Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.20 Uji Nilai Tolerance dan VIF Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant -4.384 1.862 -2.355 .021 LOKASI .312 .084 .265 3.715 .000 .844 1.185 MERCHANDI SE .133 .060 .147 2.211 .030 .970 1.031 HARGA .559 .088 .426 6.339 .000 .946 1.057 PROMOSI .379 .120 .286 3.150 .002 .519 1.926 ATMOSFER -.002 .056 -.002 -.035 .972 .980 1.020 1 SERVICE .118 .050 .207 2.374 .020 .561 1.781 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2010 Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai VIF dari variabel Lokasi, Merchandise, Harga, Promosi, Atmosfer Dalam Gerai, Retail Service lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dengan model regresi. 2. Nilai Tolerance dari variabel Lokasi, Merchandise, Harga, Promosi, Atmosfer Dalam Gerai, Retail Service lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Lokasi X1, Merchandise X2, Harga X3, Promosi X4, Atmosfer Dalam Gerai X5, dan Retail Service X6 terhadap variabel terikat yaitu Citra Merek Y. Universitas Sumatera Utara Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: e X b X b X b X b X b X b a Y         6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for Windows, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.21 Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -4.384 1.862 -2.355 .021 LOKASI .312 .084 .265 3.715 .000 MERCHANDISE .133 .060 .147 2.211 .030 HARGA .559 .088 .426 6.339 .000 PROMOSI .379 .120 .286 3.150 .002 ATMOSFER -.002 .056 -.002 -.035 .972 1 SERVICE .118 .050 .207 2.374 .020 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti pada Tabel 4.21 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -4,384 + 0,312X 1 + 0,133X 2 + 0,559X 3 + 0,379X 4 -0,002X 5 + 0,118X 6 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a =-4,384 ini menunjukkan bahwa jika tidak ada peningkatan variabel Lokasi X1, Merchandise X2, Harga X3, Promosi X4, Atmosfer Dalam Gerai X5, dan Retail Service X6 maka citra merek Hypermart Sun Plaza adalah sebesar -4,384. Hal ini menggambarkan bahwa setiap variabel dari bauran pemasaran eceran kecuali variabel atmosfer dalam gerai memiliki pengaruh terhadap peningkatan citra merek. Tanda positif dari kelima variabel X1, X2, Universitas Sumatera Utara X3, X4, dan X6 menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan dari kelima variabel tersebut maka citra merek Y akan mengalami peningkatan pula. Sedangkan, pada variabel X5 yang bertanda negatif pada persamaan regresi linier berganda diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan yang tidak searah antara variabel tersebut dengan citra merek Y. Apabila terjadi peningkatan pada variabel atmosfer dalam gerai maka citra merek tidak akan mengalami peningkatan, dan begitu sebaliknya. Namun, karena nilai signifikannya pun diatas 0,05 maka variabel ini tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan citra merek atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara variabel atmosfer dalam gerai terhadap citra merek dalam penelitian ini. Berdasarkan teori Utami, 2006:107 seharusnya semua unsur dari bauran pemasaran eceran memiliki pengaruh yang positif terhadap citra merek. Begitu juga dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dahmiri 2009 menyatakan bahwa semua variabel bauran pemasaran eceran memiliki pengaruh positif terhadap citra merek. Kondisi yang ada menunjukkan bahwa atmosfer dalam gerai pada Hypermart sebenarnya dalam keadaan baik. Hanya saja hal ini tidak membuat konsumen menjadi beranggapan bahwa atmosfer dalam gerai berpengaruh terhadap peningkatan citra. Hal ini disebabkan karena kondisi toko yang bersih, pencahayaan yang terang, maupun penataan rak yang teratur telah dijumpai konsumen disetiap toko dengan konsep ritel modern. Hal inilah yang menyebabkan hasil Universitas Sumatera Utara penelitian ini berbeda dengan pernyataan pada teori dan penelitian terdahulu. b. Koefisien X1 b1 = 0,312. Ini menunjukkan bahwa variabel lokasi X1 berpengaruh positif terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza, atau setiap terjadi peningkatan variabel lokasi maka citra merek Hypermart Sun Plaza juga akan mengalami peningkatan. c. Koefisien X2 b2 = 0,133. Ini menunjukkan bahwa variabel merchandise X2 berpengaruh positif terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza, atau setiap terjadi peningkatan pada variabel lokasi maka citra merek Hypermart Sun Plaza juga akan mengalami peningkatan. d. Koefisien X3 b3 =0,559. Ini menunjukkan bahwa variabel harga X3 berpengaruh positif terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza, atau setiap terjadi peningkatan harga maka citra merek Hypermart Sun Plaza akan meningkat pula. e. Koefisien X4 b4 = 0,379. Ini menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza, atau setiap terjadi peningkatan pada variabel promosi maka citra merek Hypermart akan meningkat pula. f. Koefisien X5 b5 = -0,002. Ini menunjukkan bahwa atmosfer dalam gerai berpengaruh secara negatif pada citra merek Hypermart Sun Plaza. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada atmosfer dalam gerai maka citra merek Hypermart Sun Plaza akan mengalami penurunan. Universitas Sumatera Utara g. Koefisien X6 b6 = 0,118. Ini menunjukkan bahwa variabel retail service berpengaruh positif terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza, atau setiap terjadi peningkatan pada variabel retail service maka citra merek Hypermart Sun Plaza akan mengalami peningkatan juga.

E. Pengujian Hipótesis