Skala OCB Skala Locus of control

29 Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Skala Favorable Unfavorable Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Sangat setuju 5 Sangat setuju 1 Setuju 4 Setuju 2 Netral 3 Netral 3 Tidak setuju 2 Tidak setuju 4 Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5 Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala organizational citizenship behavior yang dibuat berdasarkan konsep Organ, et al, 2006 yaitu helping behavior, conscientiousness, sportsmanship, dan civicvirtue. Tabel 2. Blue PrintSkala OCB Variabel Aspek Aitem Jlh Unfavorable Favor- Able Organizational citizenship behavior OCB Helping behavior 1, 4, 7, 9, 14 20,21,25 8 30 Conscientiousness 2, 5, 8, 17, 23 19 6 20 30 Sportsmanship 3, 6, 10 12,22 5 20 Civic virtue 11, 13, 15, 16 18, 24, 26 7 30 Total 26 100

3.4.2. Skala Locus of control

Locus of control dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan dimensi Locus of control yang dikemukakan oleh Rotter dalam pharez, 1992 yang terdiri atas dua aspek yaitu Locus of control internal dan locus of control eksternal. Skala Locus of control internal ini menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung Favorable atau tidak mendukung Unfavorable.: 31 Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Skala Favorable Unfavorable Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Sangat setuju 5 Sangat setuju 1 Setuju 4 Setuju 2 Netral 3 Netral 3 Tidak setuju 2 Tidak setuju 4 Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5 Tabel 4. Blue Print Skala Locus of Control Variabel Aspek Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Locus of control Internal 1,2,3,6,8,9,10,11,12, 13,18, 20 12 50 Eksternal 0 4,5,7,14,15,16,17,19 ,21, 22,23,24 12 50 Total 24 100 32 3.5.UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS DAN UJI BEDA DAYA AITEM ALAT UKUR Menurut Azwar 2000 tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran.

3.5.1 Uji Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur bertujuan untuk mengetahui sejauh mana skala yang digunakan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan ukurnya Hadi, 2000. Sedangkan Azwar 2000 mendefinisikan uji validitas alat ukur sebagai sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk diukur, artinya mengukur derajat fungsi suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Validitas yang digunakan adalah content validity dan construct validity. Content validity merupakan validitas yang menggunakan langkah telaah dan revisi aitem pertanyaan berdasarkan dari pendapat professional menggunakan professional judgement. Construct validity merupakan validitas yang menggunakan dasar pikiran penerapan teori Suryabrata, 2011. Analisa construct validitymenggunakan analisis faktor . 3.5.2Uji Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas mengacu kepada kekonsistenan alat ukur yang menunjukkan suatu pengukuran dapat memberi hasil yang relatif sama bila diukur kembali pada subjek yang sama. Namun pada hal ini, reliabel berarti tingginya konsistensi diantara komponen-komponen yang membentuk tes 33 secara keseluruhan Azwar, 2011. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala. 3.5.3Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang hendak diukur Azwar, 2004. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitemdengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitemtotal yang dikenal dengan indeks daya beda aitemAzwar, 2000.