25
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
1
: Debt default berpengaruh positif terhadap kemungkinan penerimaan Opini going concern
2. Audit Tahun Sebelumnya dengan Kemungkinan Penerimaan Opini
Going Concern
Mutcher 1984 melakukan wawancara dengan para praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan menerima opini audit going concern
pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Mutcher 1985 menguji pengaruh ketersediaan
informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan, hasilnya menunjukan bahwa model
discriminant analysis yang memasukan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi yang paling tinggi sebesar 89,9 persen
disbanding model yang lain. Penelitian oleh Ramadhany 2004 memperkuat bukti mengenai opini
audit going concern yang diterima tahun sebelumnya dengan opini audit going concern. Ada hubungan positif yang signifikan antara opini going
concern tahun sebelumnya dengan opini audit going concern tahun berjalan. Apabila pada tahun sebelumnya auditor telah menerbitkan opini going
concern, maka akan semakin besar kemungkinan auditor akan menerbitkan opini going concern pada tahun berikutnya. Berdasarkan penelitian yang
26
dialakukan oleh Mutcher 1994 dan Ramadhany 2004, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
H
2
: Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh positif terhadap kemungkinan
penerimaan opini going concern
3. Keberadaan Komite Audit dengan Kemungkinan Penerimaan Opini
Going Concern
Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit
dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengandalian
Nasution dan Setiawan, 2007. Manajemen tentunya menginginkan opini atas laporan keuangan yang
bersih, dalam artian wajar tanpa pengecualian. Oleh karena itu, keberadaan komite audit sangat penting untuk meredakan tekanan terhadap auditor
untuk menghasilkan opini wajar tanpa pengecualian. Wedari 2004 menunjukan bahwa komite audit berhubungan dengan lebih sedikit tuntutan
hukum pemegang saham karena kecurang dan tindakan ilegal. Auditor yang melihat adanya tuntutan hukum pemegang saham akan menilal hal tersebut
sebagai salah satu faktor keraguan akan kelangsungan hidup perusahaan sehingga ia akan memberikan opini going concern pada perusahaan tersebut.
Dari pernyataan inilah maka diajuakan hipotesis sebagai berikut: H
3
: Keberadaan komite audit berpengaruh negative terhadap kemungkinan
penerimaan opini going concern