satu narasumber lagi yaitu Nasir Abbas mantan pelaku terorisme namun pada saat itu tidak dapat hadir. Persiapan studio dengan perangkat-
perangkatnya juga dibahas dalam proses ini. b.
Proses produksi program Dialog TVRI
Dalam program Dialog TVRI proses produksinya dilakukan secara langsung. Dalam prosesnya langkah awal yang dilakukan adalah
menyiapkan materi, sarana dan prasarana serta pendukung lainnya. Pelaksanaan produksinya sendiri dimulai dengan mengedit gambar berita
terkait tema untuk ditampilkan pada saat dialog berlangsung dan menyusun rundown acara. Program ini dibagi menjadi tiga segmen. Pada segmen
pertama yaitu opening oleh pembawa acara, pengenalan tema dan narasumber serta memulai dialog segmen pertama dan pada segmen ini acara
mengalami kendla yaitu narasumber dua terlambat hadir. Pada segmen kedua yaitu melanjutkan dialog serta diskusi bersama narasumber mengenai
tema yang sedang dibahas. Dan pada segmen ketiga pemirsa dapat berinteraksi kepada narasumber secara langsung melalui telepon yang
Kemudian langsung ditanggapi oleh para narasumber dan di akhiri dengan kesimpulan dari masing- masing narasumber dan closing. Namun sangat
disayangkan pada segmen ini sedikit mengalami gangguan pada bagian audio penerima telepon sehingga mengganggu jalanya dialog.
c. Proses pasca produksi program Dialog TVRI
Program Dialog TVRI adalah program berita yang format siarannya secara live dan dilakukan di dalam studio, dalam produksi secara live tidak
ada proses editing. Dan pada produksi tanggal 23 januari 2013 tentang penanganan terorisme produksinya dilakukan secara langsung dan tidak ada
peroses editing Maka proses penayangan merupakan bagian dari proses pasca produksi. Karena Dialog TVRI adalah program acara yang disiarkan
secara langsung, maka saat proses pra produksi dan proses produksi segala sesuatunya harus disiapkan secara matang agar pada saat penayangan tidak
terdapat kesalahan. 2.
Dalam pemilihan tema tersebut selain melihat aktualitas TVRI dengan program dialog nya juga memliki tujuan dan harapan atas penayangan tema
tersebut. Yaitu lebih karena TVRI ingin menjalankan fungsinya sebagai sebuah media yaitu salah satunya memberikan informasi dan juga TVRI
berharap dengan adanya pembahasan tema tersebut masyarakat dapat mampu menilai bagaimana bahayanya sebuah terorisme dan seperti apa
penanganan dan konsekuensinya bagi pelaku terorisme. Dengan kata lain TVRI ingin berperan dalam membantu menghentaskan permasalahan
terorisme. TVRI berharap informasi mengenai terorisme melalui program dialog tersebut, masyarakat lebih berhati- hati dalam menerima hal- hal baru
yang bersifat doktrin. Dengan kata lain Dalam edisi tersebut TVRI mencoba
berperan dalam penanganan terorisme dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tema tersebut, sesuai fungsi dan peran dari media.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu :
1. Pra Produksi
Kepada tim program Dialog TVRI, penulis berharap Dialog TVRI lebih berani lagi dalam memilih seorang Narasumber dan juga dalam
menentukan tema, tidak hanya dari kalangan pemerintahan namun juga pelaku dari tema yang diangkat agar dialog lebih hidup dan menarik serta
tidak terkesan hanya dari satu sudut pandang saja. Bahkan tidak melulu mengundang narasumber dari pemerintahan namun dari lembaga- lembaga
dan institusi dari luar pemerintah terkait tema yang diangkat. Kemudian persiapan tekhnis dan non tekhnis perlu diperhatikan agar tidak terjadi
gangguan dalam proses produksi agar kualitas produksi yang dihasilkan lebih berkualitas tidak terkesan seperti televisi baru yang masih sering
mengalami gangguan. 2.
Proses Produksi Penulis berharap Dialog TVRI menambahkan inovasi- inovasi dalam
tampilan layarnya seperti tampilan seperti Vox-pop dan Prolog. Dimana
kehadiran vox-pop atau pendapat masyarakat sangat diperlukan untuk memperkaya asumsi yang bisa memicu dialog semakin menarik untuk
diikuti. Sedangkan prolog sendiri diperlukan sebagai penghantar tema yang akan dibicarakan untuk memancing narasumber untuk memberikan respon
dari berita yang ditampilkan pada prolog. 3.
Pasca Produksi Untuk penayangan penulis berharap program dialog TVRI sering melakukan
siaran secara langsung dan lebih mensiapkan hal- hal teknis salah satunya seperti audio penelpon yang mengalami gangguan yang dapat menghambat
atau tidak tersampaikanya pertanyaan- pertanyaan dari penelpon pada jalanya dialog. Karena hal itu juga sangat mempengaruhi minat pemirsa
untuk menyaksikan program Dialog TVRI. Untuk waktu penayanganya program Dialog TVRI diharapkan tidak berubah-ubah yaitu tetap di waktu
prime time pagi hari jam 07.00- 08.00 WIB. Dimana pada waktu tersebut banyak pemirsa membutuhkan tayangan berita yang up-date dan membahas
secara mendalam seperti Program Dialog TVRI.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Hidajanto Jamal dan Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah Organisasi, Operasional dan Regulasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Bachtiar, Wardi, Metodelogi Penelitian Dakwah, Jakarta: Logos, 1997. Baksin, Askurifai..Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung :Simbiosa
Rekatama Media, 2006.
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus, Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta: KENCANA, 2008.
Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijaka nPenyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaandan Sumber Daya TelevisiRepublik Indonesia TVRI Tahun
2006-2011.
Djelantik, Sukawarsini Ph. D, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan dan Keamanan Nasional, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoneaia, 2010.
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT Cipta Adi Pusaka, Jilid 16. Iskandarmuda, Deddy. Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Professional.Bandung:
rosdakarya, 2003. Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Ciputat: UIN Press,
2006. Kriyantono, Rahmat, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi: Disertai contoh Praktis
Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa SebuahAnalisis Isi Media Televisi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.
M Echols, Jhondan Hasan Syadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT..Gramedia, 1990.
M Moeliono, Anton. Kamus Besar Bahasa Indonesia..jakarta: Balai Pustaka, 1999 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, ed.Revisi, 2007. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bandung :Kencan, 2008.
Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio Televisi. Jakarta :Kencana, 2008.
Mufid, Muhammad. Komunikaksi Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana, 2005. Rahmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bnadung: Remaja Rosdakarya
1996. Rangkuman Workshop “ TVRI TV Publik”, 2004.
Riset Media, Public Relation, Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2007.
Rosyidi, Latief. Dasar-dasarRetorikaKominikasidanInformasi. Medan: Firma Rimbow, 1989.