan bagi laki-laki maskulin dan perempuan feminin menjadi semakin rancu.
Dengan demikian pada dasarnya kekerasan dapat dilakukan dan menimpa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam hal ini teknik long shot juga
digunakan untuk menunjukkan kepada penonton situasi, kondisi dan keadaan sekitar tempat terjadinya kekerasan.
2. Medium Shot MS