Tampilan  macromedia  flash  memiliki  beberapa  menu  diantaranya adalah  Menu,  Timeline,  Panel,  Toolbox,  Stage,  dan  Properties.
32
Gambar 1 Tampilan Macromedia Flash
a. Menu
Menu pada makromedia flash pro 8 terdiri dari: file, edit, view, insert, modify, text commands, control, window, dan help.
31
http:brawijaya.ac.idflash, diunduh pada 24122014 pada 10.00 WIB
32
http:vidyagata.files.wordpress.com201103mengenal-macromedia-flash.pdf, diunduh
pada 23082014 pada 16.00 WIB
b. Toolbox
Gambar 2. Tampilan Tool dalam Macromedia Flash
c. Timeline
Timeline  atau  garis  waktu  merupakan  komponen  yang  digunakan untuk  mengatur  atau  mengontrol  jalannya  animasi.  Timeline  terdiri
dari  beberapa  layer.  Setiap  layer  terdiri  dari  frame-frame  yang digunakan untuk mengatur animasi.
Subselection Tool
Text Tool Rectangel Tool
Brush Tool Gradient Transform Tool
Lasso Tool Selection Tool
Free Transform Tool Line Tool
Eraser Tool Zoom Tool
Pen Tool Oval Tool
Pencil Tool Ink Bottle Tool
Eyyedropper Tool Hand Tool
Stroke color Paint Bucket Tool
Fill Color
d. Stage
Stage  disebut  juga  layar  atau  panggung.  Stage  digunakan  untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage dapat
membuat gambar, teks, mewarnai, dan lain-lain. e.
Panel Beberapa  panel  penting  dalam  makromedia  flash  pro  8  diantaranya
panel:  properties    filters,    parameters,  actions,  library,  color  dan align  info  transform.
1 Panel  Properties,  Filters,  dan  Parameters  digunakan  untuk
mengatur  ukuran  background,  warna  background,  kecepatan animasi, dan lain-lain.
2 Panel  Action  digunakan  untuk  menulis  script  atau  bahasa
pemprograman flash Action Script 3
Panel  Libarary  yaitu  digunakan  untuk  menyimpan  objek-objek berupa grafic atau gambar.
4 Panel  Color  yaitu  panel  yang  digunakan  untuk  memilih  warna
yang digunakan dalam pembuatan objek-objek pada stage. 5
Panel Align, Info, dan Tranform digunakan untuk mengatur posisi objek, diletakkan disebelah kanan, kiri, dan lain-lain.
C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi  yang kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru,
peserta  didik,  dan  komponen  pembelajaran  lainnya  untuk  mencapai tujuan pembelajaran.
33
Kata  al- Qur’an  berasal  dari  bahasa  Arab,  yaitu  akar  kata  dari
qara’a  yang berarti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’ah yang berarti  menghimpun  huruf-huruf  dan  kata-kata  satu  dengan  yang  lain
33
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 94
dalam  suatu  ucapan  yang  tersusun  rapi. Qur’an  pada  mulanya  seperti
qira’ah, yaitu masdar infinitif dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan.
34
Definisi  al- Qur’an  menurut  Muhammad  Ali  Al-Shabuni  dalam
bukunya  Abdul  Majid  Khon  adalah  “kalam  Allah  yang  mengandung mukjizat  sesuatu  yang  luar  biasa  yang  melemahkan  lawan  diturunkan
kepada  penghulu  para  nabi  dan  rasul  saw  yaitu  Nabi  Muhammad  saw melalui  malaikat  jibril  yang  tertulis  pada  mushaf,  yang  diriwayatkan
kepada kita secara mutawatir, dinilai ibadah membacanya. ”
35
Sedangkan  Hadits  adalah  apa  yang  disandarkan  kepada  Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan,
sifat, atau sirah beliau, baik sebelum kenabian atau sesudahnya.
36
Hadits adalah  sumber  kedua  dari  sumber-sumber  hukum  agama,  serta
kedudukanya  berada  setelah  al- Qur’an,  dan  wajib  diikuti  sebagaimana
wajibnya mengikuti al- Qur’an.
37
Hadits  menempati  urutan  kedua  setelah  al- Qur’an  karena  ia
menjadi  penguat,  penjelas,  penafsiran,  penambahan  terhadap  hukum- hukum  yang  ada  dalam  al-
Qur’an.  Karena  Rasulullah  SAW  sebagai pengatur  segala  urusan  kaum  muslimin  selain  sebagai  nabi  yang
mendapat  perintah untuk  menyampaikan  syari’at  Allah  kepada  seluruh
manusia, maka baginda juga mendapat mandat untuk menjelaskan syariat secara umum yang akan mengatur kehidupan umat pada setiap waktu dan
tempat.
38
Kedudukan  hadits  sebagai  sumber  kedua  setelah  al- Qur’an,
terdapat dalam Q. S. an-Nisa: 59
34
Syaikh Manna’ Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu –Ilmu Al-Qur’an, Bogor: Litera Antar Nusa, 2010,  cet.3, h. 15
35
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at, Jakarta: AMZAH, 2008, h. 2
36
Syaikh  Manna’  Al-Qathan,  Pengantar  Studi  Ilmu  Hadits,  Jakarta:  Pustaka  Al-Kautsar, 2006,  cet.1, h. 22
37
Syaikh  Manna’  Al-Qathan,  Pengantar  Studi  Ilmu  Hadits,  Jakarta:  Pustaka  Al-Kautsar, 2006,  cet.1, h. 30
38
Rasyad, Hasan Khalil, Tarikh Tasyri’, Jakarta: AMZAH, 2009, cet. 1, h. 46
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri  di  antara  kamu.  kemudian  jika  kamu  berlainan  Pendapat  tentang  sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar  beriman  kepada  Allah  dan  hari  kemudian.  yang  demikian  itu  lebih
utama bagimu dan lebih baik akibatnya.”
Q.S. an-Nisa: 59 Al-
Qur’an  Hadits  dalam  penelitian  ini  adalah  salah  satu  materi dalam  mata  pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  di  Marasah  Tsanawiyah
yang  merupakan  kelanjutan  dan  kesinambungan  dari  mata  pelajaran Pendidikan  Agama  Islam  pada  jenjang  MI,  terutama  pada  penekanan
kemampuan membaca,
pemahaman surat-surat
pendek, dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
39
2. Komponen Pembelajaran al-Qur’an Hadits
Pembelajaran merupakan suatu sistem,  yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapaun
komponen dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits, dantaranya:
a. Guru
Guru  merupakan  tenaga  pendidik  yang  memberikan  sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
40
Guru juga merupakan
39
Menteri  Agama  RI,    Kurikulum  Madrasah  2013  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2013 h. 43
40
Syaiful bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 4, h. 112
seseorang  yang  memiliki  kemampuan  dan  pengalaman  yang  dapat memudahkan  dalam  melaksanakan  peranannya  dalam  membimbing
muridnya.
41
b. Peserta Didik
Peserta  didik  adalah  manusia  berpotensi  yang  menghajatkan pendidikan  di  sekolah  dan  gurulah  yang  berkewajiban  untuk
mendidiknya.
42
Dapat  diakatakan  juga  bahwa  peserta  didik  yaitu  orang yang mempunyai pilihan untuk memperoleh ilmu sesuai dengan cita-cita
dan harapan masa depan.
c. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Tujuan  pembelajaran  al- Qur’an  Hadits  adalah  sesuatu  yang
hendak  dicapai  setelah  diadakannya  proses  pembelajaran  al- Qur’an
Hadits. Adapun tujuan dari mata pelajaran Al- Qur’an-Hadis di Madrasah
Tsanawiyah adalah:
1
Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Qur’an dan Hadist.
2 Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Qur’an dan
Hadis  sebagai  pedoman  dalam  menyikapi  dan  menghadapi
kehidupan.
3 Meningkatkan  kekhusyukan  siswa  dalam  beribadah  terlebih  sholat,
dengan  menerapkan  hukum  bacaan  tajwid  serta  isi  kandungan suratayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
43
41
Zakiah Daradjat, dkk,  metodologi pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi  Aksara, 1996, cet. 1, h. 266
42
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 4, h. 78
43
Menteri Agama RI, Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2013, h. 44
c.    Ruang Lingkup Pembelajaran Al- Qur’an Hadits
Ruang  lingkup  mata  pelajaran  al- Qur’an  Hadits  di  Madrasah
Tsanawiyah meliputi: 1
Membaca menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid
2 Menterjemahkan  makna  tafsiran  yang  merupakan  pemahaman,
interpretasi ayat dan Hadis dalam memperkaya khazanah intelektual
3 Menerapkan  isi  kandungan  ayathadis  yang  merupakan  unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
44
d. Materi Pembelajaran
Materi  pembelajaran  atau  materi  ajar  adalah  pengetahuan,  sikap, dan  keterampilan  yang  harus  dipelajari  siswa  dalam  rangka  mencapai
standar kompetensi  yang telah ditentukan.
45
Adapun materi pelajaran al- Qur’an Hadits di Madarasah Tsanawiyah kelas VIII semester 1 meliputi:
1 Hukum bacaan mad layyin dan mad arid lissukun.
2 Hukum  bacaan  mad  iwadl,  mad  badal,  dan  mad  tamkin  dalam  al-
Qu r’an.
3 Terjemahan QS Al Quraisy dan Al Insyiroh.
4 Isi kandungan QS Al Quraisy dan Al Insyiroh.
5 Terjemahan QS Al Kautsar dan Al Ma’un.
6 Isi  kandu-ngan  QS  Al  Kautsar  dan  Al  Ma’un  tentang  kepedulian
sosial. 7
Hadits tentang  tolong menolong. 8
Hadits tentang mencintai anak yatim. Dalam  penelitian  ini  peneliti  membatasi  bidang  studi  Al-
Qur’an Hadits  pada  materi  tajwid  yaitu  hukum  bacaan  mad  layyin,  mad  arid
44
Menteri Agama RI,  Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2013 h.  45
45
Lukmanul  Hakim,  Perencanaan  Pembelajaran,  Bandung:  CV  Wacana  Prima,  2009,   h. 115