Syarat Mutu Tepung Uji Organoleptik

2.5. Syarat Mutu Tepung

Di bawah ini merupakan beberapa syarat mutu dari beberapa jenis tepung menurut Standar Nasional Indonesia, di antaranya syarat mutu tepung terigu menurut SNI 01‐3751‐2000, syarat mutu tepung jagung menurut SNI 01-3727-1995, dan syarat mutu tepung sagu menurut SNI 01-3729-1995. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Perbandingan Syarat Mutu Tepung Terigu, Tepung Jagung dan Tepung Sagu No Kriteria Uji Satuan Persyaratan T. Terigu T. Jagung

T. Sagu

1. Keadaan 1.1. Bentuk - Normal - - 1.2. Bau - Normal Normal Normal 1.3. Rasa - Normal Normal Normal 1.4. Warna - - Normal Normal 2. Benda asing - Tidak boleh ada Tidak boleh ada Tidak boleh ada 3. Serangga dalam segala bentuk stadia dan potongan‐potongannya - Tidak boleh ada Tidak boleh ada Tidak boleh ada 4. Jenis pati lain - - Tidak boleh ada Tidak boleh ada 5. Kehalusan 5.1. Lolos ayakan 60 mesh bb - Min. 99 - 5.2. Lolos ayakan 80 mesh bb - Min. 70 - 5.3. Lolos ayakan 100 mesh bb Min. 95 - Min. 95 6. Kadar air bb Maks. 14.5 Maks. 10 Maks. 13 7. Kadar abu bb Maks. 0.6 Maks. 1,5 Maks. 0,5 8. Serat kasar bb - Maks. 1,5 Maks. 0,1 9. Derajat asam ml.N.NaO 100 gr Maks. 50100g contoh Maks. 4,0 Maks. 4,0 10. Cemaran logam 10.1. Timbal Pb mgkg Maks. 1.10 Maks. 1,0 Maks. 1,0 10.2. Tembaga Cu mgkg Maks. 10.0 Maks. 10,0 Maks. 10,0 10.3. Seng Zn mgkg - Maks. 40,0 Maks. 40,0 10.4. Raksa Hg mgkg Maks. 0.05 Maks. 0,05 Maks. 0,05 11. Cemaran Arsen As mgkg Maks. 0.5 Maks. 0,5 Maks. 0,5 12. Cemaran mikroba 12.1. Angka lempeng total Kolonigr Maks. 10 6 Maks. 5x10 6 Maks. 10 6 12.2. E. Coli APMgr Maks. 10 Maks. 10 Maks. 10 12.3. Kapang Kolonigr Maks. 10 4 Maks. 10 4 Maks. 10 4 Sumber: Standar Nasional Indonesia Universitas Sumatera Utara

2.6. Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan penilaian secara indrawi dan bersifat subyektif terhadap karakteristik suatu sampel. Penilaian subyektif merupakan cara penilaian terhadap mutu atau sifat-sifat suatu komoditi dengan menggunakan panelis sebagai instrumen atau alat Soekarto, 1985. Tidak ada keharusan untuk menggunakan panelis terlatih untuk mengevaluasi daya terima suatu sampel, sebab masalah daya terima bersifat subyektif saja Rahayu, 2001. Syarat-syarat panelis sebagai instrumen alat ukur adalah Ningsih, 2005: 1. Sehat lahir dan batin terutama organindra untuk menguji 2. Emosi dalam keadaan normal atau stabil 3. Kepekaan panca indra normal. 4. Tidak lelah, lapar, kenyang, terlalu gembira, terlalu sedih. 5. Tidak perokok. 6. Tidak pemabuk. 7. Tidak pecandu narkoba. 8. Mau bekerja sama. Waktu pengujian yang tepat yaitu sekitar jam 09.00 – 15.00 WIB karena Ningsih, 2005: 1. Kondisi tubuh fit segar 2. Tidak terlalu kenyang dan tidak terlalu lapar Universitas Sumatera Utara Penilaian organoleptik terhadap warna dan aroma tepung biji durian yang dilakukan panelis memakai skala hedonik sembilan titik Rahayu, 2001, yaitu: 1. Amat suka 2. Sangat suka 3. Suka 4. Agak suka 5. Biasa bukan “tidak suka” dan bukan “suka” 6. Agak tidak suka 7. Tidak suka 8. Sangat tidak suka 9. Amat sangat tidak suka Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konsep Penelitian