HASIL UTAMA PENELITIAN ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

43 Model Sum of Squares Df Mean Square F Significance 1. Regression Residual Total 4590.423 7921.617 12512.040 1 98 99 4590.423 80.833 56.78 9 .000 a Berdasarkan tabel nilai model Summary disimpulkan hasil bahwa: Nilai koefisien korelasi kekuatan hubungan antara variabel OCB dengan LOC adalah sebesar 0,606. Nilai ini merepresentasikan bahwa ada pengaruh antara Locus of Control dengan OCB terhadap karyawan PTPN IV Unit Ajamu. Nilai Radalah 606 yang berarti Locus of Control memiliki pengaruh terhadap OCBsebesar 606,0. Nilai koefisien determinasi atau nilai Rsquare digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi antara variabel OCB terhadap variabel LOC adalah sebesar 0,367 atau 36,7. Dengan melihat F hitung sebesar 56,789 nilai sig probabilitas= 0,000 p ฀ 0,05, maka hipotesis nihil Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh antara LOC dengan OCB ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh positif dan siginifikan antara LOC dengan OCB pada karyawan PTPN IV Unit Ajamu. 44 4.4. HASIL TAMBAHAN PENELITIAN 4.4.1 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik OCB dan Locus of Control Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai OCB dan Locus of Control dari subjek penelitian. Jumlah item 23 untuk OCB yang kemudian memenuhi persyaratan untuk dianalisis menjadi data penelitian dari rentang skor 1 sampai 5 sehingga dihasilkan total skor minimum 61 dan total skor maksimal 110. Sedangkan Jumlah item 18 untuk Locus of Control yang kemudian memenuhi persyaratan untuk dianalisis menjadi data penelitian dari rentang skor 1 sampai 5 sehingga dihasilkan total skor minimum 42 dan total skor maksimal 90. Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian OCB dan LOC Variabel Empirik Hipotetik MIN MAKS MEAN SD MIN MAKS MEAN SD OCB 61 110 91.86 11.242 23 115 69 15.3 LOC 42 90 71,69 12.436 18 90 54 12 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mean empirik OCB sebesar 91.86 dengan standar deviasi sebesar 11.242 dan mean hipotetik sebesar 69 dengan standar deviasi 15.3. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel OCB maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 22.86. Hasil ini menunjukkan bahwa 45 OCB yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata OCB pada populasi umumnya. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mean empirik Locus of control sebesar 71.69 dengan standar deviasi sebesar 12.436 dan mean hipotetik sebesar 54 dengan standar deviasi 12. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel Locus of Control maka diperoleh mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik dengan selisih 59.254. Hasil ini menunjukkan bahwa Locus of Control yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi dari pada rata-rata Locus of Control pada populasi umumnya. 4.5. KATEGORISASI DATA 4.5.1. Kategori OCB Kategori OCB dibuat menjadi tiga bagian yaitu, tinggi, sedang dan rendah berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus standar deviasi Azwar, 2000 Berdasarkan mean hipotetik 69 dan standar deviasi 15.3 dapat diperoleh kategorisasi data OCB sebagai berikut: