Komunikasi Efektif Peran Guru PAI Dalam Menciptakan Komunikasi yang Efektif dengan Siswa pada Pembelajaran PAI di SMP Dua Mei Ciputat.

dari sender. Jika pengetahuan receiver kurang luas sangat memungkinkan pesan yang diterimanya menjadi kurang jelas atau kurang dapat dimengerti oleh receiver. 4. Media saluran komunikasi Media saluran komunikasi yang digunakan sangat berpengaruh dalam penerimaan ide atau pesan. Media saluran komunikasi berupa alat indera yang ada pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima atau tidak untuknya. Jika alat indera receiver terganggu maka pesan yang diberikan oleh sender dapat menjadi kurang jelas bagi receiver. 25

e. Komunikasi Efektif

1. Pengertian komunikasi efektif

Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, hal ini dikarenakan manusia sebagai predikat makhluk sosial, yang secara otomatis tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain artinya manusia sebagai makhluk sosial pasti memerlukan sosialisasi. Dalam proses sosialisasi inilah komunikasi memegang peranan yang urgen. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan atau penerima pesan, dalam proses komunikasi ini tentunya ada tujuan atau maksud yang hendak dicapai oleh komunikator dan komunikan, tujuan dan maksud dari proses komunikasi itu melahirkan efek-efek tertentu dalam komunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian efektif adalah ada pengaruhnya, ada akibatnya, ada efeknya, dan dapat membuahkan hasil. 26 Oleh karena itu komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan komunikasi. Efek-efek yang ditimbulkan dalam proses komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 25 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, cet ke-5, h. 148-150 26 Time Prima Pena, Efektif, Gimamedia Press:2008, dari http: kbbi, web idindex 1. Efek kognitif, adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. 2. Efek afektif, lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi bergerak hatinya, menimbulkan pesan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Efek behavioral, yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. 27

2. Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi

Komunikasi dalam prosesnya, ada beberapa hal yang merintangi atau menghambat tercapainya tujuan dari proses komunikasi. Hambatan atau rintangan dalam komunikasi bisa berasal dari pribadi komunikan dan komunikator, lingkungan dan lain sebagainya. Menurut Jam es G. Robbins”suatu sebab utama dari kemacetan komunikasi, adalah kebisingan, bunyi atau suara yang ribut, yang dalam konteks ini berarti segala sesuatu yang menggangu penyampaian atau penerima pesan”. 28 Menurut Husaini Usman,terdapat 18 hambatan komunikasi dikelas, yaitu: 1 komunikator menggunakan bahasa yang sukar dipahami, 2 perbedaan persepsi akibat latar belakang yang berbeda, 3 terjemahan yang salah, 4 kegaduhan, 5 reaksi emosional seperti terlalu bertahan defensif atau terlalu menyerang agresif, 6 gangguan fisik gagap,tuli,buta, 7 semantic yaitu pesan bermakna ganda, 8 belum berbudaya baca dan tulis, serta berbudaya diam, 9 teknik bertanya yang buruk, 10 teknik menjawab yang buruk, 11 tidak jujur, 12 tertutup, 13 destruktif, 14 kurang dewasa, 15 kurang respect, 16 kurang 27 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, cet ke-7, h. 7 28 James G. Robbins Barbara S. Janes, penerjemah R. Turman Sirait, Komunikasi yang Efektif, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1986, cet ke-3, h. 11 persiapan, 17 kurang menguasai materi, dan 18 kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buruk. 29 Hambatan-hambatan inilah yang nantinya akan menjadikan komunikasi yang tidak terarah antara guru dengan siswa. Seringkali siswa sebagai subjek maupun objek belajar dalam kesehariannya di sekolah mengalami komunikasi terutama dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu untuk menghilangkan penghambat proses komunikasi perlu adanya solusi yang dapat menyingkirkan hambatan atau kesulitan-kesulitan dalam komunikasi itu.

f. Komunikasi Efektif dalam Pendidikan