HASIL TAMBAHAN PENELITIAN 1 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik PEMBAHASAN

45 OCB yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata OCB pada populasi umumnya. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mean empirik Locus of control sebesar 71.69 dengan standar deviasi sebesar 12.436 dan mean hipotetik sebesar 54 dengan standar deviasi 12. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel Locus of Control maka diperoleh mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik dengan selisih 59.254. Hasil ini menunjukkan bahwa Locus of Control yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi dari pada rata-rata Locus of Control pada populasi umumnya. 4.5. KATEGORISASI DATA 4.5.1. Kategori OCB Kategori OCB dibuat menjadi tiga bagian yaitu, tinggi, sedang dan rendah berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus standar deviasi Azwar, 2000 Berdasarkan mean hipotetik 69 dan standar deviasi 15.3 dapat diperoleh kategorisasi data OCB sebagai berikut: 46 Tabel 14. Kategorisasi Skor OCB NO RENTANG NILAI SKOR KATEGORI FREKUENSI PERSENTA SE 1 X ≥ µ + 1.0 SD X ≥ 84,3 Tinggi 76 76 2 µ - 1.0 SD ≤ X µ + 1.0 SD 53,7 ≤ X 84,3 Sedang 24 24 3 X µ - 1.0 SD X 53,7 Rendah Total 100 100,0 Pada skala OCB, mean empirik = 91,86 berada pada kisaran skor tinggi yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 76 subjek 76 yang memiliki OCB yang tinggi, 34 subjek 34 memiliki OCB yang sedang, dan 0 subjek 0 yang memiliki OCB yang rendah.

4.5.2. Kategori Locus of Control

Kategori Locus of Control dibuat menjadi tiga bagian yaitu, tinggi, sedang dan rendah berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus standar deviasi Azwar, 2000 Berdasarkan mean hipotetik 69 dan standar deviasi 15.3 dapat diperoleh kategorisasi data OCB sebagai berikut: 47 Tabel 15. Kategorisasi Skor Locus of Control NO RENTANG NILAI SKOR KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE 1 X ≥ μ + 1.0 SD X ≥ 66 Internal 65 65 2 μ - 1.0 SD ≤ X μ + 1.0 SD 42 ≤ X 66 Netral 35 35 3 X μ - 1.0 SD X 42 Eksternal Total 100 100,0 Pada skala Locus of Control, mean empirik = 71.69 berada pada kisaran skor tinggi yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori Internal. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 65 subjek 65 Locus of Control yang internal hal ini dicirikan dengan perilaku bertanggung jawab, aktif, serta berpartisipasi didalam kegiatan perusahaan Seeman dan Evans, 1976 dalam Lina, 1997 dan yang memiliki Locus of Control yang netral terdapat 35 subjek 35, yang artinya subjek juga memiliki locus of control internal dan eksternal yang berada ditengah tengah ambivalen dan 0 subjek 0 yang memiliki Locus of Control yang ekternal, artinya tidak semua subjek penelitian memiliki locus of control eksternal yang tinggi. 48

4.6. PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada karyawan PTPN IV Unit Ajamu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Locus of Control dan Organizational Citizenship Behavior.Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Staub, kemudian oleh Wilson dan Petruskadalam dayaksini, Hudaniah 2009 menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi untuk melakukan perilaku menolong memiliki karakteristik kepribadian yakni memiliki self esteem yang tinggi, rendahnya kebutuhan akan persetujuan orang lain, rendahnya menghindari tanggung jawab, dan locus of control internal. Eksternal dan internal mempengaruhi individu melakukan tindakan altruism, faktor internal menunjukkan atensi untuk melakukan perilaku menolong tanpa melihat orang lain melakukan hal yang sama, melibatkan keberanian diri dan memiliki motivasi yang tinggi didalam diri untuk melakukan perilaku menolong sedangkan eksternal memiliki sikap patuh apabila ia melihat bystander terlebih dahulu melakukan perilaku menolong Baron et al., 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control yang dimiliki individu sebagai alasan individu tersebut untuk memunculkan perilaku OCB. Blakely, Gerald L; Srivastava, Abhishek; Moorman, Robert H, 2005. Hal ini berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi OCB yaitu adanya motivasi intrinsik yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mendorongnya untuk mencapai tujuan organisasi, misalnya kepribadian Organ et al , 2006 dan faktor pembentuk locus of control internalyaitu adanyaminat tertentu terhadap kontrol perilaku Rotter 49 dalam Phares 1992.Hal ini juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan salah satu staff PTPN IV. “Kalo menolong rekan kerja karyawan-karyawan disini gak pernah melihat siapa yang ditolong jadi, menolong mengerjakan pekerjaan karyawan lain itu udah kayak panggilan hati aja dek yang sebenarnya bukan kewajiban kami dan atasanpun gak marah kalok gak dikerjakan sebenarnya. Karena kami rasa kesuksesan perusahaan ini kan kami tolak ukurnya.” komunikasi personal 13 November 2014 Hasil tambahan penelitian menunjukkan bahwa 62 subjek penelitian berada pada usia 41-50 dewasa madya hal ini berkaitan dengan Individu menjadi semakin berorientasi pada locus of control internal ketika ia bertambah dewasa, dan mencapai puncaknya di usia dewasa madya Heckhausen Schulz, 1995; Milgram , 1971; Ryckman Malikiosi, 1975 dalam Schultz Schultz, 2005. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Diawali dengan penjabaran kesimpulan dari penelitian ini dilanjutkan dengan penjabaran saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak yang terkait dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini.

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengaruhLocus of Control terhadap OCB pada karyawan PTPN IV Unit Ajamu dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Locus of Control dan OCB pada karyawan PTPN IV Unit Ajamu. b. Rata- rata kondisi Locus of controlkaryawan dalam kategori internal. c. OCB pada penelitian ini rata-rata berada pada kategori tinggi.

5.2. SARAN

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan. Peneliti membagi saran menjadi dua yaitu, saran metodologis dan saran praktis. Saran tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi peneliti lainnya yang akan meneliti dengan menggunakan variabel Locus of Control dan OCB. 51

5.2.1 Saran Metodologis

a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya supaya dapat mengontrol populasi penelitian agar memenuhi kriteria generalisasi. b. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan referensi yang jelas, asli dan akurat. c. Sebaiknya skala dalam pengukuran Locus of controlmenggunakan Rotter scale.

5.2.2. Saran Praktis

Karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan tolak ukur yang dapat menentukan kesuksesan dari perusahaan tersebut. Merujuk pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki OCBdalam kategori sedang sebaiknya ditingkatkan. Dengan mayoritas karyawan memiliki OCBdan Locus of Control yang Internal sebaiknya dipertahankan. Dipertahankan dengan cara menciptakan iklim dan budaya organisasi tolong menolong. Dimana karyawan yang memiliki motivasi dan minat yang rendah dalam perilaku menolong eksternal akan semakin meningkatkan perilaku menolong tersebut apabila didalam organisasi tersebut ia melihat banyaknya karyawan yang memiliki motivasi, usaha, dan minat yang tinggi internal dalam perilaku menolong.