14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu agenda penting nasional dalam rangka penciptaan dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
yang terus menerus dilaksanakan. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional perlu dilakukan pembenahan dalam unsur yang terkait
dengan pendidikan, di antaranya penyediaan buku-buku pelajaran, sarana dan prasarana, pembinaan tenaga guru yang profesional, serta perbaikan
kurikulum sekolah. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan
untuk menjadi manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga bukan menjadi pohon
jambu. Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia mengandung
banyak asfek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya sangat kompleks itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk
menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda
yang satu dari yang lainnya. Perbedaan tersebut. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan
sistemik dan karena berlangsung semua situasi kondisi.
15
Sabda Rasulullah SAW:
ﻢﻠﺴﻣ ﻞﻛ ﻰﻠﻋ ﺔﻀﻳﺮﻓ ﻢﻠﻌﻟﺍ ﺐﻠﻃ ﻥﺈﻓ ﲔﺴﺑ ﻮﻟﻭ ﻢﻠﻌﻟﺍﺍﻮﺒﻠﻃﺍ
ﻩﺍﻭﺭ ﻯﺪﻋ ﻦﺑﺍ
ﻰﻘﻬﻴﺒﻟﺍﻭ
Artinya: “Tuntutlah
ilmu walaupun di Negeri
Cina, dan sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam” H.R Ibnu
‘Adiy dan Baihaqi Proses belajar mengajar adalah aspek dari lingkungan sekolah yang
terorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan turut menentukan
dan lingkungan itu turut membantu kegiatan belajar mengajar. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para
siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar akan memperoleh
kesuksesan apabila guru yang mengajar adalah orang yang benar-benar mampu dalam melaksanakan tugasnya, baik dari segi ilmu atau
kemampuan yang dimiliki maupun kharisma yang dimiliki oleh guru tersebut.
Untuk meningkatkan kehidupannya, manusia akan selalu berusaha untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, usaha tersebut kita
sebut pendidikan. Mencermati kondisi di era sekarang ini, khususnya di abad dua
puluh satu manusia sedang mengalami tantangan hidup yang semakin kompleks, sehingga manusia dituntut untuk lebih kreatif dan inisiatif untuk
melakukan perubahan menuju perbaikan yang sebelumnya yang telah
16
dilakukan. Penigkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat indonesia
seluruhnya, yaitu mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumberdaya pembangunan. Penekananya adalah pada
harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia. Hak tersebut tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia, baik etika, estetika
maupun logika. Hal yang akan menjadi fokus masalah atau objek penelitian adalah tentang budaya keilmuan ibu dengan segala dimensi dan
indikasinya yang akan dijabarkan dalam bab berikutnya. Salah satu dari tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia
yang ingin
mencerdaskan kehidupan
bangsa adalah
dengan diselenggarakannya pendidikan yang saat ini umumnya berbentuk sebagai
lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa itulah pendidikan nasional
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan dalam UU
Sisdiknas UUSPN Bab II pasal 3, disebutkan bahwa : “Pendidikan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa-bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.
1
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu mewujudkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, serta
mampu menciptakan program pendidikan yang dapat meningkatkan prestasi para peserta didik. Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama
dan utama tak kalah pentingnya berperan untuk mencetak generasi yang berkualitas. Generasi yang berkualitas dalam keimanannya mau pun
1
UU RI. NO 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas System Pendidikan Nasional.
Bandung :Citra Umbarah.7
17
intelektualnya didukung oleh kehidupan keluarga yang berjalan dengan baik dan harmonis.
Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan orang tua,
siswa diharapkan memperoleh pengetahuan keterampilan, sikap dan sifat- sifat kepribadian utama. Sebagai sarana pengembangan
karier. Peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.
2
“Sering kali kedua orang tua bekerja sehari penuh, akibatnya para guru menggantikan fungsi seorang ibu. Jelaslah bahwa pengganti ibu tersebut
tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan emosional dan kejiwaan anak- anak. Hampir setiap anak-anak memiliki potensi yang tak terbatas, mereka
membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan bimbingan dari seorang ibu.
3
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena
proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambung sistemik dan karena berlangsung semua situasi kondisi sistematis oleh karena
proses pendidikan melalui tahap-tahap bersinambungan dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan
yang saling mengisi.
4
rapor yang diberikan oleh guru merupakan suatu hal yang dituju dan ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan di
mana anak tersebut belajar bahkan hal itu juga merupakan suatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa itu sendiri.
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang
sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah atas usaha sendiri. Kedua- duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Bayi yang baru lahir
2
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998.
3
Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta : CV. Firdaus 1992. Cet. Ke-1, h. 22
4
Umar Tirta harja , pengantar Pendidikan, Jakarta : PT.Rineka Cipta 2000. h.34
18
kepribadiannya belum terbentuk, belum pempunyai warna dan corak kepribadian yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu
pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan- latihan dan pengalaman melalui bergaul dengan lingkungannya, khususnya
dengan lingkungan pendidikan. Banyak faktor yang dijadikan tolok ukur keberhasilan. Pendidikan
dapat dikatakan berhasil salah satunya dengan melihat hasil belajarnya di sekolah baik atau buruk, yang bisa diketahui melalui hasil belajar siswa.
Siswa yang memiliki hasil belajar baik dikatakan berhasil dalam pendidikanya, sedangkan siswa yang hasil belajarnya kurang baik
dianggap tidak berhasil dalam pendidikanya. Hasil belajar siswa yang kurang baik menyebabkan masalah bagi
dunia pendidikan, sehingga perlu kita teliti apa penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara
optimal. Hasil belajar sebagai tolok ukur keberhasilan siswa dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi: kesiapan mental dan fisik, kecemasan, sikap terhadap pendidikan, kebiasan belajar, motivasi kesehatan, umur dan jenis kelamin.
Sedangkan faktor eksternal meliputi: guru, lingkungan dan keluarga ibu. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yang sangat penting salah satunya adalah faktor keluarga ibu artinya untuk mendapatkan hasil belajar yang baik diperlukan suasana yang
menyenangkan. Matematika salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, bahkan
sering disebut sebagai sentral ilmu pengetahuan, matematika menurut sebagian besar siswa masih dianggap sebagai mata pelajaran yang
membosankan. Sebabnya, matematika penuh dengan rumus-rumus dan memerlukan konsentrasi sempurna dalam mempelajarinya.
Peranan seorang ibu memang sangat menentukan tumbuh kembang seorang anak, berbagai penelitian membuktikan bahwa terpisahnya ibu
dari anaknya pada tahap perkembangan awal banyak merusak anak itu
19
secara intelektual, emosional, sosial, bahkan juga fisiknya.
5
Konsep diri seseorang
mula-mula terbentuk dari perasaan apakah ia diterima dan diinginkan kehadirnnya oleh keluarganya, melalui perlakuan yang
berulang-ulang dan setelah menghadapi sikp-sikap tertentu seorang ibu ataupun
orang lain di lingkungan kehidupannya, akan berkembanglah konsep diri seseorang.konsep diri ini yang pada mulanya berasal dari
perasaan dihargai atau tidak dihargai .perasaan inilah yang menjadi landasan dari pandangan, penilaian, atau bayangan seseorang mengenai
dirinya sendiri yang keseluruhanya di sebut konsep diri.
6
Kaitannya dengan hasil belajar dalam sebuah buku membahas tentang pendidikan tersebut bahwa terdapat banyak hal yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar seorang anak, di antaranya faktor lingkungan, keluarga, sekolah, teman sepermainan, atau organisasi
pemuda yang telah disebut di atas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Masalahnya apakah
perhatian ibu berkarier khususnya mengenai perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan hasil belajar anaknya, dan apakah perhatian ibu berkarier itu dapat tergolong ke dalam faktor yang sangat
berpengaruh dengan hasil belajar matematika anak. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas penulis
tertarik menyusun skripsi yang berjudul: “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Mts Jam’iyyatul
Khair Cempaka Putih Ciputat”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan dalam skripsi ini, maka yang akan dibahas dibatasi. Dengan batasan-batasan sebagai berikut:
5
Conny Semiawan , et, al, Kifrah Wanita Islam Dalam Keluarga Karier Dan
Masyarakat, Jakarta, Pustaka Antar ,1996, Cet, Ke-2, h.79
6
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara 2007. Cet. Ke-1,h.130
20
1. Perhatian ibu berkarier Yang diteliti disini asfek yang menunjang hasil belajar anak, berupa
kelebihan-kelebihan yang dimiliki ibu berkarier, misalnya keteladanan perilaku dan pengetahuan.
2. Hasil belajar matematika Hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dalam
mempelajari suatu materi dan yang diambil dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes dengan mengunakan instrumen yang dibuat peneliti.
3. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah siswa. Siswa disini adalah siswa Madrasah
Tsanawiyah kelas VIII. Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah
sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian