35 menyajikan laporan keuangan yang mungkin dilakukan manajemen tidak
dapat dikendalikan oleh jumlah anggota dewan komisaris independen yang semakin besar. Hal ini memberikan kesempatan bagi manajer untuk
melakukan aktivitas manipulasi laba dan nantinya akan menguntungkan perusahaan dalam hal perpajakan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komisaris independen akan memaksimalkan kinerja dewan komisaris dalam tugasnya
melakukan pengawasan terhadap usaha memaksimalkan laba perusahaan, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
2
: Dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.
3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Tax Avoidance
Pemegang saham terbesar merepresentasikan kelompok yang memegang kekuatan dalam voting di dalam Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS, dan memiliki perusahaan, namun tidak mengelola perusahaan. Semakin tinggi persentase pemegang saham terbesar
menunjukkan bahwa pemegang saham memiliki pengaruh yang lebih besar untuk menentukan kebijakan perusahaan dan dapat memastikan kebijakan
tersebut dapat menguntungkan mereka Timothy : 2010. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan meningkatkan kepemilikan
manajerial akan menyelaraskan atau menyatukan kepentingan manajer dengan pemegang saham sehingga mengurangi perilaku oportunistik.
Manajer akan ikut merasakan manfaat dari keputusan yang diambil dan
36 ikut menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang salah Jao : 2011. Semakin besar proporsi kepemilikan oleh manajerial, dikatakan
bahwa konsentrasi kepemilikan perusahaan tersebut kuat. Konsentrasi kepemilikan yang kuat menandakan semakin baiknya tata kelola
perusahaan, sebab semakin besarnya kekuatan pemilik untuk mengontrol manajer dalam pembuatan keputusan. Pemegang saham terbesar dapat
digunakan secara optimal sebagai salah satu mekanisme pengonrol masalah agensi, dan meningkatkan kinerja perusahaan Timothy, 2010.
Semakin besar proporsi kepemilikan oleh manajerial, dikatakan bahwa konsentrasi kepemilikan perusahaan tersebut lemah, dan tata kelola
lebih baik. Karena dengan banyak insentif, mereka menjadi memperhatikan kebijakan strategis perusahaan dan termotivasi mengontrol
pekerjaannya. Perusahaan dengan struktur kepemilikan yang tidak terlalu tersebar tidak memiliki masalah dalam profitabilitasnya. Motivasi para
manajerial dalam mendapatkan laba yang sebesar-besarnya, menjadikan strategi pajak yang diambil agresif. Maka dengan semakin besar
kepemilikan manajerial dalam perusahaan, penghindaran pajak perusahaan akan semakin rendah Timothy, 2010. Peningkatan kepemilikan
manajerial digunakan sebagai cara untuk mengurangi konflik keagenan Jensen et al., 1992. Perusahaan meningkatkan kepemilikan manajerial
untuk mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham.