Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
penggunaan kekerasan untuk mengakhiri konflik dan kemudian diikuti oleh sanksi ekonomi
13
. Setelah gagalnya mediasi, konflik kembali menelan 33 korban jiwa
akibat bentrok di Duékoué pada Januari 2011. Menjelang pertengahan Januari 2011, keadaan semakin parah di Abidjan, 11 penduduk sipil tewas setelah
diserang oleh RPG dan senjata otomatis yang diduga dilakukan milisi pro- Ouattara
14
. Perang saudara ini mencapai klimaksnya saat kontak senjata yang terjadi pada 27 - 29 Maret 2011 menyebabkan sedikitnya 505 orang tewas di
Duékoué, menurut laporan United Nations Operation in Côte d’Ivoire
15
, ketika terjadi kontak senjata antara pihak yang bertikai di wilayah tersebut.
Menanggapi konflik horizontal yang terjadi di Pantai Gading, Perancis mensponsori Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi DK PBB No.
1975 yang meminta Gbagbo untuk mundur dari jabatan presiden Pantai Gading. Bentuk dari tindak lanjut resolusi DK PBB no. 1975. Pada 31 Maret 2011,
Perancis mengirim pasukan dalam operasi Licorne bersama pasukan PBB menyerang basis militer pro-Gbagbo. Dalam serangan ini, Perancis mengerahkan
tank Puma dan helikopter Gazzelle yang dibantu oleh dua helikopter MI24 milik
13
Foluke Ipinyomi, “Is Côte d’Ivoire a Test Case for R2P? Democratization as Fulfilment of the International Co
mmunity’s Responsibility to Prevent”. Journal of African Law, volume56, no 2. 2012: 159
14
Summary of UNOCI weekly press conference March 2011
15
Summary of UNOCI weekly press conference May 2011
PBB
16
. Serangan terhadap kelompok pro-Gbagbo menandai intervensi Perancis ke Pantai Gading di tahun 2011.
Pada 1 April 2011, militer Perancis mengirim sejumlah tentara dan 30 kendaraan tempur ke kediaman Presiden untuk menangkap Gbagbo
17
.Dalam serangan sepuluh hari ke kediaman Presiden yang diduduki oleh Gbagbo, pasukan
Perancis dan PBB berhasil menghancurkan senjata berat yang melindungi kediaman tersebut dan menangkap Gbagbo
18
. Setelah tertangkap, Laurent Gbagbo dikirim ke Den Hague untuk diadili di International Criminal Court
19
. Pascapertempuran sepuluh hari di Abidjan militer Perancis dan PBB menyuplai
logistik dan mempersenjatai milisi pro-Ouattara
20
. Peran Perancis menurut Zounmenou dan Lamin melewati mandat PBB untuk melindungi penduduk sipil
dikarenakan peran aktif dan agresif dalam menangkap Gbagbo
21
. Sedangkan menurut McGovern, Perancis dianggap menyalahi mandat DK-PBB 1975 poin 6
dan 7
22
.
16
Bruce Crumley “Anatomy of an Intervention: Why France Joined the U.N. Action in Abidjan”. Diunduh 22 Desember 2013 dari
http:content.time.comtimeworldarticle0,8599,2063613,00.html
17
Kasaija Philip Apuuli, “The African Union’s notion of ‘African solutions to African problems’ and the crises in Côte d’Ivoire 2010–2011 and Libya 2011”. African Journal on
Conlifct Resolution, Volume 12, no. 2 2012: 146
18
Thomas J Basset dan Scott Straus “Defending Democracy in Côte dIvoire: Africa Takes a Stand”, 129
19
Kasaija Philip Apuuli, “The African Union’s notion of ‘African solutions to African problems’ and the crises in Côte d’Ivoire 2010–2011 and Libya 2011”, 138
20
David Dossou Zounmenou dan Abdul Rahman Lamin, “Côte d’Ivoire’s Post Electoral Crisis : Ouattara Rules but can he Govern ?”. Journal of African Elections, Volume 10, no. 2
2011: 13
21
David Dossou Zounmenou dan Abdul Rahman Lamin, “Côte d’Ivoire’s Post Electoral Crisis : Ouattara Rules but can he Govern ?”, 11
22
Mike McGovern, “The Ivorian Endgame” diunduh 23 Desember 2013 dari
http:www.foreignaffairs.comarticles67728mike-mcgovernthe-ivorian-endgame
Intervensi Perancis terhadap Pantai Gading pada 2011 terjadi saat situasi perekonomian Uni Eropa sedang labil. Ketika negara-negara UE sedang
melakukan kebijakan pengetatan pengeluaran negara, termasuk pengeluaran militer, tindakan intervensi militer Perancis bertentangan dengan tren austerity
budget penyederhanaan anggaran yang sedang diterapkan oleh negara-negara UE. Perancis pada tahun 2009 bersama negara-negara PIGS Portugal, Irlandia,
Yunani,dan Spanyol mengalami defisit anggaran, melakukan intervensi militer ke Pantai Gading saat pertumbuhan ekonominya pada tahun 2011 hanya mencapai
1,5 persen
23
. Tindakan pemerintah Perancis untuk melakukan intervensi militer ke Pantai Gading ketika kondisi ekonomi negaranya sedang tidak stabil
menyebabkan fenomena ini menarik untuk diteliti.