BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Dahmiri 2009 dalam tesisnya
yang berjudul “Pengaruh Bauran Penjualan Eceran Retailing Mix terhadap Citra Department Store Studi Pada Ramayana Department Store Kota Jambi .
Bertujuan untuk menganalisis pengaruh unsur bauran pemasaran eceran yang meliputi barang daganganproduk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik,
pelayanan, dan wiraniaga terhadap citra merek Department Store Ramayana Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Ramayana Department
Store Kota Jambi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 100 orang. Adapun alat uji yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan
skala ordinal. Pengujian atas hipotesis yang diajukan diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan variabel barang daganganproduk X1, harga X2, lokasi X3, promosi X4, fasilitas fisik X5,
pelayanan X6, dan wiraniaga X7 berpengaruh signifikan terhadap citra merek Y. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel lokasi X3 sebesar
3,556.
Rahmad 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Analisis Pengaruh
Bauran Pemasaran Eceran Retailing Mix Terhadap Citra Merek Konsumen Super Swalayan Semarang” menunjukkan bahwa permasalahan yang timbul
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana faktor keragaman produk, layanan toko, atmosfer toko, harga, promosi dan lokasi dalam
Universitas Sumatera Utara
menentukan tingkat kepuasan super swalayan. Pada keenam faktor yang diukur untuk mengetahui citra merek konsumen, diketahui bahwa konsumen memiliki
citra merek atau penilaian yang positif dengan kinerja super swalayan dalam memberikan pelayanan pada faktor keragaman produk, layanan toko, lokasi, dan
promosi sedangkan pelanggan menilai negatif pada harga dan kinerja super swalayan dalam atmosfer toko. Penelitian ini menggunakan alat ukur analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan skala likert. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan konsumen super swalayan
semarang memiliki citra yang negatif akan kinerja super swalayan. Namun demikian ada faktor dimana konsumen memiliki citra yang positif. Oleh karena
itu disarankan kepada pihak super swalayan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan konsumen agar konsumen
memiliki citra yang positif. Sedangkan pada faktor dimana konsumen memiliki citra yang negatif hendaknya super swalayan dapat mempertahankan prestasinya
dan lebih ditingkatkan lagi.
B. Perilaku Konsumen