merek. Pada umumnya pusat perbelanjaan modern saat ini menata tempat perbelanjaan mereka dengan baik, hal ini membuat konsumen tidak lagi
memandangnya sebagai hal yang menarik. Hal inilah yang membuat atmosfer dalam gerai tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek
Hypermart Sun Plaza Medan. f.
Variabel Retail Service X6 Nilai t
hitung
variabel retail service adalah 2,374 dan nilai t
tabel
adalah 1,658 maka t
hitung
t
tabel
2,374 1,658 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel retail service dari bauran pemasaran ritel berpengaruh positif dan signifikan
0,002 0,05 secara parsial terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza Medan. Retail service bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka berbelanja di
geraitoko Simamora, 2001:172. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmad 2009 yang menyatakan bahwa variabel retail
service memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek Super Swalayan Semarang. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan Hypermart kepada
konsumen berupa adanya bentuk pembayaran dengan kartu kredit yang memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi pembelian, adanya layanan
pusat informasi yang siap membantu konsumen, adanya pramuniaga yang melayani konsumen, dan ketersediaan kassa, trolley dan keranjang yang memadai.
F. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
digunakan untuk proporsi atau presentase kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R
2
≤ 1. Jika R
2
semakin besar
Universitas Sumatera Utara
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.24 Variabel EnteredRemoved
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 SERVICE,
ATMOSFER, MERCHANDISE
, HARGA, LOKASI,
PROMOSI
a
. Enter
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2010 Pada Tabel 4.24 dinyatakan bahwa variabel Lokasi X1, Merchandise
X2, Harga X3, Promosi X4, Atmosfer Dalam Gerai X5, dan Retail Service X6 tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan dari kolom
Variables Removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis
persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien determinasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Pengujian Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.787
a
.619 .593
1.54022
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2010 Berdasarkan Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa nilai R
2
sebesar 0,619 berarti 61,9 citra merek Hypermart Sun Plaza dapat dijelaskan oleh Lokasi X1,
Merchandise X2, Harga X3, Promosi X4, Atmosfer Dalam Gerai X5, dan Retail Service X6, sedangkan sisanya 38,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
Universitas Sumatera Utara
lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Lokasi X1, Merchandise X2, Harga X3, Promosi X4, Atmosfer Dalam
Gerai X5, dan Retail Service X6 memiliki pengaruh yang kuat terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza Medan, dengan demikian hasil dari penelitian ini
memperkuat teori yang menyatakan bahwa pembentukan citra merek yang kuat perlu adanya bauran pemasaran eceran retailing mix yang terdiri dari enam
unsur, yaitu: lokasi, merchandise, harga, periklanan dan promosi, atmosfer dalam gerai, dan retail service Ma’ruf, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis memperoleh beberapa kesimpulan atas penelitian yang dilakukan, yaitu:
1. Variabel bauran pemasaran ritel yang terdapat pada Hypermart Sun
Plaza, terdiri dari lokasi X1, merchandise X2, harga X3, promosi X4, atmosfer dalam gerai X5, dan retail service X6 secara bersama-
sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel citra merek Hypermart Sun Plaza Medan. Berdasarkan hasil penelitian
ini maka diketahui bahwa keenam variabel memiliki pengaruh yang kuat terhadap citra merek Hypermart Sun Plaza Medan.
2. Variabel bauran pemasaran ritel yang terdapat pada Hypermart Sun
Plaza, terdiri dari lokasi X1, merchandise X2, harga X3, promosi X4, dan retail service X6 secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel citra merek Hypermart Sun Plaza Medan Y, sedangkan variabel atmosfer dalam gerai X5 berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap variabel citra merek Hypermart Sun Plaza Medan Y. Pengaruh positif dan signifikan kelima variabel bebas dari
bauran pemasaran eceran tersebut berarti bahwa apabila kelima variabel tersebut ditingkatkan secara parsial, maka citra merek Hypermart Sun
Plaza akan meningkat pula, sedangkan pengaruh negatif dan tidak signifikan pada variabel atmosfer dalam gerai berarti bahwa apabila
Universitas Sumatera Utara