Peran pada klien dewasa muda dengan kolostomi permanen
kekuatan diri dan apakah kelemahan-kelemahan diri.handayani dkk, 1998. Dalam penelitian ini salah satu partisipan mengatakan bahwa
sebagai seorang laki-laki dewasa ia merasa belum berhasil dalam salah satu pencapaian tugas perkembangan yaitu memiliki pasangan hidup
dan membina keluarga, hal tersebut merupakan salah satu penilaian diri terhadap tujuan dalam hidupnya. Pencapaian tujuan dalam hidup
seseorang akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan. Hurlock, 1993 dalam mesra melisa 2007 menambahkan bahwa tingkat
penguasaan tugas-tugas ini pada awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan ketika mencapai puncak
keberhasilan pada usia setengah baya, baik itu dalam bidang pekerjaan, pengakuan social ataupun kehidupan keluarga.
Tema XIX : penilaian koping
Koping merupakan suatu tindakan yang mengubah kongnitif secara konstan dan usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau
eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki individu. Koping yang efektif adalah koping yang membantu
seseorang untuk menoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainnya Lazarus dan
Folkman,1984 dalam Nasir Muhith, 2011. Dalam penelitian ini semua partisipan merasakan kurang puas dengan adanya kolostomi
pada dirinya, namun semua partisipan memiliki pengontrolan diri secara spiritual terhadap penerimaannya dengan meyakini banwa
semua ini adalah takdir yang harus dialami dan berusaha unuk selalu
mensyukurinya. Menurut Lazarus 2000 dalam Rahayu 2008 menjelaskan bahwa koping yang berfokus pada emosi dilakukan untuk
membuat nyaman dengan memperkecil gangguan emosi yang dirasakan. Jenis koping ini bertujuan untuk meredakan atau mengatur
ekanan emosional atau mengurangi emosi negative dan memahami kejadian yang penuh dengan stressor. Koping ini lebih bersifat pasif,
perilaku yang terlihat berupa upaya mengatasi emosi yang timbul pada tingkat kognitif seperti menghindar, menyalahkan diri sendiri,
mengatur atau mengusir emosi yang disebabkan oleh stressor Scott, 2000 dalam rahayu 2008.
Hasil Catatan Lapangan
Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan pencatatan lapangan terhadap informan baik sikap, penerimaan dan tingkah laku
serta keadaan fisik dan lingkungan sekitar informan untuk mendapatkan hasil yang relevan. Tidak semua hasil observasi dapat
peneliti tulis, berikut sebagian hasil catatan lapangan yang dapat mendukung penelitian :
Catatan lapangan Tn. S
Wawancara dilakukan pada tanggal 23 Desember 2012 pukul 13.25 sd 14.15 WIB. Tn. S mengenakan kaos dan celana panjang, klien
tampak rapih dan bersih. Saat peneliti datang kerumah Tn. S, sedang menonton TV bersama anak dan istrinya diruang tamu.
Ketika peneliti datang Tn. S terlihat kooperatif dengan wajah
tersenyum, kontak mata baik, jarak peneliti dan informan juga berdekatan. Wawancara dilakukan di ruang tamu peneliti duduk
berhadapan dengan klien, klien kooperatif selama wawancara , klien menjawab seluruh pertanyaan peneliti, apabila ada yang
kurang jelas klien menanyakan kembali dan peneliti menjelaskan dan mengulang kembali pernyataan klien. Selama proses
wawancara klien tampak rileks dan tenang dalam menceritakan pengalaman yang ada pada dirinya yang berhubungan dengan
kolostomi. Klien tidak menunjukan ekspresi yang berlebihan. Suasana lingkungan sekitar tempat wawancara tidak terlalu ramai
dan rapih sehingga dapat mendukung proses wawancara.
Catatan lapangan Tn. E
Wawancara dilakukan pada tanggal 22 Desember 2012 pukul 13.00 sd 13.45 WIB. Klien menggunakan kaos dan celana
panjang, klien tampak rapih dan bersih. Wajah klien tampak bersahabat dan tersenyum saat bertemu dengan peneliti.
Wawancara dilakukan di ruang tamu rumah Tn. E suasana lingkungan tempat wawancara tenang dan sepi, peneliti dan klien
duduk saling berhadapan. Selama wawancara berlangsung informan tidak tertutup atau menarik diri. klien tampak kooperatif
selama wawancara. Klien menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan peneliti. Klien tampak rileks dan tenang saat memberikan
jawaban. Tidak ada ekspresi klien yang berlebihan selama proses wawancara. Selama proses wawancara berlangsung apabila ada