19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Peran
1. Pengertian Peran
Dalam kamus bahasa Indonesia kata peran yang berarti tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
dalam masyarakat.
1
Dalam kamus ilmiah popular, peran diartikan fungsi, kedudukan, bagian kedudukan.
2
Kata “peran”, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang
terutama”.
3
Peran menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto, sebagai berikut:
Peran adalah “suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peran
meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan”.
4
Menurut Grass Massam dan A. W. Mc. Eachen yang dikutip oleh David Berry mendefinisikan “peran sebagai
1
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-2, h. 854
2
Pius.A.Pratanto dan M.Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, h. 585
3
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1985, h. 73
4
Soejono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 1982, h. 238
seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu”.
5
masih menurut David Berry, harapan-harapan merupakan hubungan dari norma-norma
sosial. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa “peran itu ditentukan oleh norma-norma didalam masyarakat, artinya seseorang
diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat didalam pekerjaannya”.
Dalam ilmu Psikologi sosial peran diartikan sebagai suatu prilaku atau tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari
seseorang yang memiliki suatu status didalam kelompok tertentu.
6
Dari penjelasan mengenai pengertian peran diatas penulis dapat simpulkan bahwa peran adalah tingkah laku yang dimiliki
seseorang, yang memiliki harapan-harapan penting bagi residen korban NAPZA dan mempunyai fungsi bagi struktur kehidupan
masyarakat. 2.
Bentuk dan macam-macam peran a.
Bentuk peran
Melihat dari pengertian mengenai peran maka bentuk peran bisa dilihat dalam bentuk individu, norma
atau aturan, intisusi atau lembaga dan lain sebagainya tergantung fungsi dan kegunaan serta harapan-harapan yang
5
N. Gress W. S, Masson and A. W. Mc. Eachen, Exploration Role Analysis, dikutip oleh Davit Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Cet.
ke 3, h. 99
6
W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, Jakarta: PT.Eresco, 1988, h. 135
diinginkan oleh masyarakat itu sendiri, misalkan seorang pemain sepak bola yang kawakan akan berbeda dengan
seorang pemain music yang bermain music untuk mengisi waktu luang saja.
b. Macam-macam peran
Peran yang
ada dalam
masyarakat dapat
diklasifikasikan menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang. Berbagai macam peran
dapat disebutkan sebagai berikut: 1
Berdasarkan pelaksanaannya peranan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a Peranan yang diharapkan exected roles,
yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat.
masyarakat menghendaki peran yang diharapkan
secermat-cermatnya dan
peran ini tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan.
Peran jenis ini antara lain peran hakim, peran
protokoler diplomatic,
dan sebagainya.
b Peranan yang disesuaikan actual roles,
yaitu cara
bagaimana sebenarnya