Konsep Peran Peran peer counselor dalam rehabilitasi korban napza di Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan Bogor

diinginkan oleh masyarakat itu sendiri, misalkan seorang pemain sepak bola yang kawakan akan berbeda dengan seorang pemain music yang bermain music untuk mengisi waktu luang saja. b. Macam-macam peran Peran yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang. Berbagai macam peran dapat disebutkan sebagai berikut: 1 Berdasarkan pelaksanaannya peranan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: a Peranan yang diharapkan exected roles, yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. masyarakat menghendaki peran yang diharapkan secermat-cermatnya dan peran ini tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan. Peran jenis ini antara lain peran hakim, peran protokoler diplomatic, dan sebagainya. b Peranan yang disesuaikan actual roles, yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih luas, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. peran yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat dianggap wajar oleh masyarakat. 7 2 Berdasarkan cara memperolehnya Sementar itu berdasarkan cara memperolehnya, peranan dapat dibedakan menjadi: a. Peranan bawaan ascribed roles, yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha misalnya peranan sebagai nenek, anak, bupati dan lain sebagainya. b. Peranan pilihan achives role, yaitu peranan yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri, misalnya seseorang yang menentukan untuk memilih kuliah di Fakultas Ilmu Sosial, Politik, Universitas Airlangga dan menjadi mahasiswa progran studi sosiologi. 8 7 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana, 2007, Cet. Ke-3, h. 160 8 Ibid. h. 160 3. Tujuan dan Manfaat Peran Setiap peran bertujuan agar antar individu yang melaksanakan peranan dengan orang-orang sekitarnya yang berhubungan dengan peranan tersebut terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan di taati oleh kedua belah pihak. 9 Peranan dapat membimbing seseorang dalam berprilaku, karena manfaat peran sendiri adalah sebagai berikut: a. Memberi arah pada proses sosialisasi. b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma- norma dan pengetahuan. c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat. d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, melestarikan kehidupan masyarakat. 10

B. Pengertian Peer Counselor dan peer counseling

1. Peer Counselor Menurut Sudarsono, teman sebaya berarti teman-teman yang sesuai dan sejenis, perkumpulan atau kelompok pra puberitas yang mempunyai sifat-sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis. Sedangkan kelompok sebaya adalah kelompok persahabatan yang mempunyai nilai-nilai dan pola hidup sendiri, dimana persahabatan dalam periode sebaya penting sekali karena merupakan dasar 9 Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, Cet.Ke-1, h. 64 10 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Op.cit, h. 160 pokok mewujudkan nilai-nilai dalam suatu kontak sosial. Jadi teman sebaya merupakan media bagi remaja untuk mewujudkan nilai-nilai sosial tersendiri dalam melakukan prinsip kerjasama, tanggung jawab dan kompetisi. Peer konselor adalah siswa yang berasal dari sekolah SMPSMASederajat, karang taruna, poskestren, pemuda masjidgrejakeagamaan lainnya, pekerja industri, anak jalanan, penyalahguna NAPZA dan lain-lain yang dilatih dengan materi tertentu sehingga mampu memberikan informasi dan membantu menyelesaikan masalah kesehatan pada teman sebayanya. Peer counselor merupakan strategi yang efektif untuk menyelesaikan masalah remaja dengan resiko penyalahgunaan NAPZA. Kelompok sebaya dapat menurunkan remajasiswa terhadap resiko penyalahgunaan zat adiktif sehingga siswa yang berprilaku negatif akan berkurang. 11 Menurut irma ada tiga alasan peer counselor merupakan strategi yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA pada remajadewasa yaitu pertama; mendiskusikan masalah dengan teman sebaya dirasakan lebih enak dan aman, kedua; teman sebaya memiliki cara pandang dan gaya hidup yang mirip sehingga dianggap lebih memahami, ketiga; situasi diskusi bisa lebih bebas atau curhat express feeling. Keefektifan peer counselor telah dibuktikan oleh Barker dan Geller melalui studi kasus di Zambia 11 Hitchcock, Schobert, dan Thomas, Community Health Nursing: Caring in Action, USA: Delmar Publisher, SA 1999, h. 45 tentang perilaku siswa terkait kekerasan dan penyalahgunaan obat terlarang menyimpulkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan terhadap perilaku kekerasan dan penyalahgunaan obat terlarang di sekolah. 12 Dari beberapa teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa peer counselor dapat membangun hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka sehingga mendorong siswaremaja dan dewasa untuk berprilaku positif dan mencegah remajadewasa untuk menyalahgunakan NAPZA. 2. Peer counseling Pada awalnya Peer Counseling muncul dengan konsep peer support yang dimulai pada tahun 1939 untuk membantu para penderita alkoholik. 13 Dalam konsep tersebut diyakini bahwa individu yang pernah kecanduan alkohol dan memiliki pengalaman berhasil mengatasi kecanduan tersebut akan lebih efektif dalam membantu individu lain yang sedang mencoba mengatasi kecanduan alkohol. Dari tahun ke tahun konsep Peer Counseling konseling teman sebaya terus merambah ke sejumlah setting dan issue. Pada dasarnya Peer Counseling konseling teman sebaya merupakan suatu cara bagi para siswa belajar bagaimana 12 Irma, Konseling pada Remaja, Jakarta: Pustaka Imam, 2009, h. 33 13 T. D,Carter, Peer Counseling: Roles, Functions, Boundaries. ILRU Program, 2005, h. 2