Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 Pihak manajemen yang bertanggung jawab mengelola perusahaan juga terkadang memiliki kepentingan yang berbeda dengan pemegang saham. Konflik kepentingan ini dapat diminimalisir dengan meningkatkan kepemilikan manajerial Jensen dan Meckling, 1976. Dengan adanya kepemilikan manajerial ini pihak manajemen dapat merasakan manfaat atas pengambilan keputusan sekaligus menanggung konsekuensi atas kesalahan pengambilan keputusan. Penelitian Ujiyantho dan Pramuka 2007 menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Aktivitas manajemen laba dapat mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan yang kemudian dapat mempengaruhi opini auditor yang diterima perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini dikarenakan cukup penting mengetahui pengaruh debt default, audit tahun sebelumnya, keberadaan komite audit, dan kepemilikan manajerial terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern disebuah perusahaan. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Debt Default, Opini Auditor Tahun Sebelumnya, Keberadaan Komite Audit, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. 6

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah di sampaikan dimuka, maka rumusan penelitian ini adalah: 1. Apakah faktor debt default berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern? 2. Apakah faktor opini auditor tahun sebelumnya berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern? 3. Apakah faktor keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern? 4. Apakah faktor kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor debt default berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern. 2. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor opini auditor tahun sebelumnya berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern. 3. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern. 7 4. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan going concern. 2. Bagi investor Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi investor yang ingin berinvestasi, agar mempunyai bahan pertimbangan dalam berinvestasi. 3. Bagi auditor Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan penilaian keputusan opini audit yang megacu pada kelangsungan hidup going concern perusahaan dimasa yang akan datang. 4. Ilmu auditing Menambah literatur dan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi opini going concern 5. Bagi pihak lain Sebagai sambungan pemikiran, pengetauan, dan informasi yang berguna dalam menyusun laporan keuangan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi

Teori agensi menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang ekonomi rasional dan dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Hal ini dapat memicu terjadinya konflik keagenan. Untuk itu, dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal dan agen. Auditor adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak prinsipal shareholders dengan pihak agen manajer dalam mengelola keuangan perusahaan Setiawan, 2006. Teori agensi menunjukkan pentingnya pemisahan manajemen perusahaan dari pemilik kepada manajer. Tujuan sistem pemisahan ini untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dengan menyewa agen profesional dalam mengelola perusahaan. Pemisahan kepemilikan dan pengendalian ini membawa pada masalah agensi, dimana manajer dalam perusahaan bertindak sebagai “agen” dan stakeholder bertindak sebagai “principal”. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan prinsipal 8 9 menyerahkan pembuatan keputusan kepada direktur yang bertindak sebagai agen dari pemegang saham Solomon dan Solomon, 2005. Pemilik menginginkan informasi dan mengembangkan sistem insentif untuk meyakinkan tindakan agen berada dalam kepentingan pemilik. Baik pemilik maupun agen diasumsikan mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingannya sendiri. Agen mungkin akan takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik, sehingga terdapat kecenderungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dibutuhkan pihak ketiga yang independen, dalam hal ini adalah akuntan publik. Tugas dari akuntan publik auditor memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen, dengan hasil akhir adalah opini audit.

2. Opini Audit

Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas laporan keuangan peusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum IAI, 2001. Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan 10 pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini audit tersebut dinyatakan dalam paragraf pendapat dalam laporan audit. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dimaksud dalam standar pelaporan tersebut adalah meliputi neraca, laporanlabarugi, laporan perubahan ekuitas, laporan aruskas, dan semua catatan kaki serta penjelasan dan tambahan informasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penyajian laporan keuangan. Oleh karenaitu, dalam standar pelaporan yang ketiga tersebut diatas, auditor diharuskan menyampaikan kepada pemakai laporannya mengenai informasi penting yang menurut auditor perlu diungkapkan. Selain itu, auditor dituntut tidak hanya melihat sebatas pada hal-hal yang ditampakkan dalam laporan keuangan saha tetapi juga harus lebih mewaspadai hal-hal potensial yang dapat mengganggu kelangsungan hidup going concern seuatu perusahaan. Inilah yang menjadi alasan kenapa auditor diminta untuk mengevaluasi atas kelangsungan hidup perusahaan dalam batas waktu tertentu IAI, 2001. Tujuan dalam standar pelaporan tersebut adalah untuk memungkinkan pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Audit Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Disclosure terhadap Opini Audit Going Concern Perusahaan Tambang dan Agriculture yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014

1 32 109