Ideal diri pada klien dewasa muda dengan kolostomi permanen

anggota gerak, mata rambut, gigi atau payudara. Kehilangan fungsi fisiologis mencakup kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, mobilitas, kekuatan atau fungsi sensoris. Kehilangan fungsi psikologis termasuk kehilangan ingatan, rasa humor, harga diri, percaya diri, respek, atau cinta. Kehilangan aspek diri ini dapat terjadi akibat penyakit, cidera atau perubahan perkembangan atau situasi. Kehilangan seperti ini dapat menurunkan kesejahterahan individu. Orang tersebut tidak hanya mengalami kedukaan akibat kehilangan tetapi juga dapat mengalami perubahan permanen dalam citra tubuh dan konsep diri Perry Potter, 2005. Dalam penelitian ini semua partisipan mengalami kehilangan aspek diri mencakup bagian tubuh adanya kolostomi di bagian perut, fungsi fisiologis hilangnya kontrol terhadap pembuangan melalui anus. Semua partisipan mengatakan sulit menerima saat pertama merasakan adanya kehilangan aspek diri pada dirinya, namun sejalan dengan waktu semua partisipan secara bertahap melakukan proses penerimaan terhadap apa yang terjadi pada dirinya karena mereka meyakini semua yang terjadi pada mereka merupakan takdir yang harus mereka terima. Dalam hal ini semua partisipan berusahan untuk menerima dan menyesuaikan dengan keadaannya yang sekarang, mereka meyakinkan apa yang terjadi pada kondisi dirinya saat ini tidak menjadi penghalang untuk mencapai harapan dan tujuan hidup yang lebih baik kedepannya. Pada penelitian ini, semua partisipan dewasa muda terlihat lebih realistis dalam menerima kondisinya saat ini. Usia memainkan peran dalam pengenalan dan reaksi terhadap kehilangan Dewasa muda menghubungkan kehilangan dengan signifikansinya terhadap status, peran, dan gaya hidup. Kehilangan pekerjaan atau kesejahterahan ekonomi, perceraian atau kerusakan fisik menyebabkan duka cita lebih mendalam dan mengancam keberhasilan Perry Potter, 2005 Tema XII : sumber pembentukan harga diri Harga diri berasal dari dua sumber, yaitu diri sendiri dan orang lain. Harga diri bergantung pada kasih sayang dan penerimaan. Dalam penelitian ini sumber harga diri pada klien diidentifikasi terhadap respon klien terhadap penilaian orang lain pada dirinya dan adaya dukungan keluarga. Dalam hal ini semua partisipan menganggap bahwa penilaian orang lain yang tidak bermanfaat tidak perlu untuk difikirkan dan menganggap biasa saja. Semua partisipan tidak memperdulikan penilaian negative orang lain terhadap dirinya selama mereka tidak merugikan orang tersebut mereka akan bersikap biasa saja dalam menanggapi penilaian dari luar. Berbeda dengan dukungan yang selalu diberikan oleh keluarga kepada partisipan, semua partisipan merasakan kasih sayang yang diberikan oleh keluarganya dan merasa bahwa mereka masih memiliki keluarga yang dapat menerima mereka apa adanya keluarga bisa mengerti keadaan partisipan dan tidak memperlakukan beda terhadap dirinya, hal ini dukungan yang besar dan berarti dari keluarga dapat berdampak baik terhadap pembentukan harga diri seseorang.. Harga diri mencakup penerimaan diri sendiri karena nilai dasar, meski lemah dan terbatas. Seseorang yang menghargai dirinya dan merasa dihargai oleh orang lain biasanya mempunyai harga diri yang tinggi. Seseorang yang merasa tidak berharga dan menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri yang rendah Perry Potter, 2005

4. Peran pada klien dewasa muda dengan kolostomi permanen

Tema XIII : peran di keluarga Peran mencakup harapan atau standar perilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas, dan kultur. Peran membentuk pola perilaku yang diterima secara sosial yang berkaitan dengan fungsi seorang individu dalam berbagai kelompok sosial. Stuart sundeen, 1991 dalam Perry Potter, 2005. Dalam penelitian ini partisipan satu memiliki posisi peran dalam keluarganya sebagai seorang ayah dari lima orang anak dan seorang suami dari istrinya, sedangkan partisipan yang lain berperan sebagai seorang anak. Tema XIV : tugas perkembanngan Tugas-tugas perkembangan pada dewasa muda dipusatkan pada harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga, membesarkan anak-anak, mengelola sebuah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan bergabung dalam suatu kelompok social yang cocok Hurlock, 1993 dalam mesra melisa, 2007. Dalam penelitian ini partisipan satu telah menjalankan tugas perkembangan sebagai seorang laki-laki dewasa muda pada umumnya, sedangkan