Dimensi-dimensi OCB ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOROCB

12 baik dengan rekan kerja agar terhindar dari masalah interpersonal, atau membuat langkah-langkah untuk meredakan atau mengurangi suatu masalah. c. Conscientiousness Perilaku yang menunjukkan sebuah usaha agar melebihi harapan dari organisasi. Perilaku sukarela atau yang bukan merupakan kewajiban dari seorang karyawan. d. Sportsmanship Keinginan karyawan untuk bertoleransi dan menekankan pada aspek-aspek perilaku positif terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi tanpa menyampaikan keberatan, seperti tidak suka protes, tidak suka mengeluh walaupun berada dalam situasi yang kurang nyaman, dan tidak membesar-besarkan masalah yang kecil. e. Civic Virtue Bagian dari perilaku karyawan yang mengindikasikanpartisipasinya untuk aktif dalam memikirkan kehidupan organisasi atau perilaku yang menunjukkan tanggung jawab pada kehidupan organisasi untuk meningkatkan kualitas pekerjaaan yang ditekuni. Kemudian Organ menambahkan dua variasi OCB yaitu: f. Cheerleading Karyawan terlibat atau mengikuti perayaan prestasi dari rekan kerjanya rendah hati. Dampaknya yaitu untuk memberikan penguatan positif bagi 13 kontribusi positif, yang pada gilirannya akan membuat kontribusi tersebut lebih mungkin terjadi di masa depan. g. Peacemaking Karyawan menyadari adanya masalah atau konflik yang akan memunculkan perselisihan antara dua atau lebih partisipan. Seorang peacemaker akan masuk kedalam permasalahan, memberikan kesempatan pada orang yang sedang memiliki masalah untuk berpikir jernih, dan membantu mencari solusi dari permasalahan

2.1.3 Manfaat OCB terhadap Organisasi

Melalui sejumlah riset, OCB diyakini dan terbukti dapat memberikan manfaat yang besar terhadap organisasi, diantaranya adalah berikut ini, yaitu Organ ,dkk, 2006 : a. OCB dapat meningkatkan produktivitas rekan kerja b. OCB juga mampu meningkatkan produktivitas manajer c. OCB dapat menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan organisasi secara keseluruhan d. OCB menjadi sarana yang efektif untuk mengkordinasi kegiatan tim kerja secara efektif e. OCB meningkatkan kemampuan organisasi untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan kualitas performa yang baik f. OCB dapat mempertahankan stabilitas kinerja organisasi g. OCB membantu kemampuan organisasi untuk bertahan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 14

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi OCB

Faktor faktoryang mempengaruhi OCB seperti yang dikemukakan oleh Podsakoff, dkk dalam Sinuraya, 2011 mengidentifikasikan 4 elemen yang memiliki hubungan dengan OCB, yaitu : a. Karakteristik individual karyawan anggota organisasi Konovsky Organ 1996 mengatakan bahwa faktor bawaan dan karakteristik psikologis individu seperti kepribadian, kebutuhan psikologis, dan sikap merupakan prediktor OCB. Diketahui bahwa karyawan yang sabar, optimis, ekstrovert, empatik, dan berorientasi tim lebih cenderung berorientasi menunjukkan perilaku OCB. b. Karakteristik tugas pekerjaan Studi - studi yang berfokus pada karakteristik tugas pekerjaan membedakan berdasarkan lima area, yaitu : 1 Task Feedback 2 TaskRutinization 3 Intinsically Satisfying Task 4 Task Interdependence dan 5 Employee Involvement Podaskoff, Mackenzie Boomer, dalam Butron. Hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa employee involvement memperlihatkan signifikasni dengan OCB, dimana ketika karyawan mendapatkan tugas yang menarik yang mampu membuat karyawan terserap dalam pekerjaannya, maka karyawan akan cenderung untuk melakukan tugas ekstra. Sedangkan task rutinization menjadi satusatunya variabel yang memiliki hubungan negatif dengan OCB. Kemudian ditemukan juga bahwa task interdependence tidak langsung berhubungan