Penentuan Jumlah Sampel Teori Ban Sepeda Motor

2.5 Penentuan Jumlah Sampel

Varian dari suatu populasi dapat dihitung dan dipakai bersama–sama dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga dan derajat keyakinan yang didinginkan pihak penelitian dan klien untuk menentukan besarnya sampel. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian dapat dihitung dengan menggunakan rumus Bernoulli sebagai berikut : 2 2 2 e pq Z n       Dimana : n = jumlah sampel minimum α = taraf keberartian Z = nilai distribusi normal e = nilai tingkat kesalahan p = proporsi jumlah kuesioner yang kembali q = proporsi jumlah kuesioner yang tidak kembali atau tidak sah

2.6 Alat Pengujian Data

Suatu data khususnya data sampling perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kereabilitasan data tersebut. Untuk mnegetahui tingkatan itu diperlukan alat instrument pengujian data secara statistik.

2.6.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Untuk menghitung validitas, maka kita akan menghitung korelasi antar masing–masing pernyataan dengan skor total. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SPSS 11.0. Setiap variabel yang dihipotesakan akan diukur korelasinya, dan dibandingkan dengan melihat angka kritisnya. Cara melihat angka kritisnya adalah melihat baris N-2 pada tabel r product moment secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

2.6.2 Uji Reabilitas

Reabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti kepercayaan, keandalan, konsistensi dan sebagainya. Namun ide pokok yang terkadang dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap sekelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau bentuk uraian. Rumus Alpha adalah :                   2 1 2 11 1 1   b k k r dimana = reliabilitas instrument 11 r k = banyaknya butir pertanyaan  2 b  = jumlah varians butir = varians total 2 1 

2.7 Teori Ban Sepeda Motor

Ban merupakan piranti sangat vital pada kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil. Sedikit saja terdapat masalah pada ban, hal itu dapat menyebabkan kecelakaan. Karena itu, merawat ban sangatlah penting. Selain sebagai penghematan, merawat ban secara benar turut menjaga keselamatan pengendara, pengemudi, dan penumpangnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban adalah tekanan udara pada ban. Sebab, tekanan udara dapat mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas laju kendaraan. Demikian pula dengan gaya atau sikap saat menyetir. Gaya atau sikap menyetir turut mempengaruhi keawetan ban mobil. Berikut tips untuk menjaga keawetan ban. Di kalangan bikers ban merupakan peranti standar yang wajib ada. Banyak pilihan dalam memilih ban mulai dari jenis tubeless dan pakai ban dalam atau tidak. Kesulitan memilih bertambah kian maraknya merek ban dan jenis kembanganmotif yang dalam istilah kerennya pattern. Langkah awalnya yang sederhana adalah memilih ban yang di bannya terdapat label SNI. Untuk mendapatkan label SNI ini perusahaan ban maupun importir harus melakukan pengujian di laboratorium yang telah ditunjuk di Indonesia. Sample diambil dari pabrik ataupun yang ada di pasaran kemudian disegel sedemikian rupa lalu dikirimkan ke laboratorium. Pada umumnya pengujian bersifat destruktif merusak. Ini untuk mengetahui tingkat kemampuan ban itu sendiri. Banyak keuntungan bila kita memilih ban dengan label SNI. Pertama, safety. Hal ini menjadi kita lebih yakin mempergunakannya. Kedua, produk dalam negeri akan lebih terlindungi. Dalam arti keran impor tidak dibuka lebar-lebar tanpa kualifikasi. Perbedaan harga tidak terpaut jauh bila dibandingkan dengan ban standar dan tentu saja pabrik ban telah memperhitungkan hal ini. Mempertahankan ban standar adalah solusi bijak. Jika memang basah atau hujan menjadi perhatian utama maka ban dengan karakter kontak area yang lebar akan menjadi pilihan terbaik. Mungkin untuk jenis bebek 100 - 150 cc ban belakang menggunakan 8090-17, 9090 atau 9080-17 atau 10070 or 10080-17. Untuk jenis sport 150 - 250 cc, 10080, 12080 atau 13070 merupakan alternatif yang menarik. 1. Khusus range tapak 100 ke atas sesuaikan dengan velg yang ada.untuk profile sesuai yang diharapkan mesti dipasangkan velg yang tepat. Jika tidak maka percuma, karena karakter handling yang diharapkan tidak akan maksimal. Jika velg lebih kecil dari yang seharusnya tapak ban akan meruncing. 2. Kembanganmotif. Untuk penggunaan harian unsur fashion lebih dominan. Sepanjang pattern cukup streamline, terlihat aliran bagus maka sistem buangan air akan bagus pula. Karakter blok dapat ditemui pada ban tipe off road ataupun yang menganut dua medan. Tanah bisa, aspal oke. Tipe ini memiliki bentuk pattern dengan disusun oleh knob agar memiliki tekanan ke dalam tanah yang labil untuk mencapai lapisan yang stabil, misal tanah merah berlumpur. Dasar tanah ada yang keras namun lapisan atas sangat labil lumpur. Namun ada beberapa karakter blok dengan kedalaman groove yang tidak terlalu dalam juga maksimal untuk jalan basah. 3. Tekanan ban. Terdapat salah kaprah yang ada saat ini dengan mengurangi angin. Di tabloid otomotif pun menganjurkannya beberapa edisi lalu. Hal ini lebih memberi kesan ban lebih lebar dengan harapan akan lebih menapak dengan sempurna. Pada kenyataannya bentuk profile center tread membelah sehingga bagian tengah dari ban tersebut tidak memiliki tekanan ban yang sempurna ke aspal. Justru hal ini akan membahayakan disebabkan respon pengereman akan berkurang. Untuk amannya untuk mengisi angin sesuai anjuran pabrik. Hal yang penting dalam memilih ban adalah: ukuranlebar, jenis, dan motif. Ukuranlebar ban harus disesuaikan dengan kendaraan dan tujuan. Penggunaan ban dengan lebar yang kecil tentu saja memiliki bidang yang bergesekan dengan jalanan lebih kecil, yang artinya gaya gesek yang terjadi lebih kecil. Sehingga tenaga dari sepeda motor tidak banyak yang habis dalam pergesekan. Namun, karena kecilnya bidang gesek ini, maka akan beresiko motor gampang terpeleset jika melewati jalan yang berbatu atau tidak rata. Sebaliknya, dengan ban dengan tapak yang lebar sepeda motor cenderung lebih stabil, walaupun banyak tenaga yang terbuang karena besarnya gaya gesek ban dan jalan. Jenis ban juga mempengaruhi keamanan. Ban kering atau ban basah? Untuk amannya, pilihlah ban basah, mengingat cuaca di Indonesia sekarang sedang tidak stabil, dapat terjadi hujan kapan saja. Penggunaan ban kering di saat hujan sangat berbahaya karena ban tidak dapat mencengkeram jalan dengan baik saat kondisi jalanan basah. Penggunaan ban basah saat kering juga tidak optimal. Karena bidang ban yang menapak ke jalanan lebih kecil karena banyak alur yang digunakan untuk membuang air. Namun, penggunaan ban basah saat kondisi jalanan kering jauh lebih aman daripada penggunaan ban kering saat hujan. Kondisi kompon ban juga harap diperhatikan. Karena pada umumnya orang mengganti ban saat bannya sudah habis atau gundul, padahal terkadang saat ban belum habis sementara komponnya sudah keras, sehingga cengkeraman ban ke jalanan sudah tidak optimal lagi. Untuk memeriksa kompon, dapat menggunakan metode yang sederhana: tekan-tekan ban dengan kuku jari, apakah masih cukup lembut? dan apakah ban tersebut cepat pulih kembali setelah dilukai dengan kuku tadi?. Hal lain yang dapat dijadikan parameter untuk penggantian ban adalah adanya keretakan pada karet ban getas. Hal ini biasanya terjadi karena perubahan suhu yang cukup jauh. Misalnya saat motor diparkir di bawah terik matahari, maka suhu karet ban akan naik. Lalu kita melewati jalanan yang tergenang air, dan ban yang panas tersebut seketika tersiram oleh air yang suhunya jauh lebih dingin. Hal ini yang memicu pecahnya karet getas. Motif, cukup diperhatikan oleh kalangan fashion otomotif. Tapi jangan sampai salah memilih ban hanya karena motif. Motif alur yang ada di ban mempengaruhi kinerja ban saat melewati jalanan berair, alur tersebut berfungsi untuk menyimpan air dan membuangnya sehingga bagian ban lain dapat menapak di jalanan dengan sempurna. Sedangkan ban slick yang tidak mempunyai alur, sebaiknya tidak digunakan untuk jalanan berair atau basah, karena saat melintasi genangan air, ban tidak bersentuhan langsung dengan jalanan, namun dibantali dengan genangan air tersebut, sehingga rentan untuk terpeleset. Selain itu, juga terdapat jenis alur bidirectional dan unidirectional. Ban bidirectional dapat digunakan dalam dua arah orientasi, ke arah depan dan ke belakang. Sehingga motif alurnya cenderung simetris secara vertikal. Ban ini biasanya didesain untuk penggunaan normal sehari-hari. Sementara ban unidirectional hanya dapat digunakan untuk satu arah orientasi, tetapi ban jenis ini biasanya memiliki performa yang lebih baik dalam membuang air. Karena di sepeda motor tidak ada kemungkinan memasang roda terbalik, lebih disarankan untuk menggunakan jenis ban unidirectional.

2.8 Teori Permainan