Bagaimanakah aspek marketing dan rating pada program Dialog

Wawancara Nama : Supomo Jabatan : Redaktur Program Dialog TVRI Tanggal Wawancara : 18 Desember 2013 Tempat Wawancara : Ruang Current Affair 1. Apakah tugas anda sebagai Redaktur Program Dialog TVRI? Berkoordinasi mempersiapkan studio maupun yang berhubungan dengan dialog. 2. Dengan siapa saja anda berkordinasi saat menjalankan tugas ? menjalankan tugas ini bekerja sama dengan temen-temen teknik dan narasumber yang diundang.

3. Pada tahap apa saja seorang redaktur berperan dalam proses

produksi dari pra hingga pasca produksi ? Redaktur mempersiapkan detail dari mempersiapkan narasumber sampai selesai produksi acara.

4. Sebagai redaktur factor apa saja yang menjadi penghambat dalam

kelancaran proses produksi? Yang menjadi penghambat adalah mengundang narasumber yang harusnya jadi, setengah jam kemudian batal, itu yang sangat menyulit kan.

5. Sebagai redaktur factor apa saja yang menjadi pendukung dalam

kelancaran proses produksi? Bekerjasama dengan para produser apa yang harus kita siapkan dan apa yang harus kita jalankan.

6. Pada saat tayang, Program Dialog TVRI didalamnya ada sebuah vitti

atau foxpop Bagaimanakah proses pembuatan vitti atau voxpop tersebut dan apa tujuanya? Tidak semua dialog TVRI menggunakan vitti atau foxpop, jadi yang biasanya bersifat aktual dan bersifat memberikan penerangan kepada masyarakat itu baru disiapkan vitti atau foxpop. Tujuannya untuk memperjelas masyarakat apa sih yang ditayangkan saat ini.

7. Pada saat tayang, Program Dialog TVRI didalamnya ada sebuah

prolog Bagaimanakah proses pembuatan prolog tersebut dan apa tujuanya? Prolog sama dengan foxpop, proses pembuatannya harus mencari narasumber yang berpontensi dan visual-visual yang ditayangkan harus sama. Untuk membantu pemirsa dalam memahami tema yang dibicarakan.

8. Pada edisi 23 januari 2013 program Dialog TVRI mengangkat tema

tentang Penanganan Terorisme di Indonesia dan anda sebagai redakturnya, menurut pandangan anda apa yang dimaksud dengasn terorisme itu dan bagaimana terorisme di Indonesia? Terorisme dinilai dari sisi pandang pribadi, semua orang bisa disebut terorisme. Kalau mereka menyimpang dari yang beda. Misalnya menghasut, mengajak itu sifatnya sudah tanda-tanda terorisme. Terorisme itu orang yang mengharapkan orang lain tersesat.Terorisme di indonesia hanya buatan, untuk menutup kasus yang sudah ada.

9. Bagaimana pandangan anda mengenai penanganan terorisme di

Indonesia? Terorisme itu diciptakan hanya sebagai pengalihan, dia bukan orang muslim sejati, memang mereka paham tentang al-quran, tentang hadist, tapi sebenarnya mereka bukan muslim. Mereka hanya ingin menguasai dan tidak mengerti makna yang sebenarnya.