Kerangka konsep Gambaran Konsep Diri Pada Klien Dewasa Muda Dengan Kolostomi Permanen di Yayasan Kanker Indonesia Jakarta Pusat

39 BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu penelitian yang dapat bersifat deskriptif yang mempelajari fenomena tentang respons keberadaan manusia bertujuan untuk menjelaskan pengalaman seseorang dalam kehidupannya termasuk didalamnya interaksi sosial yang dilakukannya. Penelitian kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan kokoh dan membuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Penelitian kualitatif ini dapat memahami alur peristiwa secara kronologis,menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang setempat, memperoleh penjelasan yang kaya dan bermanfaat karena penelitian kualitatif isinya adalah narasi kata-kata. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekannkan generalisasi, tetapi lebih menekannkan pada makna Sugiyono, 2010. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat menggali informasi secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep diri.

B. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien dewasa muda dengan kolostomi yang berada di Yayasan Kanker Indonesia Jakarta Pusat yang berjumlah 29 orang.

C. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi Hidayat, 2007. Sampel dalam penelitian ini adalah partisipan yang dipilih dengan menggunakan teknik jenis Purposive Sampling yaitu sampel yang dipilih melalui penetapan kriteria tertentu oleh peneliti Tashakkari and Teddlie, 2002 dalam Swarjana, 2012 penelitian ini menggunakan pendekatan sampling Homogen, teknik ini dilakukan dengan cara peneliti memilih orang atau klien karena memiliki sifat atau karakteristik yang serupa. Dalam pengambilan sampel homogen peneliti sengaja mengambil sampel individu atau situs berdasarkan keanggotaan dalam sebuah sub-kelompok yang memiliki karakteristik tertentu. Pemilihan sempel dalam penelitian ini diambil berdasarkan atas prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequacy. Penentuan unit partisipan dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada redundancy data telah jenuh jika ditambah partisipan lagi tidak memberikan informasi yang baru artinya bahwa dengan menggunakan partisipan selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti Nasution, 1988 dalam Sugiyono, 2010. Mengacu pada perinsip tersebut, maka sumber partisipan atau partisipan dalam penelitian ini adalah: 1. Partisipan kunci Partisipan kunci ini terdiri dari klien dengan kolostomi yang berada di Yayasan kanker Indonesia, klien berjumlah dua orang dengan criteria: a. Klien dengan kolostomi yang berada di Yayasan Kanker Indonesia. b. Klien dewasa muda berusia 20-40 tahun. c. Klien yang telah memiliki kolostomi lebih dari enam bulan d. Klien dengan kolostomi permanen e. Klien yang data-datanya lengkap berada di yayasan f. Dapat berkomunikasi dengan baik g. Klien berada di daerah yang memungkinkan ditempuh oleh peneliti 2. Partisipan pendukung Informan ini terdiri dari dua orang yang diambil satu orang dari tiap-tiap partisipan kunci. Partisipan merupakan anggota keluarga atau orang terdekat dari klien yang mengetahui perkembangan klien sebelum dan sesudah memiliki kolostomi.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Kanker Indonesia yang memiliki perkumpulan klien dengan kolostomi, klien dengan kolostomi di yayasan ini berjumlah 413 orang dengan klien dewasa muda berjumlah 29 orang, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

E. Instrument Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, bagaimana cara mendapatkan hasil yang baik tergantung peneliti dalam mengelola atau memperdalam suatu data. Instrumen tambahan dari penelitian ini adalah pedoman wawancara mendalam indepth interview dengan menggunakan alat untuk mencatat dan alat perekam tape recorderhandphone

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu alat perekam. Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah open-ended interview. Cara ini dipilih karena open ended interview memberikan kesempatan pada partisipan untuk menjelaskan sepenuhnya pengalaman mereka tentang fenomena yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan dengan tatap muka. 2. Tahap pengumpulan data a. Tahap persiapan pengumpulan data Setelah memperoleh izin dari Yayasan Kanker IndonesiaYKI untuk melakukan penelitian disana, peneliti mulai melakukan kegiatan persiapan pengumpulan data. Peneliti mendapatkan informasi dari YKI berupa catatan berbentuk buku yang berisikan tentang data-data anggota yang memiliki kolostomi, lalu peneliti memulai untuk memilih dan menentukan partisipan yang memungkin untuk dijadikan sampel. Selanjutnya, peneliti menghubungi partisipan melalui telepon untuk melakukan pendekatan dan informed consent secara lisan pada partisipan untuk dapat berpatisipasi dan bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Setelah partisipan memberikan persetujuannya secara lisan, kemudian peneliti dengan partisipan menentukan waktu dan tempat yang disepakati untuk melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan ujicoba pedoman wawancara pada partisipan yang berbeda dengan calon partisipan pada penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah pedoman wawancara yang telah dibuat sesuai atau tidak dengan kemampuan menjawab dari partisipan yang berhubungan dengan tujuan informasi yang ingin digali oleh peneliti. Pada uji coba peneliti membiasakan diri untuk menulis catatan lapangan dan mengajukan pertanyaan yang telah disusun dalam pedoman wawancara. b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data Pertama peneliti mempersiapkan tempat akan dilakukan wawancara sesuai dengan kontrak sebelumnya dengan partisipankeluarga informan, semua proses wawancara dilakukan di rumah partisipan dengan waktu yang telah disepakati. Selanjutnya mempersiapkan alat perekam dengan cara meletakkan diantara peneliti dan informan. Selain itu peneliti mempersiapkan buku catatan lapangan dengan terlebih dahulu meminta ijin kepada partisipan. Proses wawancara berlangsung selama 30-45 menit dimulai dengan mengajukan pertanyaan ringan seputar partisipan dan kehidupan sehari-harinya untuk membangun rasa saling percaya dan menyediakan waktu untuk informan dan peneliti untuk bersikap santai dan tidak tegang selama proses wawancara berlangsung. Pada tahap ini tombol perekam dinyalakan. Setelah itu pertanyan dikembangkan ke pedoman wawancara yang telah disiapakan. Urutan pertanyaan diajukan sesuai dengan jawaban partisipan dan masih berkaitan dengan tujuan penelitian. Setiap ada informasi yang kurang jelas pada saat proses wawancara berlangsung, peneliti melakukan klarifikasi. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti membuat catatan lapangan yang berupa hal-hal penting atau kata-kata kunci dan gambaran ekspresi non-verbal partisipan serta hal-hal lain yang dianggap penting untuk memperkaya data penelitian. 3. Tahap penutupan Diakhir proses wawancara, peneliti membuat kesepakatan dengan partisipan untuk datang kembali jika ada data yang belum didapat atau mngulang data jika ada yang hilang. Selain itu, peneliti melakukan terminasi dengan mengucapkan terima kasih