24
kesulitan keuangan yang nanti akan berpengaruh juga terhadap pemberian opini oleh auditor terutama kaitannya dengan going concern.
B. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Debt Default dengan Kemungkinan Penerimaan Opini Going Concern
Kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang dan atau bunga merupakan indicator going concern yang banyak digunakan oleh
auditor dalam menilai kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan faktor pertama yang
akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Ketika jumlah hutang perusahaan sudah sangat besar, maka
aliran kas perusahaan tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi hutangnya, sehingga akan mengganggu kelangsungan operasi perusahaan,
apabila hutang itu tidak mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status default.
Status default
dapat meningkatkan
kemungkinan auditor
mengeluarkan laporan going concern. Seperti yang tercantum dalam PSA 30, indicator going concern yang banyak digunakan auditor dalam
memberikan keputusan opini audit adalah kegagalan dalam memenuhi kewajiban hutang default. Dengan menambah variabel default hutang pada
model prediksi going concern yang sebelumnya hanya memasukan variabel- variabel rasio keuangan saja, Chen dan Church 1992 menemukan
hubungan yang kuat status default terhadap opini going concern.
25
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
1
: Debt default berpengaruh positif terhadap kemungkinan penerimaan Opini going concern
2. Audit Tahun Sebelumnya dengan Kemungkinan Penerimaan Opini
Going Concern
Mutcher 1984 melakukan wawancara dengan para praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan menerima opini audit going concern
pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Mutcher 1985 menguji pengaruh ketersediaan
informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan, hasilnya menunjukan bahwa model
discriminant analysis yang memasukan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi yang paling tinggi sebesar 89,9 persen
disbanding model yang lain. Penelitian oleh Ramadhany 2004 memperkuat bukti mengenai opini
audit going concern yang diterima tahun sebelumnya dengan opini audit going concern. Ada hubungan positif yang signifikan antara opini going
concern tahun sebelumnya dengan opini audit going concern tahun berjalan. Apabila pada tahun sebelumnya auditor telah menerbitkan opini going
concern, maka akan semakin besar kemungkinan auditor akan menerbitkan opini going concern pada tahun berikutnya. Berdasarkan penelitian yang