Partai Politik Faktor Internal Intervensi Perancis ke Pantai Gading

karena keterkaitan historis dan latar belakang Ouattara sebagai mantan Direktur di Bank Dunia yang berbeda dengan Gbagbo 142 . Sebaliknya, hubungan antara Gbagbo dengan Sarkozy memiliki suasana dingin dan perbedaan pandangan politik yang sangat mencolok. Gbagbo yang berhaluan kiri melihat Perancis sebagai entitas neo-kolonialis yang ingin menjalankan kembali imperialisme di Pantai Gading 143 . Ketegangan antara kedua kepala negara ini terlihat jelas. Presiden Sarkozy pernah menolak menerima telepon dari Gbagbo dan pada saat perayaan Kemerdekaan Perancis yang dihadiri oleh presiden negara-negara bekas koloni Perancis, hanya Gbagbo yang tidak hadir dalam perayaan tersebut 144 . Kedekatan personal Gbagbo dengan politisi Partai Sosialis Perancis dan kecenderungan untuk lebih berkerja sama dengan negara sosialis seperti Tiongkok saat menjabat sebagai Presiden, kontras dengan Ouattara. Latar belakangnya sebagai mantan Direktur IMF membuat Ouattara memiliki kedekatan negara Barat. Perbedaan ideologi politik antara Gbagbo dan Ouattara menjadi faktor yang memengaruhi intervensi Perancis ke Pantai Gading terkait dengan kepemimpinan Sarkozy. Ideologi politik Sarkozy yang berada pada posisi kanan lebih akan mudah berkerja sama dengan Ouattara, ketimbang Gbagbo. 142 Gnakouri Tohouri, “Cote d’ivoire Crisis : Is President Sarkozy Obama’s Ahmad Chalabi ?”, Sauti Stanford Journal of African Studies. Vol. 7 2011, 11 143 Kenton K Atta-Krah, From Business as Usual to Business Unusual: Exceptionalism in Africa’s relationships with France China, Connecticut: Wesleyan University, 2009, h.92 144 Christophe Boisbouvier, “50 years later, Françafrique is alive and well” diunduh pada 16 November 2014 dari http:www.english.rfi.frafrica20100216-50-years-later-francafrique-alive-and-well

B. Faktor Eksternal Intervensi Perancis ke Pantai Gading 1. Kebijakan Negara Lain

Kebangkitan ekonomi Tiongkok diikuti oleh peningkatan kebutuhan terhadap sumber daya alam mineral dan energi. Kebutuhan akan energi dan mineral membuat Tiongkok memperluas jangkauan mitra dagang ke wilayah Afrika. Pada gambar IV.1 terlihat mulai tahun 2000, Tiongkok meningkatkan perdagangan dengan negara-negara di Afrika untuk memenuhi kebutuhan akan material mentah yang banyak terdapat di Afrika 145 . Gambar IV. 1 Tren ekspor-impor Tiongkok dan Afrika dalam persentase dari GDP Sumber : Mary-Françoise Renard, China’s Trade and FDI in Africa. Filosofi politik luar negeri non-interference Tiongkok, sejak masa Hu Jintao yang tidak mempersoalkan dinamika politik dalam negeri mitra dagang menjadikan Tiongkok lebih mudah menjalin kerja sama ketimbang negara – 145 Ian Taylor, “Unpacking China’s Resource Diplomacy in Africa”, dalam Henning Melber, ed. ,China in Africa Nordiska Afrikainstitutet, 2007, 14