Hasil Uji Hosmer And Lemeshow’s Goodness of Fit
47
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
DEF 4.354
1.530 8.092
1 .004
77.762 OP
4.918 1.383
12.653 1
.000 136.734 AC
.308 5.498
.003 1
.955 1.360
MJ_OWN .119
.237 .253
1 .615
1.126 Constant
-5.261- 5.715
.848 1
.357 .005
a. Variables entered on step 1: DEF, OP, AC, MJ_OWN.
Sumber: data sekunder diolah Berdasarkan hasil pengujian multivariate dengan regresi logistik
yang ditunjukkan pada tabel 4.7 diatas, maka keempat hipotesis yang diajukan dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
H
1
: Debt
default berpengaruh
berpengaruh terhadap
kemungkinan penerimaan opini going concern
Vairabel debt default yang diproksikan dengan DEF, mempunyai Asymptotic Significance Sig sebesar 0.04 lebih kecil dari 0.05
α dan nilai Wald Statistic 8.092 lebih besar dengan Chi-Square tabel
sebesar 1.205. Hal ini berarti H ditolak dan H alternatif diterima atau
hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh positif antara status debt default dengan kemungkinan penerimaan going concern diterima.
48
Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa debt default berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going conern.
Hasil ini sama dengan penelitan sebelumnya. Penelitan terdahulu yang dilakukan oleh Januarti 2008 menggunakan regresi logistik. Dari
hasil analisis yang dilakukan Januarti menunjukan bahwa default berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Hasil analis ini
juga mendung hasil penelitian Praptitorini dan Januarti 2007, dan Ramadhani 2004.
Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan faktor pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur
kesehatan keuangan perusahaan. Debt default atau kegagalan dalam membayar hutang pada saat jatuh tempo dapat desebabkan oleh rugi
operasi yang terus menerus, defisiensi dalam ekuitas, labilnya kurs mata uang asing. Ketika jumlah hutang perusahaan sudah sangat
besar, maka aliran kas perusahaan tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi hutang tersebut, sehingga akan mengganggu kelangsungan
operasi perusahaan. Apabila hutang ini tidak mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status default. Auditor dalam memberikan
opini audit going concern akan mempertimbangkan status default seperti yang tercamtum dalam PSA 30.