26
dialakukan oleh Mutcher 1994 dan Ramadhany 2004, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
H
2
: Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh positif terhadap kemungkinan
penerimaan opini going concern
3. Keberadaan Komite Audit dengan Kemungkinan Penerimaan Opini
Going Concern
Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit
dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengandalian
Nasution dan Setiawan, 2007. Manajemen tentunya menginginkan opini atas laporan keuangan yang
bersih, dalam artian wajar tanpa pengecualian. Oleh karena itu, keberadaan komite audit sangat penting untuk meredakan tekanan terhadap auditor
untuk menghasilkan opini wajar tanpa pengecualian. Wedari 2004 menunjukan bahwa komite audit berhubungan dengan lebih sedikit tuntutan
hukum pemegang saham karena kecurang dan tindakan ilegal. Auditor yang melihat adanya tuntutan hukum pemegang saham akan menilal hal tersebut
sebagai salah satu faktor keraguan akan kelangsungan hidup perusahaan sehingga ia akan memberikan opini going concern pada perusahaan tersebut.
Dari pernyataan inilah maka diajuakan hipotesis sebagai berikut: H
3
: Keberadaan komite audit berpengaruh negative terhadap kemungkinan
penerimaan opini going concern
27
4. Kepemilikan manajerial dengan Kemungkinan Penerimaan Opini
Going Concern
Menurut Jensen dan Meckling 1976, perbedaan kepentingan dan perilaku oportunistik berbanding terbalik dengan bagian kepemilikan
pihak dalam, karena kepemilikan pihak dalam manajemen bertindak sebagai sarana pengawasan yang membawa pada kualitas pelaporan yang
lebih tinggi. Jadi, semakin besar saham yang dimiliki oleh manajemen, mereka akan bertindak lebih hati-hati dalam membuat keputusan dan
berusaha mencegah perilaku oportunistik, seperti memanipulasi laporan keuangan dan manajemen laba.
Ujayanto 2007 mendukung hal tersebut, yaitu menemukann adanya hubungan yang negarif antara kepemilikan manajerial dan discretionary
accruals sebagai ukuran manajemen laba dan informasi laba. Kecenderungan manajer sebagai pemilik dan pengelola perusahaan untuk
tidak melakukan manajemen laba dan menghasilkan informasi akuntansi yang credible demi reputasi juga akan membawa pengaruh positif bagi
pemberian opini auditor. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
4
: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dengan kemungkinan penerimaan opini going concern.
C. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
28
Tabel 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Kesimpulan Persamaan
Perbedaan
1.
Januarti 2008
Analisis pengaruh faktor perusahaa, kualitas auditor,
kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini going
concern Variabel Debt default,
opini audit sebelumnya, kepemilikan manajerial
Obyek penelitian, variabel Komite audit
Debt default, ukuran perusahaan, pergantian auditor, opini
sebelumnya, dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap
opini going concern
2.
Ramadhani 2004
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan
opini going concern pada perusahaan yang mengalami
financial distress di bursa efek jakarta
Variabel Debt default, laporan audit
sebelumnya Obyek penelitian,
variabel kepemiilikan manajerial dan komite
audit Debt default, kondisi keuangan,
dan opini audit sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap
opini going concern, sedangkan komisaris independen dalam
komite audit tidak berpengaruh pada opini going concern
3.
Praptitorini dan Januarti
2007 Analisis pengaruh kualitas audit,
debt default, dan opinion shopping terhadap pernerimaan
opini goning concern Variabel Debt default
Obyek penelitian, vatiabel kepemilikan
manajerial komite audit, dan audit tahun
sebelumnya Debt default berkolerasi positif
dengan penerimaan opini going concern, kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Perusahaan
diindonesia cenderung mendapat opini going concern ketika tidak
melakukan pergantian auditor.
Bersambung pada halaman berikutnya