yang bermakna terhadap kadar abu tepung biji durian akibat variasi perendaman dalam air kapur.
4.1.3. Analisa Kadar Lemak Tepung Biji Durian
Perbedaan kadar lemak tepung biji durian dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Perbedaan Kadar Lemak Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur No
Konsentrasi Air kapur
Pengulangan Rata-rata
Selisih N-A
I II
III
1 M
5
0,62 0,92
0,84 0,79
- 2
M
10
0,70 0,84
0,50 0,68
-0,11 3
M
15
0,80 0,60
0,90 0,77
0,09 Dari Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa tepung biji durian dari perlakuan M
5
konsentrasi air kapur 5 mengandung kadar lemak sebesar 0,79, dari perlakuan M
10
konsentrasi air kapur 10 mengandung kadar lemak sebesar 0,68, dan dari perlakuan M
15
konsentrasi air kapur 15 mengandung kadar lemak sebesar 0,77. Perbedaan kadar lemak akibat adanya perbedaan konsentrasi air kapur pada
pembuatan tepung biji durian dapat dilihat pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Grafik Perbedaan Kadar Lemak Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa kadar lemak tepung biji durian yang dihasilkan dari variasi perendaman dalam air kapur adalah bervariasi, dimana
kadar lemak paling tinggi adalah tepung biji durian dari perlakuan M
5
dan paling rendah adalah tepung biji durian dari perlakuan M
10
. Hasil analisa sidik ragam kadar lemak tepung biji durian dengan variasi
perendaman dalam air kapur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Analisis Sidik Ragam Kadar Lemak Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur Sumber Keragaman
db JK
KT Fhit
F
0.05
F
0.01
Perlakuan Galat
2 6
0,02 0,15
0,01 0,025
0,4 5,14
10,9 Total
8 0,17
Dari Tabel 4.6. dapat kita lihat analisa sidik ragam menunjukkan bahwa F hitung 0,4 F tabel F
0,05
= 5,14 dan F
0,01
= 10,9, maka dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kadar lemak tepung biji durian akibat variasi perendaman dalam air kapur.
4.1.4. Analisa Kadar Protein Tepung Biji Durian
Perbedaan kadar protein tepung biji durian dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Perbedaan Kadar Protein Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur No
Konsentrasi Air kapur
Pengulangan Rata-rata
Selisih N-A
I II
III
1 M
5
12,70 8,53
9,80 10,34
- 2
M
10
10,56 8,11
12,56 10,41
0,07 3
M
15
9,79 10,20
9,80 9,93
-0,48 Dari Tabel 4.7. dapat diketahui bahwa tepung biji durian dari perlakuan M
5
konsentrasi air kapur 5 mengandung kadar protein sebesar 10,34, dari perlakuan M
10
konsentrasi air kapur 10 mengandung kadar protein sebesar 10,41, dan dari perlakuan M
15
konsentrasi air kapur 15 mengandung kadar protein sebesar 9,93. Perbedaan kadar protein akibat adanya perbedaan konsentrasi air kapur pada
pembuatan tepung biji durian dapat dilihat pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4. Grafik Perbedaan Kadar Protein Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa kadar protein tepung biji durian yang dihasilkan dari variasi perendaman dalam air kapur adalah bervariasi, dimana
kadar protein paling tinggi adalah tepung biji durian dari perlakuan M
10
dan paling rendah adalah tepung biji durian dari perlakuan M
15
. Hasil analisa sidik ragam kadar protein tepung biji durian dengan variasi
perendaman dalam air kapur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8. Analisis Sidik Ragam Kadar Protein Tepung Biji Durian dengan
Variasi Perendaman dalam Air Kapur Sumber Keragaman
db JK
KT Fhit
F
0.05
F
0.01
Perlakuan Galat
2 6
0,41 19,18
0,21 3,19
0,07 5,14
10,9 Total
8 19,59
Dari Tabel 4.8. dapat kita lihat analisa sidik ragam menunjukkan bahwa F hitung 0,07 F tabel F
0,05
= 5,14 dan F
0,01
= 10,9, maka dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kadar protein tepung biji durian akibat variasi perendaman dalam air kapur.
4.1.5. Analisa Kadar Karbohidrat Tepung Biji Durian