Gambaran Ideal Diri Analisa Tema

Tema XV : Stresor Stresor yang tergambar pada partisipan meliputi adanya keterbatasan pencapaian materi dan stresor tugas perkembangan. Adanya keterbatasan materi seperti ungkapan partisipan berikut: “Hambatan sih ada, saat saya sedang mencari nafkah saya berfikiran ingin melangkah mencari nafkah lebih, namun karena kebutuhan kantong semakin langka saya sulit, saya terhambat dengan jumlah kantong … ya itu dia hambatanya susah cari kantong, kantong harganya mahal ”P1 “…saya juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang mungkin lebih baik ya penghasilannya, saya kalo mu cari lagi takutnya disana ada cek up nanti kalo saya ketahuan pu nya kangtong dipersulitnantinya…”P2 Salah satu stresor lain yang terdapat pada P2 adanya stressor dalam tugas perkembangan, seperti ungkapan berikut : “Ada tapi gak terlalu yak arena saya pakai kolostomi mungkin saya sulit untuk mendapatkan pasangan hidup,yang mau terima saya apa adanya kayak gini, kan gak smua orng mau kali ya…”

e. Gambaran Identitas Diri

Gambaran identitas diri pada klien dewasa muda dengan kolostomi permanen tergambar dalam empat tema, yaitu sikap terhadap penerimaan, pengakuan jenis kelamin, penilaian diri terhadap tujuan hidup dan penilaian koping. Tema XVI : Sikap Terhadap Penerimaan Sikap terhadap penerimaan tergambar dari adanya penerimaan adaptif dan penerimaan maladaptive. Penerimaan adaptif meliputi adanya perasaan sama dengan yang lain dan merasaa sama dengan orang kebanyakan dan mensyukuri apa yang terjadi pada diri dan menerima adanya perubahan fisik saat ini. Seperti ungkapan partisipan berikut : “Apa ya,, ya stiap orang memang berbeda tapi ya kayaknya saya biasa aja sama seperti yang lainnya ya, mungkin saya beda fisiknya dengan yang lain karena saya punya kolostomi tapi ya bagi saya sih syukuri aja” P1 “ …ya sama seperti orang Indonesia kebanyakan, ya saya sih bedanya karena punya kantong saja, tapi ya udah terima aja”P2 Tema XVII : Pengakuan Jenis Kelamin Pengakuan jenis kelamin pada partisipan tergambar dengan adanya penerimaan jenis kelamin yang ada pada dirinya, seperti ungkapan berikut : “Dilahirkan sebagai laki-laki gitu? Ya saya terimalah buktinya saya sekarang sudah punya keluarga…”P1 “Kalo dilahirkan sebagai laki-laki ya terima kan takdir kita jadi laki-laki …”P2