Yang dimaksud dengan proximate analysis adalah suatu analisis dimana kandungan karbohidrat termasuk serat kasar diketahui bukan melalui analisis tetapi
melalui perhitungan, sebagai berikut: karbohidrat = 100 - protein + lemak + abu + air
Perhitungan Carbohydrate by Difference adalah penentuan karbohidrat dalam bahan makanan secara kasar, dan hasilnya ini biasanya dicantumkan dalam daftar
komposisi bahan makanan Winarno, 1991.
3.8. Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan salah satu metode penilaian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan tipe pengujian dengan uji skoring terhadap warna dan aroma tepung biji durian. Uji organoleptik terhadap tepung biji durian ini
dilakukan dengan bantuan 50 panelis tidak terlatih yaitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai instrumen alat ukur.
Cara uji organoleptik terhadap tepung biji durian adalah sebagai berikut: 1.
Setiap sampel tepung biji durian dengan perlakuan perendaman dalam air kapur yang berbeda diberi kode masing-masing dalam wadah plastik yang
bersih agar sampel mudah diamati oleh panelis. 2.
Pada panelis disajikan sampel dan formulir uji organoleptik yang telah disediakan sebagai alat penilaian untuk diisi sesuai pendapat masing-masing
panelis.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memudahkan panelis dalam penilaian, maka skala disederhanakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
Tabel 3.2. Penilaian Organoleptik
Organoleptik Skala Hedonik Skala Numerik Total Skor
Warna Sangat menarik
Menarik Agak menarik
Tidak menarik 4
3 2
1 151-200
101-150 51-100
≤50 Aroma
Sangat suka Suka
Agak suka Tidak suka
4 3
2 1
151-200 101-150
51-100 ≤50
Universitas Sumatera Utara
3.9. Teknik Analisa Data
1. Pengolahan dan analisa data untuk kandungan gizi dilakukan dengan
menggunakan Analisis Sidik Ragam Anova dengan menghitung hasil nilai rata-rata apakah ada perbedaan kandungan gizi kadar air, abu, lemak, protein
dan karbohidrat di antara perlakuan. 2.
Pengolahan dan analisa data untuk uji organoleptik dilakukan dengan menyajikan distribusi frekuensi organoleptik warna dan aroma dalam bentuk
tabel dan gambar, dilanjutkan dengan Analisis Sidik Ragam Anova.
Tabel 3.3. Data Pengamatan untuk Rancangan Acak Lengkap
Perlakuan Jumlah
M
5
M
10
M
15
Data pengamatan M
5a
M
10a
M
15a
M
5b
M
10b
M
15b
M
5c
M
10c
M
15c
Jumlah J
1
J
2
J
3 k
J = Σ J
i i=1
Banyak pengamatan n
1
n
2
n
3 k
Σ n
i i=1
Rata-rata Ŷ
1
Ŷ
2
Ŷ
3 k
Ŷ = J Σ n
i i=1
Dari daftar seperti ini kemudian dihitung besar-besaran yang diperlukan ialah: Jumlah nilai pengamatan untuk tiap perlakuan:
k
Ji= Σ Y
ij i=1
Universitas Sumatera Utara
Jumlah seluruh nilai pengamatan:
k
J= Σ J
i i=1
Rata-rata tiap perlakuan: Ŷ = J
i
n
i
Rata-rata seluruh nilai pengamatan:
k
Ŷ = JΣ n
i i=1
Selanjutnya diperlukan: Σ Y
2
= jumlah kuadrat-kuadrat JK semua nilai pengamatan =
R
y
= jumlah kuadrat-kuadrat JK untuk rata-rata =
P
y
= jumlah kuadrat-kuadrat JK antar perlakuan =
E
y
= jumlah kuadrat-kuadrat JK galat =
k ni
Σ Σ Y
ij 2
i=1 j-i
k
J
2
Σ n
i i=1
k
Σ J
i 2
n-R
y i=1
Σ Y
2
- R
y
- P
y
Universitas Sumatera Utara
Setelah harga-harga di atas diperoleh, maka disusunlah sebuah analisis variansi, disingkat ANOVA, seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4. Anova untuk Rancangan Acak Lengkap
Sumber Keragaman db
JK KT
Rata-rata Perlakuan
Galat 1
k – 1 kn – 1
R
y
P
y
E
y
R = R
y
P = P
y
k – 1 E = E
y
k n – 1
Total kn
Σ Y
2
Keterangan: -
k = jumlah perlakuan -
n = banyak pengamatan F = P =
E KT Galat KT Perlakuan
Keterangan: -
dk pembilang v
1
= k -1 -
dk penyebut v
2
= kn – 1 Jika harga F di atas lebih besar daripada F
α v
1,
v
2
dengan α merupakan taraf
signifikansi, maka hipotesa Ho akan ditolak. Kesimpulannya ialah bahwa terdapat perbedaan di antara efek k buah perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
Hasil analisa terhadap masing-masing parameter mutu yang diamati dari setiap perlakuan dapat dilihat dari uraian berikut:
4.1. Analisa Kandungan Gizi Tepung Biji Durian